GBI PRJ (CK7)

Sebagai umat-Nya, selalu ada kemenangan bagi kita bila tetap bersama Tuhan, apa pun yang terjadi. Mungkin kita sedang mengalami pencobaan saat ini, cemooh dan lainnya. Tetapi, berbahagialah walau menderita oleh karena nama Kristus, sebab kita akan mendapat berkat dua kali lipat dan sukacita abadi (Yesaya 61 : 7). Justru di zaman semua orang tertekan, anak-anak Tuhan akan muncul penuh anugerah. Mari belajar dari rasul Petrus serta Yohanes.

Petrus dan Yohanes memiliki partnership atau kesatuan. Mulanya friendship atau sekadar pertemanan serta persahabatan, menjadi fellowship atau persekutuan, kemudian patnership dan covenant partnership (kesatuan hati penuh komitmen), terlebih apabila dipenuhi Roh Kudus. Jika belum penuh Roh Kudus, hanya ada kelompok, kesukuan dan sebagainya.

Ketika Petrus dan Yohanes ke bait Allah, seorang pengemis meminta sedekah kepada mereka, namun alih-alih memperoleh uang, ia menerima mujizat kesembuhan. Krisis adalah kesempatan. Saat mengharap sesuatu tetapi tidak memperoleh sesuai pemikirannya, namun ketika terjadi partnership atau kesehatian antara Petrus dan Yohanes untuk menolong serta mengangkat pengemis lumpuh tersebut, maka terjadilah mujizat kesembuhan.

Di bait Allah waktu itu pun dipisah-pisahkan antara pria dengan wanita. Artinya, agama memisah-misahkan, tetapi Kristus mempersatukan. Banyak bangsa lain yang menjadi percaya kepada Tuhan Allah Israel. Seturut kasih karunia-Nya pun sesungguhnya kita dapat datang ke takhta kasih karunia Allah kapan pun dan di mana saja. Lewat mujizat kesembuhan dalam kuasa nama Yesus, banyak orang yang melihatnya bersukacita serta sekitar 5.000 laki-laki menjadi percaya. Belum termasuk dampaknya bagi keluarga masing-masing. Dalam perjalanan pengalaman saya melayani Tuhan, selalu ada demonstrasi kuasa Allah yang menyertai. Itu menjadi pembuktian Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup. 

Tuhan kita adalah Pembuka jalan, Allah yang sanggup mengatur segala sesuatunya. Firman-Nya sangat berkuasa. Petrus pun berkata, Kristus harus ada di surga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, dan sebelumnya ada waktu penyegaran, waktu penghiburan atau times of refreshing (Kisah Para Rasul 3 : 20 - 21). Di tahun 2022 ini, kalau ada partnership yang benar dengan Tuhan, antara suami-istri, saudara dengan saudara, akan ada times of refreshing dari hadirat-Nya.

Setelah peristiwa tersebut, Petrus serta Yohanes pun ditangkap dan dimasukkan ke penjara sebab memberitakan firman dalam nama Tuhan. Seperti yang sering kita amati hari-hari ini. Tetapi, janganlah merasa takut. Sebab Tuhan Yesus berkata, selama di dunia ini kita akan menderita aniaya (Yohanes 16 : 33). Ada krisis, tekanan dan lainnya, tetapi bersyukurlah Tuhan Yesus telah mengalahkan dunia. Seorang murid tidak lebih dari gurunya, seorang hamba tidak lebih dari tuannya. Karena itu, apa pun yang kita hadapi, jangan takut. Tetap kabarkan Injil, bersaksi tentang keselamatan maupun mujizat. Mujizat bukan cuma di zaman dulu ketika masa Alkitab, maka selesai dan sudah berlalu. Tidak, sebab sampai sekarang pun saya masih mengalami mujizat demi mujizat, kesembuhan, pemulihan, penyediaan Tuhan dan tanda-tanda ajaib. I am a walking miracle. Krisis akan membangkitkan orang-orang hebat dan membuktikan siapa yang punya iman dan tidak.

TANDA ORANG-ORANG YANG PENUH DENGAN ROH KUDUS :

• Great Faith (Iman yang Besar)
Petrus dan Yohanes punya iman yang besar karena menerima kasih karunia serta damai sejahtera berlimpah-limpah lewat pengenalan akan Allah dan Tuhan Yesus Kristus (2 Petrus 1 : 2). Ini menunjukkan, kita bukan saja memperoleh kasih karunia untuk percaya, melainkan juga mujizat terbesar, yaitu keselamatan karena percaya Yesus. Puji Tuhan, banyak orang serta bangsa yang menjadi percaya kepada-Nya (1 Timotius 3 : 16). Yesus Kristuslah Allah yang menjelma menjadi manusia dan datang ke dunia. Ia bukan sekadar nabi atau guru. Ialah Tuhan.

Tetaplah berbuat baik, memberitakan Injil, iman serta bersaksi dengan kuasa pertolongan Roh Kudus, apa pun yang terjadi ataupun alami. Petrus serta Yohanes pun mesti dipenjara karena mengajarkan firman, berbuat kebaikan, dan ada saksi yang menerima mujizat.

Kisah Para Rasul 4 : 12
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.

• Full of Power (Penuh Kuasa)
Orang benar akan hidup oleh iman. Kita pun akan berkemenangan karena iman. Di 2022 ini, akan lebih banyak tantangan, aniaya, dan cemooh, tetapi tetap pegang janji Tuhan. Bersukacitalah karena kita dianggap layak oleh Tuhan untuk menderita karena nama-Nya. Banyak orang berpikir kalau ikut Tuhan, semuanya lancar-lancar, mulus-mulus saja. Tidak demikian. Sebelum mengikut Tuhan pun hidup saya aman, tetapi begitu memberitakan nama Yesus, maka hinaan, ancaman, fitnah, bahkan ancaman dan sebagainya datang. Tetapi, jangan takut. Kalau kita berbuat kebajikan dan ada ancaman, bersukacitalah, sebab demikian pula mereka memperlakukan nabi-nabi benar. Justru, kalau semua orang memuji, kita harus waspada dan berdukacita karena demikianlah orang dahulu memperlakukan nabi-nabi palsu.

Melihat keberanian Petrus dan Yohanes, banyak orang menganggap mereka tidak terpelajar dan masih "bau amis" karena bertahun-tahun menangkap ikan. Namun, keduanya bergaul dengan Yesus. Bukan sekadar pengikut, tetapi bergaul karib. Tunjukkan siapa teman kita, maka seperti itulah masa depan kita. Birds of the same feathers fly together, atau burung terbang dengan yang sama jenisnya. Rajawali tidak akan pernah terbang bersama jenis burung lain, rajawali akan terbang dengan rajawali.

• Multiplied Grace (Kasih Karunia yang Berlimpah)
Tanda seseorang penuh Roh Kudus pun adalah adanya multiplied grace ataupun kasih karunia yang berlimpah, serta sukacita. Kalau misalnya saya pun difitnah, kami saya dan istri tahu bahwa akan ada berkat rohani, jasmani, pewahyuan, termasuk berkat finansial dan sebagainya, sebab besar upah kita di surga, dan di bumi.

• Great Unity (Kesatuan yang Besar)
Ketika Petrus dan Yohanes keluar dari mahkamah agama dan datang pada teman-teman mereka, terjadi great unity atau kesatuan yang besar. Krisis sering mendatangkan persatuan atau unity. Ketika mereka berdoa menghadapi tantangan serta krisis, mereka berkata, "Ya Tuhan…" (Kisah Para Rasul 4 : 24) atau dalam bahasa Yunani 'despotes' yang berarti Tuan ataupun Penguasa. Jadi, Tuhan Allah yang berkuasa serta berdaulat, yang menjadikan langit, bumi, laut, dan segala isinya. Petrus bisa berdiri tegak, bukannya tertunduk malu atau takut, melainkan berjalan dengan mengangkat kepalanya. Sebab yang berjalan tertunduk adalah budak, tetapi raja-raja berjalan sambil mengangkat kepala. Kitalah keturunan ilahi dan duta kerajaan surga.

Mazmur 3 : 3
Tetapi Engkau, Tuhan, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku.

Firman Tuhan menyatakan ketika mereka semua berkumpul dan berdoa bersama (Kisah Para Rasul 4 : 25 - 26), bukannya mengeluh ataupun mengasihani diri, mereka menaikkan doa sesuai Mazmur 2 : 1 - 2, Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia ? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan,  dan yang diurapi-Nya.

Kemudian, dalam Kisah Para Rasul pasal 3 (ayat 26) dan pasal 4 (ayat 27), terdapat kata 'hamba' atau 'pais' dalam bahasa Yunani yang berarti anak, orang muda, hamba ataupun kacung yang masih muda. Apa artinya ? Artinya, perhatikanlah generasi berikutnya, your next generation ! Di akhir zaman, yang bernubuat pun adalah anak-anak serta pemuda-pemuda akan mendapat penglihatan (Kisah Para Rasul 2 : 17). Bukannya main games, melainkan akan mencari wajah Tuhan. Jadi, jangan percaya saat ini generasi terhilang atau the lost generation, melainkan the loving God generation atau generasi yang cinta Tuhan ! 

Ketika mereka pun berdoa, goncanglah tempat itu, dan mereka semua penuh Roh Kudus serta memberitakan firman Allah secara berani. Dengan kata lain, dalam kebaktian atau ibadah Minggu kita pun janganglah sekadar menjadi ibadah biasa-biasa saja dan tidak pernah terjadi apa-apa, melainkan kiranya mendatangkan mujizat besar. Mereka berdoa meminta keberanian (boldness, courage) atau dalam bahasa Yunani 'parrhesia' yang berarti berbicara dengan berani (outspoken), tanpa tedeng aling-aling, tidak ditutupi atau takut orang lain tersinggung dan kurang toleransi. Tidak, melainkan katakan dengan jelas, terus terang, dan leluasa. Tuhan Yesus adalah jalan, kebenaran, dan hidup (Yohanes 14 : 6).

Mereka memohon agar Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk menyembuhkan. Mereka percaya, tangan Tuhan sanggup menyembuhkan, dan Roh Kudus dapat memakai tangan kita ketika menumpangkan tangan, maka kesembuhan, tanda ajaib, dan mujizat akan terjadi. Kita hanya sarana atau saluran. Orang-orang yang menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali pasti penuh Roh Kudus, hidup dalam kebenaran, dan berani berkata dengan baik.

Saat kita memuji dan memuliakan nama Tuhan pun kemuliaan-Nya akan turun tercurah. Kemuliaan atau 'kabod' pun artinya adalah beban atau bobot (heavy). Jadi, jangan takut terhadap krisis yang merupakan kesempatan bagi Tuhan untuk hadir, for God to show up. Jemaat dalam Kisah Para Rasul waktu itu pun belum puluhan tahun, mungkin baru satu atau dua tahun, ataupun bahkan beberapa bulan, tetapi ketika mereka mau berseru kepada Penguasa (despotes), Tuhan yang MahaKuasa, ada kuasa yang besar (Kisah Para Rasul 4 : 32 - 33). Sebelumnya, tidak ada kasih ataupun kesatuan yang besar (great love and unity), namun mereka kini sehati dan sejiwa. Ada kesatuan yang makin besar atau greater unity, dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, serta mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah (greater grace).

Apa pun yang terjadi dan orang-orang katakan tentang tahun 2022 ini, percayalah Roh Kudus sanggup memberikan kesatuan hati, keberanian, kasih, kuasa serta karunia yang besar dan berlimpah-limpah (great unity, great boldness, great love, great power, and great grace). Ketika kita tidak takut ataupun mencoba mempertahankan nyawa (Lukas 17 : 33), kita akan mengalahkan Iblis, pendakwa saudara-saudara seiman kita, dan kuasa kegelapan. Kita melakukannya dengan kuasa darah Anak Domba (Wahyu 12 : 10 - 11) dan karena kita sudah dibenarkan-Nya (Roma 8 : 30). Kita sudah dibeli oleh darah yang mahal, dan dijadikan raja serta imam (1 Petrus 2 : 9). 

1 Petrus 1 : 18 - 19 
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Melalui krisis itu pun bangkit serta muncul orang-orang yang hebat (great men of God), salah satunya Yusuf atau Barnabas, seorang keturunan Lewi dari Siprus (Kisah Para Rasul 4 : 36 - 37), yang arti namanya anak penghiburan atau the son of comfort. Bicara tentang penghiburan, kita tentu ingat Roh Kudus. Jadi, seseorang yang dipenuhi Roh Kudus hidupnya akan banyak berbuah, yang keluar dari mulutnya kata-kata yang membangun, menasihati, serta menghibur. Barnabas menjual ladangnya, lalu membawa hasil dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Tanda orang penuh Roh Kudus itu dapat menundukkan diri pada otoritas yang dari Allah. 

• Great Compassion (Kemurahan yang Besar)
Di Kisah Para Rasul pasal 5 pun tertulis tentang sepasang suami-istri, Ananias serta Safira yang menjual sebidang tanahnya, namun hasil penjualannya ditahan sebagian dengan sepengetahuan mereka, sehingga rasul Petrus mengecam mereka yang membiarkan hati dikuasai Iblis serta mendustai Roh Kudus. Jika waktu itu Barnabas dipuji, menjadi berkat, dan menunjukkan kemurahan hati yang luar biasa (great compassion), sebaliknya Ananias dan Safira mengalami celaka karena dosa. Perhatikanlah, salah satu yang masuk neraka sesuai Wahyu 21 : 8 adalah penakut, tidak percaya, penyembah berhala dan sebagainya, termasuk pendusta. Sehingga Ananias dan Safira mati. 

• Great Fear (Rasa Takut akan Allah)
Melalui peristiwa itu, orang-orang yang melihat dan mendengarnya menjadi sangat ketakutan (great fear). Apa yang kita butuhkan tahun ini ? Rasa takut yang lebih lagi akan Tuhan. Bukannya takut pada manusia, roh jahat atau apa pun, bahkan kematian. Ketika ada rasa takut akan Allah (great fear of the Lord), itulah tanda kehadiran Tuhan, maka akan terjadi pelipatgandaan di dalam segala hal. Amin.

Tuhan Yesus Memberkati