Jika kamu bermain api, berarti harus siap terbakar, jika kamu menyakiti berarti harus siap untuk disakiti. Jangan bermain api jika tidak ingin terbakar dan jangan pernah bermain api jika memang takut panas. Jangan menyakiti jika tidak ingin tersakiti karena menyakiti orang layaknya engkau sedang bermain api yang akan membakarmu suatu saat nanti. Kelak api yang engkau mainkan pasti akan membakarmu, Semua hanya tinggal menunggu waktui saja, maka jangan pernah mempermainkan apa pun dalam hidupmu. Ingat akan hukum tabur tuai. Apapun yang kau tabur itulah yang akan kau tuai. Salah satu "api" itu adalah amarah.
Pada 1894 silam, perhelatan pertandingan bisbol klub Baltimore Orioles melawan Boston Beaneaters diadakan, sempat terjadi perselisihan antara dua orang atlet dari kedua tim, hingga menyulut pemain lainnya terlibat perkelahian. Bahkan kerusuhan tersebut menjalar sampai ke tribun sampai seluruh stadion benar-benar terbakar oleh api yang dinyalakan penonton. Api tersebut pun karena angin merambat cepat ke ratusan bangunan lainnya di kota Boston tahun itu. Betapa hal sepele atau ringan dapat memicu risiko perselisihan yang besar, ibarat api yang dahsyat, apabila tidak segera meredamnya.
Mazmur 37 : 8
Berhentilah marah dan tinggalkan panas hati itu, Jangan marah, Itu hanya membawa kepada kejahatan.
Beberapa sifat kemarahan dalam diri seseorang :
1. SITUASIONAL, jika kemarahan itu bersifat situasional, kemarahan itu akan menjadikan seseorang menjadi orang yang "marah". Hal ini masih wajar.
2. KONDISIONAL, jika kemarahan itu bersifat kondisioanal kemarahan itu akan menjadikan seseorang menjadi orang yang "marah". Hal ini pun masih wajar.
3. SUBSTANSIAL, jika kemarahan itu bersifat substansial kemarahan itu menjadikan orang "pemarah". Hal ini bersifat permanen, marah tanpa sebab, dan sedikit-sedikit marah.
Dalam konteks umum "orang yang pemarah" tidaklah berbeda dengan "pemarah" (sebagaimana orang mengirim disebut pengirim dan orang yang membaca disebut pembaca). Tetapi dalam konteks khusus keduanya dibedakan "orang yang marah" lebih dilihat sebagai sesuatu yang natural dan wajar. Sedangkan "pemarah" lebih menunjuk kepada sesuatu yang bersifat permanen dimana orang tersebut mempunyai hobi marah, karena demikian ia akan cepat marah walaupun tanpa alasan yang tepat.
Bagaimana supaya kita tidak mengumbar kemarahan ?
1. MENGONTROL AMARAH
Marah itu wajar, tetapi lihat kondisi dan situasi apa yang membuat marah, jangan jadi orang yang kecendrungannya terus-menerus marah, bukannya cari solusi atau jalan keluar, tapi malah mempertahankan amarahnya.
Mengontrol atau mengendalikan amarah adalah proses sehari-hari dan perlu waktu. Boleh saja marah asalkan dari rasa peduli serta tegas dan disiplin. Tuhan Yesus pun pernah marah kepada para penjual di Bait Allah (Matius 21 : 12 - 13). Bahkan marah kepada murid-murid-Nya (Markus 8 : 33). Demikian pula hamba-hamba-Nya seperti Musa, nabi Samuel, Yesaya, rasul Paulus serta yang lainnya, ketika melihat umat-Nya tidak menaati Allah, mereka pun marah. Tetapi jangan sampai kita dikendalikan oleh amarah melainkan kitalah yang harus mengontrolnya.
Pengkhotbah 7 : 9
Janganlah cepat marah karena sikap seperti itu sikap orang bodoh.
Mazmur 4 : 5
Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam.
2. MENGENDALIKAN PIKIRAN
Dr. John.C. Maxwell pernah berkata, "The first person we lead is Our selves", and the first organ we lead is our mind," (Pribadi pertama yang musti kita pimpin ialah diri sendiri. Hal pertama yang sangat perlu kita pimpin adalah benak atau pikiran kita).
Karena itu, janganlah sampai kita dikendalikan oleh pikiran yang merupakan "medan perang' ini, melainkan kitalah yang mengendalikan pikiran yang cenderung menuju kepada keliaran.
1 Petrus 1 : 13a - 14
Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah ... Hiduplah menjadi anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu.
3. MENGUASAI HATI
Pdt Billy Graham pernah berkata, "Hot heads and Cold heart never solved anything," (pikiran yang geram dan hati yang apatis tidak akan dapat mengerjakan sesuatu yang baik).
Menjaga hati melebihi segala sesuatu, supaya kita dapat menjalani hidup ini dengan lebih baik, serta dalam perkenanan dan kasih karunia Allah. Saat kita tidak bisa menjaga hati, banyak hal lainnya dalam hidup ini pun tidak akan terjaga dengan baik.
Amsal 4 : 23
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Emosi itu hal yang wajar dan manusiawi, sebab Allah pun menciptakan kita manusia dengan adanya perasaan dalam diri kita. Bisa saja kita merasa marah, geram, kesal, kecewa, gelisah, khawatir, iri, putus asa, panik dan lainnya. Namun, jika kita membiarkan emosi menguasai kita dan bukannya sebaliknya, kita yang menguasainya akibatnya sering kali justru hal yang salah dan fatal terjadi. Menyesalpun tidak ada gunanya lagi. Oleh sebab itu penting sekali menjaga hati dan mempunyai penguasaan diri.
Pesan Tuhan :
1. Hati memegang peranan paling utama dalam kehidupan manusia. Jadi, jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan
2. Kuasai pikiranmu
3. Tetap ingat, akan ada hukum tabur dan tuai
4. Jangan bermain api kalau tidak ingin terbakar
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz