GBI PRJ (CK7)

Ibrani 11 : 1 - 4 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.

Perikop ayat tersebut berbicara mengenai iman.

Iman adalah :

- Dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan meskipun belum kita lihat

- Percaya penuh akan Firman Allah dan mempersembahkan korban yang terbaik kepada Allah

- Hidup yang memberikan kesaksian meskipun sesudah mati

Berbicara mengenai memberi kesaksian meskipun sesudah mati dapat kita sebut dengan menjadi pahlawan iman. Pada masa-masa sekarang ini, di tengah masa pendemi yang seluruh dunia alami banyak dari kita secara tiba-tiba terdengar bahwa sudah kembali ke rumah Bapa di sorga, baru saja ketemu namun di kesempatan berikutnya kita mendengar bahwa mereka sudah meninggal. Hal ini menjadi perenungan bagi kita bahwa sewaktu-waktu kita bisa dipanggil Tuhan, tidak mengenal usia, tua ataupun muda. Pertanyaannya adalah apakah kita sudah siap saat dipanggil Tuhan, dan apakah kita sudah menjadi pahlawan iman, sudah memberikan dampak bagi orang banyak mengenai iman kita kepada Tuhan Yesus.

Jangan main-main dengan kehidupan ini, dan jangan sembarangan menjalani kehidupan sebab semua yang ada di dunia ini hanya sementara. 

Mazmur 115 : 17 - 18 Bukan orang-orang mati akan memuji-muji Tuhan, dan bukan semua orang yang turun ke tempat sunyi, tetapi kita, kita akan memuji Tuhan, sekarang ini dan sampai selama-lamanya. Haleluya !

Bagaimana hidup agar menjadi pahlawan iman ?

1. Hidup sesuai dengan karakter Kristus

1 Yohanes 2 : 6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

Kita harus selalu belajar bagaimana Yesus hidup dan sebisa mungkin mengaplikasikannya dalam kehidupan yang dijalani selama di dunia ini. Tidak mudah untuk dilakukan, oleh karena itu diperlukan usaha untuk mau melakukannya. 

Membangun hubungan yang intim dengan Tuhan, hidup dalam komunitas yang benar dan membangun pelayanan dalam kebenaran yang sungguh-sungguh.

Jangan sampai kehidupan kekristenan kita menjadi tidak berdampak bagi banyak orang.

2. Pergunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya

Yakobus 4 : 14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu ? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.

Mazmur 90 : 12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

Tidak ada seorangpun yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, kapan kita akan meninggal. Belajarlah untuk menghitung hari-hari dengan bijaksana. Jangan menunda-nunda waktu, bersegeralah melakukan apa yang Tuhan kehendaki, jangan sampai menyesal. Buatlah rencana-rencana apa saja yang hendak kita lakukan selama hidup di dunia, sesuaikan dengan apa yang menjadi kehendak Tuhan. 

3. Berikan yang terbaik

Roma 12 : 2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Melakukan yang baik saja tidak cukup, kita harus naik level yaitu melakukan apa yang berkenan di hadapan Tuhan dan yang sempurna. 

Bukan hanya mengawali dengan baik namun bagaimana kita mengakhiri pertandingan adalah kuncinya. Untuk segala hal yang kita jalani, lakukanlah yang terbaik untuk Tuhan, keluarga dan orang-orang lain di sekeliling kita. Jadilah suami atau istri yang terbaik bagi pasangan kita, jadilah orang tua yang terbaik, jadilah anak yang terbaik, dan jadilah hamba yang berkenan di hadapan Tuhan.

Mintalah hikmat Tuhan senantiasa dalam melakukan segala sesuatu dan jadilah bijaksana.

Bunga bisa layu, musim bisa berlalu, tapi kasih Tuhan tetap untuk selamanya... (Ps. Raditya Oloan)

Rangkuman Pdt. Robertus Purwadi, SE SPd :

Pagi ini kita belajar mengenai pahlawan iman, menjadi saksi-saksi iman.

Ada 3 hal yang harus dilakukan, yaitu :

1. Hidup sesuai dengan karakter Kristus

2. Pergunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya

3. Berikan yang terbaik

Hal yang paling penting selain itu adalah memiliki tindakan sesuai dengan iman yang kita miliki, sebab iman dan tindakan tidak dapat terpisahkan. Jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

Yakobus 2 : 17, 22 (17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. (22) Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

Saat perbuatan kita selaras dengan iman kita maka nama kita akan tercatat dalam kitab kehidupan dan akan disebut sebagai anak-anak yang dikasihi Tuhan dan yang berkenan kepada Tuhan.