GBI PRJ (CK7)

Yosua 3 : 1
Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang.

Bangsa Israel sedang dalam keadaan sedih karena Musa mati, mereka bimbang dengan pemimpin baru. Mereka ragu apakah Yosua bisa ? Yosua tanpa pengalaman memimpin. Yosua hidup di dalam bayang-bayang Musa, pahlawan Israel yang begitu luar biasa itu. Tentu pada masa hidupnya Musa di bangga-banggakan. Kita tahu jika seseorang sudah meninggal, namanya akan semakin dibesarkan.
 
Punya memory buruk 40 tahun yang silam, mereka mencoba untuk memasuki tanah Kanaan. Namun karena Israel lebih percaya cerita buruk dari 10 pengintai, akhirnya Tuhan menghukum mereka sehingga mereka harus kembali ke padang gurun selama 40 tahun. Selama 40 tahun, mereka melihat banyak sekali saudara dan kerabat mereka yang mati.

Sungai Yordan mestinya mudah dilintasi tetapi diwaktu atau musim tertentu airnya bisa meluap ke tepian sehingga sangat sulit untuk orang melintasinya. In the wrong season, its impossible. In the right season, its easy (Di musim yang salah, itu tidak mungkin. Di musim yang tepat, itu mudah). Terbukti sungai Yordan itu tersebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai.

Yosua 3 : 15
Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai
 
Sama seperti bangsa Israel, mungkin keadaan kita memasuki tahun 2022 juga sama, dipenuhi dengan ketidakpastian, takut gagal, takut kehilangan arah atau pegangan hidup kita. Kita akan menyeberangi sesuatu yang kita tidak ketahui seberapa dalam, seberapa besar arus kehidupan, dan seberapa lama kita harus menyeberang.

Apa yang harus kita lakukan untuk memasuki ketidak pastian ini ?

1. Kuduskanlah dirimu
Yosua 3 : 5
Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: Kuduskanlah dirimu, sebab besok Tuhan akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.

Kuduskanlah dalam terjemahan bahasa Inglish adalah "sanctify yourself"
Spiritual sanctification memerlukan kita untuk berkeputusan mengikuti jalan Tuhan, bertobat dari jalan yang salah. Kita harus menanggalkan beban yang tidak perlu kita bawa.

Kunci pertama untuk kita memasuki tahun yang baru adalah, untuk kita menguduskan diri kita. No sanctification, no miracle. no sanctification, no crossing over. Pemikiran yang lama harus di ganti dengan pemikiran yang menyenangkan Tuhan.

Kehidupan dosa yang kita lakukan di 2021, mari kita tanggalkan dan kita hentikan. Kalau dulu pakai cara dunia, sekarang kita berbalik ke jalan yang benar, pakai cara yang menyenangkan hati Tuhan. Jika kita tidak setia dalam pernikahan kita, mari kita berbalik dari jalan yang jahat. Jika kita melakukan hal yang curang dalam bisnis kita, mari kita hentikan. Jika kita temperamental, mari kita berubah. Jika kita malas, mari kita giat

Selain itu kita juga harus menanggalkan beban yang merintangi perjalanan kita. Apa yang sedang engkau bawa ? Penyesalan. Kekawatiran, kepahitan, bad relationship, blaming mentality, bad habit, dan dosa ?Menanggalkan beban adalah kehendak Tuhan, tetapi itu keputusan kita. 

Ibrani 12 : 1
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaanyang diwajibkan bagi kita.

Hari ini hari terakhir di 2021, mari kita tanggalkan beban dan dosa yang merintangi kita.

Yosua 3 : 14 - 17
Ketika bangsa itu berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan bangsa itu. Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu sungai Yordan itu sebak sampai meluapsepanjang tepinya selama musim menuai maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho. Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian Tuhan itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampaiseluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan.

2. Berjalan dengan iman
Roma 1 : 17
Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis : "Orang benar akan hidup oleh iman."

Di tengah ketidakpastian situasi mereka, Yosua dan bangsa Israel berjalan dengan iman. Dulu Musa mengangkat tongkat lalu laut merah terbuka, kali ini berbeda. Bahkan pada saat kaki para imam menyentuh air sungai Yordan, mereka pun belum melihat mujizat, sebab Alkitab mencatat, airnya berhenti jauh dari di mana mereka berada.

Iman bukan nekad. Ingat, Israel pernah kalah melawan bangsa Ai. Iman bukan sekedar percaya, sebab iblis pun percaya. Terkadang kita berpikir iman itu sesuatu yang abstract, sering dibicarakan tetapi sulit dimengerti. 

What is faith ?
• Trust
Lukas 22 : 42
 Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.

Percaya bahwa rencana Tuhan lebih baik dari rencana kita. Trust bukan sekedar percaya namun menjadikan janji Tuhan personal buat kita. Benar-benar percaya bahwa Tuhan punya rencana indah buat kita. Bahwa pada akhirnya (walaupun melalui ketidakpastian tantangan dan sakit penyakit), rencana Tuhan tetap indah buat kita semua.

Faith is not faith until it's all you're holding on to (Iman bukanlah iman sampai itu semua yang Anda pegang). Dengan demikian kebajikan dan kemurahan-Nya mengikuti kita.

Seperti koin mempunyai dua sisi, iman pun mempunyai sisi kedua, yaitu Faithfulness.

• Faithfulness
Lukas 18 : 8
Aku berkata kepadamu : Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi ?

Faith is not without faithfulness (kesetiaan). Iman dibuktikan dengan kesetiaan di dalam kesabaran, ketaatan dan pengorbanan. Iman adalah hal yang aktif bukan sekedar duduk diam dan hanya bicara percaya. Tetapi iman adalah aktif, bergerak, dan tidak pasif. Iman dibuktikan dengan kesetiaan kita kepada Tuhan dalam perjalanan hidup kita. Di dalam kesabaran kita, ketaatan kita dan pengorbanan kita (dalam pelayanan di gereja atau mungkin di luar organisasi gereja).

Don't give up ! Dont quit !God is not done yet (jangan menyerah ! Jangan berhenti ! Tuhan belum selesai).

Tuhan belum selesai dengan kita. Don't give up your ministry, don't give up praying, don't give up loving people. Whatever you do, don't give up on your faith (Jangan menyerah dalam pelayanan Anda, jangan menyerah berdoa, jangan menyerah mengasihi orang. Apa pun yang Anda lakukan, jangan menyerah pada iman Anda).

Ingat coin, ingat iman, punya dua sisi, percaya dan setia.

3. Ingat kebaikan Tuhan
Yosua 4 : 5 - 7
Dan Yosua berkata kepada mereka : Menyeberanglah di depan tabut Tuhan, Allahmu, ke tengah-tengah sungai Yordan, dan angkatlah masing-masing sebuah batu ke atas bahumu, menurut bilangan sukuorang Israel, supaya ini menjadi tanda di tengah-tengah kamu. Jika anak-anakmu bertanya di kemudian hari: Apakah artinya batu-batu ini bagi kamu ? maka haruslah kamu katakan kepada mereka : Bahwa air sungai Yordan terputus di depan tabut perjanjian Tuhan; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungai Yordan itu terputus. Sebab itu batu-batu ini akan menjadi tanda peringatan bagi orang Israel untuk selama-lamanya.

Ibrani 13 : 8
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

Tuhan secara explicit mengatakan kepada bangsa Israel untuk membawa batu-batu tempat pijakan para imam untuk dibuat monument. Untuk apa ? Supaya bangsa Israel mengingat akan mujizat yang terjadi dan mengingat akan kebaikan Tuhan yang sudah terjadi. Disaat mereka gagal, disaat mereka tidak layak, Tuhan berjalan didepan mereka. Begitu juga dengan kita di penghujung tahun ini, ingat akan kebaikan-Nya. 

Mengapa harus ada monument, mengapa harus ada peringatan ? Karena Tuhan mau kita mengerti, jika Dia setia di tahun 2021, maka Dia juga akan setia di tahun 2022. Walaupun kita tidak mengerti, tapi kita tahu kepada siapa kita menaruh pengharapan kita.

Untuk itu, sesuai dengan pesan Gembala Sidang, bahwa Imannuel – "Tuhan beserta kita", mari kita jangan ragu atau takut untuk memasuki tahun yang baru, tahun paradigma yang baru, dengan menguduskan diri, berjalan dengan iman dan mengingat kebaikan-Nya.

Rangkuman Gembala CK7 :

Hari ini, Jum'at 31 Desember 2021 adalah hari terakhir sebelum masuk tahun 2022, mari kita selalu mengingat kebaikan Tuhan. Kita tinggalkan 2021 dengan ucapan syukur. Selama ini Tuhan melindungi kita dari hal-hal buruk, sehingga kita mengalami kebaikan Tuhan dalam Mazmur 91

Supaya kita tetap dalam pemeliharaan Tuhan, memasuki tahun 2022 kita memerlukan kekuatan Roh Kudus.

Tuhan Yesus Memberkati