GBI PRJ (CK7)

Mazmur 57 : 1 - 1 Diburu musuh, tetapi ditolong Allah. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu : Jangan memusnahkan. Miktam Dari Daud, ketika ia lari dari pada Saul, ke dalam gua. Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, sampai berlalu penghancuran itu. Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku. Kiranya Ia mengirim utusan dari sorga dan menyelamatkan aku, mencela orang-orang yang menginjak-injak aku. Sela Kiranya Allah mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya. Aku terbaring di tengah-tengah singa yang suka menerkam anak-anak manusia, yang giginya laksana tombak dan panah, dan lidahnya laksana pedang tajam. Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi! Mereka memasang jaring terhadap langkah-langkahku, ditundukkannya jiwaku, mereka menggali lobang di depanku, tetapi mereka sendiri jatuh ke dalamnya. Sela. Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar! Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa; sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan. Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi !

Setiap kita pernah memiliki kondisi "tertekan", "terisolir" atau "ketidaknyamanan" seperti yang dialami Daud. Tetapi yang menarik bahwa dalam kondisi seperti itu, Daud menghardik, menghentakkan jiwanya, "Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!  Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa;

1 Samuel 22 : 1 - 2 Daud di Gua Adulam. Lalu Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke gua Adulam. Ketika saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya mendengar hal itu, pergilah mereka ke sana mendapatkan dia. Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang.

Di tengah-tengah keterasingan karena dikejar-kejar oleh raja Saul dan hendak dibunuh, Daud diberi kesibukan oleh Tuhan untuk membangun dan hidup dalam komunitas orang-orang yang terbuang, memimpin, menggembalakan dan melatih mereka menjadi prajurit yang tangguh, gagah perkasa dan saling bergantung satu dengan lainnya.

Komunitas adalah suatu perkumpulan orang yang hidup saling berbagi, memiliki hubungan sosial, atau kepemilikan bersama.

Kejadian 2 : 18a Tuhan Allah berfirman : Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja.

Kita menjalani hidup dengan apa yang kita peroleh, kita memperoleh kehidupan dengan apa yang kita berikan. (Winston Churchill)

The Power of Community :

1. Komunitas orang percaya yang berpusat pada Kristus. Kristus bukan saja pusat hidup tapi juga menjadi tujuan hidup dari setiap anggota dalam komunitas. Melalui komunitas hidup kita semakin dibentuk dan dibaharui menjadi serupa dengan Kristus.

Amsal 13 : 20 Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.

2. Komunitas yang melayani dan berdampak. Dalam komunitas, fokus kita tidak hanya ke dalam internal anggota komunitas tersebut, tetapi juga memberi dampak bagi lingkungan dan komunitas di sekitarnya.

3. Komunitas yang saling mendukung dan murah hati. Kata saling berart : saling mendoakan, saling support, saling berbagi, saling peduli dan saling lainnya.

Matius 22 : 39 Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Amsal 17 : 22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

Mari bergabung dan hidup dalam komunitas COOL yang telah Tuhan percayakan kepada kita agar iman kita semakin kuat, bertumbuh dan makin dewasa dalam Tuhan serta memberi dampak (berkat) bagi orang lain. Naman Tuhan dipermuliakan dan banyak jiwa diselamatkan.

Rangkuman Pdt. Robert Purwadi, S.Pd, SE :

Kisah Para Rasul 2 : 42, 47 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan, dalam memecahkan roti, dan dalam berdoa. Sambil memuji Allah, dan mereka disukai oleh banyak orang. Dan, setiap hari Tuhan menambahkan jumlah mereka, yaitu orang-orang yang diselamatkan.

Mari kita hidup dalam Komunitas dan menghidupi K-T-M, Kesatuan hati – Tumbuh bersama  – Menangkan jiwa.