GBI PRJ (CK7)

Sebagai orang Kristen, kita semua mempunyai sebuah tujuan, yakni agar kelak bila dipanggil Tuhan, roh kita masuk surga.

Kita percaya bahwa, Yesus lahir ke dunia, disalibkan, mati dan dikuburkan, serta bangkit pada hari yang ketiga. Kemudian, selama 40 hari Ia menampakkan diri kepada murid-muridNya dan sejumlah orang lainnya. Puji Tuhan, Yesus yang kita sembah adalah Allah yang hidup !
Sebelum terangkat ke surga, Ia memerintahkan murid-muridNya supaya menanti di Yerusalem untuk menerima pencurahan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1), atau yang kita sebut sebagai Pentakosta Pertama. Dampaknya, kuasa Tuhan tercurah dan menjadikan mereka saksi-saksi yang berani demi Kristus. Waktu itu pun 70% dari penduduk Romawi di Asia kecil, bertobat serta percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dan menjadi Kristen.

Pada 1906, di Los Angeles, Amerika Serikat, tepatnya di Azusa Street, terjadi pencurahan Roh Kudus besar-besaran, diawali melalui kegerakan kebangunan rohani oleh William J. Seymour. Dampaknya, 21% penduduk dunia saat itu menjadi Kristen, dan itulah yang kita sebut Pentakosta Kedua.

Sekarang pencurahan Roh Kudus yang dahsyat sedang terjadi melalui Pentakosta Ketiga, menjelang kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya, dan akan ada penuaian jiwa besar-besaran yang menerima serta percaya pada Tuhan Yesus Kristus.

Saat ini, kita menanti-nantikan kedatangan-Nya yang kedua kali. Alkitab menyatakan, pada saat kedatangan-Nya, sangkakala akan berbunyi, lalu terjadilah pengangkatan atau rapture. Kita yang ter - angkat akan dan memerintah bersama Yesus selama tujuh tahun. Sedangkan, yang tidak terangkat akan mengalami tiga setengah tahun masa Antikristus, tiga setengah tahun lagi masa Antikristus di mana gereja sudah tidak ada, dan terjadi penganiayaan. 

Setelah tujuh tahun, bangsa Israel berseru kepada nama Yesus, dan Ia akan mengalahkan Antikristus. Itulah perang Harmagedon. Kemudian, terjadilah 1.000 tahun damai dan Tuhan mencurahkan Yerusalem yang baru (Wahyu 20 - 21). 

Sebagai orang Kristen, kita percaya roh kita kelak akan masuk ke surga. Tetapi, apakah begitu mudah masuk surga ? Tidak, sebab ada beberapa syarat. 

Syarat pertama, kita harus memiliki iman serta setia kepada Tuhan Yesus dan firmanNya. Tanpa iman, gugurlah keselamatan kita. Oleh sebab itu, tetaplah beriman agar roh kita kelak masuk surga.

Efesus 2 : 8 - 10  
Sebab karena kasih karunia kamu diselamat- kan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu : jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Syarat kedua, kita harus menjadi pelaku firman. Sebab hanya para pelaku firmanlah yang akan masuk surga. Mudahkah melakukan - nya ? Susah. Tetapi, apabila kita mau berusaha, kita pasti bisa, terutama dengan pengurapan dari Allah yang memampukan, serta pertolongan Roh Kudus.

Matius 7 : 21 - 23 
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan ! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga ? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata : Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan ! 

Jangan sampai mengalami seperti yang diperingatkan Tuhan Yesus, mengaku melayani Dia, tetapi ternyata Tuhan Yesus tidak pernah mengenal mereka. Ngeri benar kalau sampai Tuhan berkata, “Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan !” Ingat, Iblis juga dapat menyamar sebagai malaikat Terang. Hati-hatilah, serta introspeksi diri, apakah kita sungguh-sungguh melakukan firman Tuhan, ataukah mengikuti kehendak si jahat ?

2 Korintus 11 : 14
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.

Syarat ketiga, memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan Yesus. Sebab itu, kita harus dikenal oleh Tuhan, dan satu-satunya cara ialah menyediakan waktu untuk berada dalam hadirat-Nya. Seperti halnya teladan Tuhan Yesus sendiri yang memiliki hubungan yang intim dengan Bapa.

Gereja kita CK7 menyediakan sejumlah fasilitas melalui Doa Fajar, Menara Doa serta lainnya untuk menumbuhkan kerohanian kita. Kita dapat memuji, menyembah Tuhan, berdoa, mendengar firman, dan mengalami jamahan Tuhan. Kita sebagai gereja memiliki prinsip : To Be Or Not To Be, yaitu mengikuti Alkitab atau tidak sama sekali !

Markus 1 : 35
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.

Yesaya 50 : 4
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Kita dapat melihat dan belajar dari tokoh yang intim dengan Tuhan Yesus, yaitu Maria. 

Lukas 10 : 38 - 42
Ketika Yesus dan murid-muridNya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata : Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri ? Suruhlah dia membantu aku. Tetapi Tuhan menjawabnya : Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara. Tetapi hanya satu saja yang perlu : Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.

Bukannya membela Marta, Tuhan Yesus malah menyatakan bahwa dia hanya menyibukkan diri serta terlalu khawatir, sedangkan Maria telah memilih bagian yang terbaik, yakni intim dengan Tuhan. Artinya, Yesus menghendaki kita menyediakan waktu untuk intim dengan Dia. Jika intim dengan Tuhan, kita akan mengetahui apa yang Tuhan kehendaki.

Yohanes 12 : 1 - 3
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.

Yohanes 12 : 4 - 8
Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata : "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin ?" Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhati -
kan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus : Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.

Harga minyak narwastu itu sangat mahal, sekitar 300 dinar; 1 dinar sama dengan upah satu hari bekerja, jadi 300 dinar hampir gaji kerja setahun. Kurang lebih, kalau upah minimum regional sekarang, lebih dari Rp50 juta. Maria meminyaki kaki Tuhan dengan minyak itu, lalu menyeka dengan rambutnya sehingga wangi semerbak di seluruh rumah.

Maria melakukannya sebab mengetahui, melalui kedekatan serta keintimannya dengan Tuhan, bahwa Tuhan Yesus akan mati dan dikuburkan, sehingga memikirkan apa yang dapat dan harus diperbuatnya sebagai persembahan terbaik bagi Tuhan Yesus. Itulah pentingnya bila kita intim dengan Tuhan, kita akan semakin peka. Itu pun karena Roh Kudus turut bekerja.

Yesus memuji Maria, because she is giving her best for the Lord, dia memberikan yang terbaik untuk Tuhan. Selain itu, kita dapat menjadi seperti Yosua, maupun Kaleb, yang mau bergaul intim serta terus-menerus berada dalam hadirat Tuhan (Keluaran 33 : 11). Bagaimana keadaan kita hari-hari ini ? Sudahkah kita memberikan, mempersembahkan dan mengerjakan yang terbaik untuk Tuhan ? Dia telah menyelamat - kan kita dari dosa, bahkan supaya memperoleh hidup yang kekal.

Apa yang harus kita lakukan di zaman ini, yaitu penuaian jiwa besar-besaran serta pencurahan Roh Kudus melalui Pentakosta Ketiga. Banyak orang mungkin tidak mengerti ataupun mengakui Pentakosta Ketiga. Tetapi, Tuhan telah menyatakannya melalui hamba-hambaNya yang hidup intim dengan Dia bahwa kedatangan Tuhan Yesus sudah di ambang pintu ! Karena itu, tiga hal harus terjadi, sesuai yang tercatat dalam Yoel 2 : 28 - 31.

Yoel 2 : 28 - 31 
Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi : darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan yang hebat dan dahsyat itu.

Gembala Sidang kita, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, sudah memberitakannya sejak tahun 2000, atau lebih dari 10 tahun beliau menyampaikan mengenai guncangan-guncangan. Dan ternyata, satu guncangan yang dimaksud adalah penyakit sampar, yang identik dengan COVID-19 yang menggemparkan seluruh dunia dan membuat banyak orang mengalami depresi. Apa tujuan semua ini ? Yaitu, seperti firman Tuhan, siapa yang berseru kepada nama Tuhan Yesus akan diselamatkan. Penuaian jiwa akan terjadi, maka Amanat Agung selesai pada saat itu.

Yoel 2 : 32
Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamat -
kan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan Tuhan; dan setiap orang yang dipanggil Tuhan akan termasuk orang-orang yang terlepas.

Pesan firman Tuhan hari ini mengingatkan supaya :

• Kita harus memiliki iman.

• Kita menaati firman Tuhan.

• Kita memiliki keintiman dengan Allah.

• Kita mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan.

• Kita mengikuti dan melakukan kehendak Tuhan pada zaman ini.

Tuhan Yesus Memberkati