GBI PRJ (CK7)

Kita akan belajar dari tokoh Alkitab yang sering terlewatkan atau jarang dipandang orang, yakni Mefiboset. Sebab ada respons-respons benar yang dilakukannya pada waktu berhadapan dengan raja. 

Siapakah Mefiboset ?

Mefiboset adalah anak Yonatan, sekaligus cucu raja Saul. Daud menjadi raja atas Israel melalui pertumpahan darah yang sangat dahsyat. Adalah sebuah kebiasaan raja-raja zaman dahulu ketika seseorang mengambil alih kerajaan, maka mereka membasmi semua garis keturunan raja sebelumnya. 

Namun, demi persahabatan dengan Yonatan, Daud membiarkan keturunan Saul hidup. Secara fisik, Mefiboset bukanlah orang sempurna karena dua kakinya timpang.

Mefiboset Cacat karena Kecelakaan.

2 Samuel 4 : 4 Yonatan, anak Saul, mempunyai seorang anak laki-laki. Ia berumur lima tahun, ketika datang kabar tentang Saul dan Yonatan dari Yizreel. Inang pengasuhnya mengangkat dia pada waktu itu, lalu lari, tetapi karena terburu-buru larinya, anak itu jatuh dan menjadi timpang. Ia bernama Mefiboset.

Mefiboset Sujud Menyembah Daud.

2 Samuel 4 : 4 – 6 Tanya raja kepadanya : "Di manakah ia ?" Jawab Ziba kepada raja : "Dia ada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar." Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah Makhir bin Amiel, dari Lodebar. Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia sujud dan menyembah. Kata Daud : "Mefiboset !" Jawabnya : "Inilah hamba tuanku." 

Mefiboset Mendapat Perkenanan Daud, Berbeda dari Dugaannya Maupun Ziba.

2 Samuel 9 : 7 - 10 Kemudian berkatalah Daud kepadanya : "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku." Lalu raja memanggil Ziba, hamba Saul itu, dan berkata kepadanya : "Segala sesuatu yang adalah milik Saul dan milik seluruh keluarganya kuberikan kepada cucu tuanmu itu. Engkau harus mengerjakan tanah baginya, engkau, anak-anakmu dan hamba-hambamu, dan harus membawa masuk tuaiannya, supaya cucu tuanmu itu ada makanannya. Mefiboset, cucu tuanmu itu, akan tetap makan sehidangan dengan aku."

Pemberontakan Absalom (Anak Daud Sendiri), Berbeda dengan Mefiboset yang Tunduk.

2 Samuel 15 : 13 - 14 Lalu datanglah seseorang mengabarkan kepada Daud, katanya : "Hati orang Israel telah condong kepada Absalom." Kemudian berbicaralah Daud kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem : "Bersiaplah, marilah kita melarikan diri, sebab jangan-jangan kita tidak akan luput dari pada Absalom. Pergilah dengan segera, supaya ia jangan dapat lekas menyusul kita, dan mendatangkan celaka atas kita dan memukul kota ini dengan mata pedang !"

Ziba (Pegawai Mantan Raja Saul) Berbohong kepada Daud untuk Memanipulasi.

2 Samuel 16 : 1 - 3 Ketika Daud baru saja melewati puncak, datanglah Ziba, hamba Mefiboset, mendapatkan dia membawa sepasang keledai yang berpelana, dengan muatan dua ratus ketul roti, seratus buah kue kismis, seratus buah-buahan musim panas dan sebuyung anggur. Lalu bertanyalah raja kepada Ziba : "Apakah maksudmu dengan semuanya ini ?" Jawab Ziba : "Keledai-keledai ini bagi keluarga raja untuk ditunggangi; roti dan buah-buahan ini bagi orang-orangmu untuk dimakan; dan anggur ini untuk diminum di padang gurun oleh orang-orang yang sudah lelah."Kemudian bertanyalah raja : "Di manakah anak tuanmu ?" Jawab Ziba kepada raja : "Ia ada di Yerusalem, sebab katanya : Pada hari ini kaum Israel akan mengembalikan kepadaku kerajaan ayahku."

Mefiboset Berkabung karena Ditinggalkan Daud yang Sudah Seperti Ayah Sendiri.

2 Samuel 19 : 24 Juga Mefiboset bin Saul menyongsong raja. Ia tidak membersihkan kakinya dan tidak memelihara janggutnya dan pakaiannya tidak dicucinya sejak raja pergi sampai hari ia pulang dengan selamat.

Mefiboset Menceritakan Kebenaran dan Yakin Raja Pasti Tahu yang Terbaik.

2 Samuel 19 : 25 - 27 Ketika ia dari Yerusalem menyongsong raja, bertanyalah raja kepadanya : "Mengapa engkau tidak pergi bersama-sama dengan aku, Mefiboset ?" Jawabnya : "Ya tuanku raja, aku ditipu hambaku. Sebab hambamu ini berkata kepadanya : Pelanailah keledai bagiku, supaya aku menungganginya dan pergi bersama-sama dengan raja ! --sebab hambamu ini timpang. Ia telah memfitnahkan hambamu ini kepada tuanku raja. Tetapi tuanku raja adalah seperti malaikat Allah; sebab itu perbuatlah apa yang tuanku pandang baik."

Mefiboset Sadar Diri, Bersyukur, Bergantung Pada Raja serta Tidak Menuntut Balas.

2 Samuel 19 : 28 Walaupun seluruh kaum keluargaku tidak lain dari orang-orang yang patut dihukum mati oleh tuanku raja, tuanku telah mengangkat hambamu ini di antara orang-orang yang menerima rezeki dari istanamu. Apakah hakku lagi dan untuk apa aku mengadakan tuntutan lagi kepada raja ?

Mefiboset Tak Tergiur dengan Harta Warisan.

2 Samuel 19 : 29 - 30 Tetapi raja berkata kepadanya : "Apa gunanya engkau berkata-kata lagi tentang halmu ? Aku telah memutuskan : Engkau dan Ziba harus berbagi ladang itu." Lalu berkatalah Mefiboset kepada raja : "Biarlah ia mengambil semuanya, sebab tuanku raja sudah pulang dengan selamat."

APA YANG BISA KITA TELADANI DARI MEFIBOSET ?

• Sujud menyembah pada raja.

• Memperoleh kasih karunia dan dilayakkan bersama raja.

• Merasakan kesedihan ketika terpisah dari raja, serta setia menantikan untuk bertemu.

• Tidak menuntut balas, namun bersyukur pada raja atas hidup yang sudah diberi.

• Tak tergiur kekayaan, dan memilih bersama raja saja.

Mefiboset adalah gambaran kebanyakan dari kita, yang tidak sempurna atau memiliki banyak ketimpangan dan kelemahan di berbagai hal. Daud ialah cerminan Raja di atas segala raja, yakni Tuhan Yesus Kristus.

Bagaimana dengan kita pada saat ada di hadapan-Nya ? Apakah sujud menyembah Dia sebagai Raja, menerima Dia sebagai Raja yang berkuasa atas hidup kita, atau malah sekadar menyuruh-nyuruh Ia berbuat sesuatu demi keuntungan diri sendiri ?

Sadarilah diri ini adalah orang berdosa yang sesungguhnya tidak layak menerima keselamatan, namun Bapa surgawi telah mengaruniakan Anak-Nya, Tuhan Yesus supaya menyelamatkan kita. Jadi bukan karena usaha atau apa pun yang bisa kita lakukan, melainkan oleh kasih dan karunia Tuhan kita dilayakkan bersama serta berada di hadirat Raja kita.

Juga, apakah sewaktu kita jauh dari Tuhan, kita merasakan kesedihan seperti halnya Mefiboset yang berkabung ketika ditinggal Daud, atau malah tenang-tenang dan biasa-biasa saja ? Apakah kita merasakan kehampaan dan sangat merindukan kehadiran-Nya jika jauh dari Dia ? Setiakah kita menanti-nantikan Dia datang kembali untuk menjemput kita ?

Lihatlah hidup kita, apakah bersyukur pada-Nya, dan bukan hanya menunut. Barangkali jika kita menjadi Mefiboset, mungkin akan bersungut-sungut. Bersyukurlah, sebab sampai hari ini Tuhan begitu baik bagi kita, di tengah-tengah apa pun yang terjadi.

Janganlah serakah, melainkan jadilah seperti Mefiboset yang menganggap selalu berada dalam hadirat raja itu sudah cukup. Harta kekayaan tidak ada artinya dibanding hidup dalam hadirat Tuhan.

Apakah hari-hari ini kekayaan membuat kita lupa akan segala sesuatu ? Ingat harta di dunia ini cuma sementara, tidak kekal dan tak dapat kita bawa saat meninggal kelak. Namun hubungan dan hadirat Tuhan akan tetap bersama-sama kita selama-lamamnya, jadi pilihlah dan milikilah respons yang benar.

Ibrani 12 : 28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

Rangkuman Pdm. Willy Santoso, BSc. :

Kita diingatkan supaya memiliki respons yang benar terhadap berbagai masalah. Kita juga diingatkan tentang kasih karunia Tuhan. Seperti halnya Mefiboset yang sepantasnya tidak dibiarkan hidup saat Daud jadi raja, namun oleh komitmen serta perjanjian sebelumnya antara Daud dengan Yonatan ayah Mefiboset, maka ia memperoleh perkenanan dan kasih Daud.

Demikian pula kasih Tuhan terhadap hidup kita, sebenarnya kita tidak layak, hanya karena pengampunan-Nya maka kita menerima keselamatan. Dan karena kasih karunia-Nya.

Bagaimanakah kita sepantasnya bersikap ? Hiduplah hormat, takut serta gentar akan Tuhan, Raja di atas segala raja.