GBI PRJ (CK7)

Lukas 14 : 25 - 33
Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka : Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu ? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata : Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang ? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.

Apa maksud Yesus dengan mengajukan syarat untuk menjadi murid-Nya ?

1. Atur priortitas komitmen kita

Lukas 14 : 26 
Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Ikut Yesus bukan saja respon sesaat dan suka-sukanya kita tapi lebih dari itu, menuntut suatu komitmen yang kuat dan menempatkannya pada prioritas utama lebih dari hal lain dalam hidup kita. 

Lukas 8 : 18 - 21
Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya : Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau. Tetapi Ia menjawab mereka : Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.

Dari ayat di atas, bukan berarti Tuhan Yesus tidak mengasihi orang tua-Nya, tetapi Tuhan Yesus menempatkan Firman dan kehendak Bapa-Nya sebagai hal yang terutama dalam hidup-Nya.

Bukan status yang menggerakkan hati Tuhan tetapi sikap hati yang mendasari segala perbuatan kita !

Setiap orang yang tidak mengikatkan dirinya dengan apa yang fana, layak mengikut Yesus. Bagi dia, mengenal Allah dan menjadi murid-Nya adalah hal utama.

Perjumpaan pribadi dengan Tuhan pasti mengubahkan prioritas kita.

Yusuf (Ayah Yesus) - demi kehendak Allah, Yusuf berani menanggung resiko apa pun di depannya.

Zakeus (Kepala Pemungut cukai) - diubahkan Tuhan menjadi pribadi yang berkenan.

Lukas 19 : 6 & 8
Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan : Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.

2. Pikul salib dan ikut Yesus setiap hari

Lukas 9 : 23
Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Mengikut Yesus butuh prioritas, meletakkan kehendak Allah di atas segalanya dan mengesampingkan kepentingan semua tujuan dan ambisi pribadi.

Kisah Para Rasul 16 : 7 - 9
Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan : ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya : Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami !

Dampak Paulus mengikuti Tuntunan Roh Kudus :

a. Tuhan membuka hati Lidia, pedagang kain ungu untuk didibaptis dengan seisi keluarganya.  

b. Hamba perempuan dengan roh tenung dilepaskan.

c. Kepala penjara Filipi, yang hampir membunuh dirinya sendiri dan seisi keluarganya diselamatkan.

3. Melakukan perhitungan/perencanaan.

Dengan perencanaan yang baik, maka pekerjaan akan mencapai tujuan yang dikehendaki. Sebaliknya kegagalan dapat terjadi dikarenakan kita merencanakannya untuk gagal (tidak melakukan Telah berapa Bu yangperencanaan yang baik).

National monument of Scotland (Location : Calton Hill, Edinbrugh). Tujuan pembangunan monumen ini adalah sebagai "Sebuah Peringatan Masa Lalu dan motivasi untuk Masa Depan Kepahlawanan Orang Skotlandia" namun dalam proses pembangunan mereka mengalami kegagalan yang disebabkan karena kurangnya pertimbangan dan perhitungan. Akibatnya, bangunan monumen tersebut menjadi olok-olok sebagai perencanaan bodoh.

TAKE HOME MESSAGE :

Utamakan Tuhan dalam keseharian kita dengan mata yang tertuju kepadaNya sehingga kita bisa mengerti paradigma baru yang Tuhan hendak nyatakan.

Rangkuman Pdm. Grace Suhadi :

Dalam hal apa pun di hidup kita, mari utamakan Tuhan dan mengabaikan kepentingan diri kita agar kita layak menjadi murid Kristus. Ikut Yesus dan pikul salib adalah panggilan kudus bagi setiap orang percaya.

Setiap hari kita harus mematikan keinginan daging dan mengenakan pikiran Kristus serta hidup dalam tuntunan Roh Kudus maka kita dapat menjadi murid-Nya dan disebut sebagai anak-anak Allah.

Tuhan Yesus Memberkati