GBI PRJ (CK7)

Barna Research Group, organisasi di Amerika melakukan sebuah penelitian dan membeberkan suatu hasil yang mengejutkan mengenai kekristenan di sana. George Barna sendiri, pendiri lembaga tersebut merupakan lulusan Boston College, Rutgers University, serta Dallas Baptist University. Beliau seorang market researcher yang meneliti kerohanian di Amerika. Pada 06 Juni 2021 yang lalu, badan itu mengumumkan hasil penelitian yang sangat mengagetkan sekaligus menyedihkan tentang kekristenan di Amerika :

• Tahun 2021, orang Kristen Ortodoks (yang berpegang teguh pada ajaran firman dan mengerti tentang Allah) hanya 46%. Turun dalam 30 tahun dari 86% yang mengerti, menjadi tinggal 46%. Bayangkan bagaimana persentasenya 30 tahun mendatang ! 

• Tahun 2021, orang Kristen yang percaya Alkitab itu firman Tuhan, hanya 41%. Padahal, 30 tahun lalu masih 70%. 

• Orang Kristen yang mengerti tentang cara masuk ke surga hanya 30%. 

• Dan yang lebih menyedihkan, orang Kristen yang mengerti cara pandang Alkitab hanya 6%. Inilah keadaan rohani dan kekristenan Amerika. Sangat menyedihkan. Padahal, negara itu adalah pusat ladang misi internasional.

Michael Brown, penulis Bahaya Hypergrace, pada 19 Oktober 2021 yang lalu, menerbitkan sebuah buku berjudul Revival Or We Die. Michael Brown begitu pesismis melihat Amerika, sehingga dalam buku tersebut disajikan bahwa hanya kebangunan rohani yang bisa menolong Amerika keluar dari cengkeraman rohani yang sedang menuju kehancuran. Pencurahan Roh Kudus yang dapat menyelamatkan kekristenan Amerika. Karena itu, kita pun memerlukan pencurahan Roh Kudus di era Pentakosta Ketiga ini.

Sewaktu di bumi, Tuhan Yesus melayani sekitar tiga setengah tahun. Setelah itu, Ia mati di atas salib dengan penderitaan luar biasa untuk menebus kita dari dosa. Tuhan Yesus setia serta taat sampai mati. Tanpa pengorbanan-Nya, kita takkan memperoleh keselamatan kekal. 

Pada hari yang ketiga, Tuhan Yesus bangkit dari kematian, lalu menampakkan Diri selama 40 hari kepada orang-orang percaya beserta murid-murid-Nya. Puji Tuhan, Yesus yang kita sembah adalah Allah yang hidup !

Setelah 40 hari, Ia naik ke surga mulia, dan Dia berpesan kepada murid-murid-Nya untuk menantikan pencurahan Roh Kudus. Itulah pencurahan Roh Kudus pertama, yang terjadi 2.000 tahun lalu di Yerusalem. Pencurahan Roh Kudus artinya Roh Kudus tercurah dan memampukan kita untuk mengerjakan apa yang sebelumnya kita tidak mampu. Dampak pencurahan Roh Kudus pertama, yaitu kurang lebih 70% penduduk di Asia kecil, yang di bawah kekuasaan Romawi, menjadi Kristen.

Kemudian, pencurahan Roh Kudus kedua terjadi pada 1906 di Los Angeles, Amerika Serikat, tepatnya di sebuah jalan bernama Azusa Street. Azusa Street merupakan daerah kumuh, namun terjadi pertobatan besar-besaran karena pencurahan Roh Kudus. Kebangunan rohani tersebut dipimpin oleh seorang hamba Tuhan, William Seymour. Beliau berkata bahwa 100 tahun kemudian sejak perisitiwa tersebut akan terjadi pencurahan Roh Kudus yang dahsyat. 

Itulah yang kita nanti-nantikan saat ini. Sekarang sudah dimulai, tetapi masih jauh dari puncaknya. Diperkirakan, pencurahan Roh Kudus ketiga akan membawa satu miliar penduduk bertobat dan mengenal Tuhan Yesus Kristus. Karena itu, kalau tidak ada pencurahan Roh Kudus, orang-orang Amerika tidak akan bertobat.

Tugas Roh Kudus adalah (Yohanes 16) : 

• Menghibur dan memberi kita kekuatan

• Menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman

• Mengarahkan dan  mengingatkan kita untuk hidup benar

• Memberitakan hal-hal yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi

• Memuliakan Tuhan Yesus

Jika melihat kehidupan nabi Elia, waktu itu ia mungkin mengalami situasi yang sama seperti banyak kita saat ini, yaitu sebagian menyembah Mamon (uang), sebagian mencari Tuhan. Saya percaya, COVID-19 merupakan sebuah penyaringan, yaitu apakah kita mau menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh mencari Tuhan, mau 'bayar harga' dan hal baik lainnya, ataukah mengikuti keinginan sendiri. It's up to you. Kitalah yang menentukan mau masuk surga atau neraka. Apa yang kita kerjakan sekarang dapat menentukan jalan kita menuju surga atau neraka.

1 Raja-Raja 18 : 21 - 23  
Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata : Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati ? Kalau Tuhan itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia. Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun. Lalu Elia berkata kepada rakyat itu : Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi Tuhan, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya. Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api. Akupun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api.

1 Raja-Raja 18 : 28 - 30
Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian. Kata Elia kepada seluruh rakyat itu : Datanglah dekat kepadaku ! Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah Tuhan yang telah diruntuhkan itu.

Janganlah setengah-setengah atau suam-suam kuku (safety players). Elia berbicara kepada seluruh rakyat yang masih bimbang apakah mau memilih Tuhan ataukah mengikuti nabi Baal. Perhatikan apa yang nabi Elia perbuat :

• Memperbaiki mezbah
Hari ini dengar baik-baik, jika mengharap terjadinya revival atau pencurahan Roh Kudus, perbaikilah terlebih dulu mezbah Tuhan. Artinya, bagaimana hubungan dan keintiman kita dengan Tuhan ? Bersyukurlah sebab gereja kita mengajarkan dan menyediakan berbagai fasilitas untuk membangun dan memperbaiki mezbah seperti Doa Fajar maupun Menara Doa. Perbaikilah hubungan kita dengan Tuhan.

• Mengambil 12 batu menurut jumlah suku keturunan Yakub. 
Itu berbicara mengenai unity atau kesatuan. Kita mesti mengusahakan unity, bukannya saling mencela ataupun menggosipkan. Usahakanlah terjadi kesatuan hati.

• Memenuhi 4 buyung dengan air dan menuangkannya ke atas korban bakaran maupun kayu api beberapa kali sampai air mengalir di sekeliling mezbah, bahkan parit pun penuh air. 
Air pada waktu kekeringan adalah sangat mahal. Jadi, air dapat berbicara mengenai sesuatu mahal yang kita persembahkan bagi Tuhan. Sudahkah kita mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan ataukah sebaliknya yang terburuk ? Introspeksilah diri kita.

1 Raja-Raja 18 : 36 - 38
Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata : Ya Tuhan, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya Tuhan, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya Tuhan, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali. Lalu turunlah api Tuhan  menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.

Tuhan yang melakukan semuanya saat itu. Jika kita rindu bangsa-bangsa, termasuk Indonesia bertobat, kita mesti memperbaiki mezbah atau hubungan dan keintiman kita dengan Tuhan; mengusahakan unity di antara gereja-gereja, bukannya mencela sebab tidak ada gereja yang sempurna, melainkan masing-masing dipakai sebagai alat-Nya untuk menyatukan tubuh Kristus; memberikan yang terbaik buat Tuhan; dan mesti berdoa.

1 Raja-Raja 18 : 39
Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata, Tuhan, Dialah Allah ! Tuhan, Dialah Allah !"

Inilah yang dirindu-rindukan oleh Michael Brown maupun George Barna serta kita semua. Terjadi kebangkitan serta kebangunan rohani, dan pencurahan Roh Kudus yang dahsyat supaya orang-orang Amerika sungguh-sungguh cinta kembali kepada Tuhan Yesus. Kita pun rindu, berharap dan berdoa supaya Indonesia dan bangsa-bangsa di seluruh dunia bertobat, mengenal, menerima dan percaya Tuhan Yesus.

1 Raja-Raja 18 : 40
Kata Elia kepada mereka : Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorangpun dari mereka tidak boleh luput. Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana.

DNA gereja kita adalah restorasi Pondok Daud sesuai Kisah Para Rasul 15 : 16 - 17 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini.

Gereja kita mengharapkan Saudara membangun keintiman dengan Tuhan maupun restorasi Pondok Daud melalui doa, pujian dan penyembahan. Tujuan kita supaya semua bangsa serta sebanyak mungkin orang bertobat dan mengenal Tuhan Yesus. Itu pun kerinduan saya sebagai hamba Tuhan, yaitu supaya semua bangsa mengenal Dia.

Bagian kita ialah memberitakan Injil dan kebenaran firman Tuhan supaya semakin banyak orang yang mengenal Dia, beribadah serta mau berubah menjadi lebih baik, dan dapat membedakan mana yang baik maupun mana yang buruk di mata Tuhan. Kiranya segala bangsa dijamah dan dilawat oleh Tuhan, kebangunan rohani, pertobatan serta pencurahan Roh Kudus yang terbesar terjadi di negara kita Indonesia dan negara-negara lainnya.

Tuhan Yesus Memberkati