Pagi ini kita akan belajar dari apa yang Tuhan ingin kita lakukan seperti yang Ia ajarkan kepada para murid-Nya tentang mengelola berkat yang Tuhan percayakan kepada kita.
Orang kaya dan Lazarus yang miskin
Lukas 16 : 19 - 23
Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
• Orang miskin mati berada di pangkuan Abraham (Abraham adalah orang beriman). Orang kaya juga mati dan masuk ke neraka (hades), ia memandang ke tempat Lazarus berada di pangkuan Abraham.
• Satu-satunya perumpamaan Tuhan Yesus yang menyebut nama, yaitu Lazarus, walau orang kaya tidak disebutkan namanya.
Orang kaya dan Lazarus yang miskin :
1. Kehidupan orang kaya itu dihabiskan dengan gaya hidup yang berpusat pada diri sendiri (pesta pora dan ungin dipuji), sementara ada orang miskin yang memerlukan pertolongan karena kehidupannya yang susah. Si kaya membuat pilihan yang salah dan akibatnya ia menderita selama-lamanya (Lukas 16 : 22 - 23).
2. Seumur hidupnya Lazarus hidup dalam kemiskinan, namun hatinya benar di hadapan Allah (ia tidak melepaskan imannya). Nama Lazarus berarti "Allah adalah pertolonganku", dan ia tidak pernah melepaskan imannya kepada Allah.
3. Setelah keduanya mati, Lazarus segera diangkat ke Firdaus bersama Abraham, sementara orang kaya itu masuk ke neraka. Akhir riwayat kedua orang itu tidak dapat diubah lagi pada saat kematian (Lukas 16 : 24 - 26).
Perikop ini tidak mengajarkan bahwa miskin itu bahagia dan dikendaki Allah, atau kaya itu salah atau berdosa. Namun orang kaya ini tidak belajar menjadi seorang bendahara yang jujur atau orang yang dapat dipercaya untuk mengelola berkat Tuhan. Ia tidak bijak dalam hal mempergunakan kekayaannya, seperti membawa persembahan kepada Tuhan dan menolong orang miskin. Namun ia menghabiskan untuk gaya hidup yang berpusat kepada diri sendiri. Ditegaskan kembali bahwa miskin bukan berarti berbahagia atau kaya bukan berarti dosa atau bersalah, tetapi bagaimana menempatkan hidup kita saat diberkati.
Perumpamaan Ini mengajarkan kepada kita bahwa Akhir hidup manusia tidak dapat diubah. Keputusan yang kita ambil di dunia ini akan menentukan hidup akhir kita akan kemana. Ingat di dunia banyak pilihan namun hasil akhirnya tidak dapat kita pilih, hanya surga atau neraka.
Dari peristiwa ini ada 3 hal yang dapat kita petik :
1. Manusia hidup bukan hanya di dunia ini saja; setelah kematian ada dunia kekal yang akan dituju, yaitu Surga atau Neraka.
2. Menjadi kaya, memakai jubah ungu (pakaian kebesaran, pakaian raja) dan kain halus (pakaian dalam berupa sutra yang sangat mahal), memenuhi meja dengan makanan yang berlimpah bukan dosa, selama kekayaan diperoleh dalam kebenaran. Namun bukan itu tujuan utama hidup kita.
3. Tujuan hidup kita adalah mempermuliakan nama Tuhan dan menikmati berkat-Nya. Pergunakanlah waktu dan kekayaanmu untuk melayani Tuhan dan sesama. Mengapa ? Karena Surga menantikan kita. Bila Tuhan ijinkan ada orang miskin seperti Lazarus ada di sekitar kita, maka perhatikan mereka dengan memberikan yang terbaik.
Jadilah orang bijaksana, saleh, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, maka Tuhan akan berkenan kepada kita.
Rangkuman oleh Pdt. Indarwanto Tarigan, BA :
Tema pagi ini mengenai Orang Kaya dan Lazarus diambil dari Lukas 16 : 19 - 23.
Ada 3 hal penting yang sudah dibagikan. Untuk itu kita pertegas tentang poin-poin tersebut, sebagai berikut :
1. Kehidupan di dunia ini adalah persiapan kita untuk masuk kedalam kehidupan kekal bersama dengan Tuhan. Tentu ada pilihan yang harus kita pilih dari mulai saat kita masih hidup.
Orang yang mau ke Sorga bukan orang yang coba-coba, namun adalah orang yang siap karena mempersiapkan dirinya saat ini untuk masuk ke Sorga, sebab setelah mati kita tidak dapat memilih.
2. Hidup benar dihadapan Tuhan tidak diukur dari gaya hidup mewah, tapi diukur dari gaya hidup yang sama dengan Tuhan Yesus atau seberapa banyak firman Tuhan yang kita mengerti, dan dihidupi selama Tuhan masih memberi kesempatan hidup.
Mari kita renungkan dan ambil keputusan, selama masih diberi anugerah kehidupan, pilihlah dan persiapkan hidup kita sebagai orang-orang yang mau masuk Kerajaan Sorga.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz