Desember merupakan bulan kita memperingati Natal, hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Di kesempatan ini, kita akan belajar dari tokoh Yusuf yang memiliki karakter orang pilihan Tuhan.
Matius 1 : 18 - 21
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut : Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata : "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Mengapa Yusuf ? Apakah karena kaya, pandai, berpangkat ? Tentu tidak. Ia orang yang sederhana. Allah justru mencari orang yang mengasihi Dia segenap hati dan mau hidup berkenan kepada-Nya. Yusuf dipakai oleh Allah karena punya sifat hamba, dan sikap inilah yang akan Tuhan pakai menjadi alat kemuliaan-Nya di akhir zaman ini.
2 Tawarikh 16 : 9
Karena mata Tuhan menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan.
Adapun kata 'H.A.M.B.A' merupakan akronim sebagai berikut :
• H-ATINYA TULUS
Yusuf seorang yang tulus hati, tidak bercabang hati, tidak ada trik menjebak orang lain, tidak ada "udang di balik batu", ia mengasihi Allah dengan bulat hati dan penuh integritas.
Banyak orang ingin ikut Yesus dengan motivasi supaya jadi kaya ataupun ternama. Sadari, orang yang sekadar mencari Tuhan untuk mendapat berkat memang bisa menemukannya, tetapi tidak bertemu Dia. Namun, kalau kita sungguh mencari Tuhan, berkat-Nya akan melimpah sebagai anugerah. Karena itu, setialah kepada-Nya bukan hanya saat menguntungkan, melainkan risiko apa pun mau kita tanggung karena yakin Yesus adalah segala-galanya di hidup kita dan nomor satu dalam diri kita.
Ingat kisah tiga teman Daniel, yaitu Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang akan dimasukkan ke dapur api menyala-nyala karena tidak mau menyembah patung yang didirikan Nebukadnezar. Mereka percaya Tuhan sanggup melepaskan, namun seandainya tidak, mereka akan tetap setia kepada-Nya. Ini komitmen luar biasa yang menyebabkan mujizat terjadi sehingga Tuhan hadir dan Sadrakh, Mesakh, Abednego tidak terluka atau terbakar sedikit pun, dan banyak orang menjadi terkejut serta takut kepada Allah.
Kita percaya Tuhan sanggup menyembuhkan, tetapi seandainya tidak, kita akan tetap setia kepada-Nya. Kita percaya Dia memberkati, tetapi seandainya tidak dan hidup sederhana, miskin, kita akan tetap setia. Orang-orang yang tulus hati inilah yang akan Tuhan pakai. Tulus artinya punya integritas, jujur, baik di hadapan Tuhan maupun manusia.
Tidak satu dosa pun tentang Yusuf yang dicatat dalam Alkitab. Bukan berarti Yusuf tidak pernah berdosa, tentu ada kekurangannya, tetapi tidak ada dosa yang menonjol, melainkan yang Tuhan lihat ialah sifat baik dalam diri Yusuf. Berbeda dengan sekarang, banyak orang pintar, tetapi hatinya bengkok sehingga "menghalalkan segala cara" untuk mencapai suatu tujuan, menipu, berbohong, lain antara ketika di dalam dan di luar gereja.
Yesaya 33 : 15 - 16
Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan, dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin.
Artinya, kalau kita hidup jujur, maka Tuhan akan angkat dan promosikan kita. Dia akan melindungi dan menyediakan serta menjamin segala kebutuhan kita.
Pada masa kini, begitu banyak cobaan dan godaan untuk tidak jujur. Yusuf pun tergoda untuk tidak jujur ataupun kompromi dengan dosa, tetapi sekalipun ia tukang kayu yang miskin, ia tidak pernah tidak jujur karena terdesak keadaan, melainkan tetap menjaga hati yang tulus, tidak mau mencuri ataupun berdusta. Sebab orang yang jujur akan diberkati. Saya percaya, di akhir zaman ini, Tuhan ingin menemukan orang-orang yang punya integritas, tulus hati serta jujur karena Ia akan mengalirkan dan mencurahkan berkat-Nya.
• A-BAIKAN DENDAM
Yusuf tidak mau mencemarkan nama istrinya di muka umum dan bermaksud menceraikannya secara diam-diam. Maria tunangannya mengandung dari Roh Kudus sebelum nikah dan tanpa sepengetahuannya. Tentu kenyataan tersebut bisa saja membuat Yusuf pahit hati, merasa dikhianati, ataupun memaki, marah, dan mengekspos "kejelekan" peristiwa itu di muka umum. Kalau melapor ke mahkamah agama Yahudi, maka Maria akan dirajam batu sampai mati.
Tetapi ia tidak melakukannya, dan mengabaikan dendam, karena itu secara diam-diam ingin menceraikan Maria karena tetap menghargai dan enggan mencemarkan nama baik orang lain. Sedangkan, pada masa ini banyak orang gampang sekali menjelek-jelekkan nama orang lain di media massa maupun sosial. Kalau ternyata tidak benar, mudah saja tinggal minta maaf. Ini sifat yang tidak baik. Belajarlah dari Yusuf, ia tidak membalas dendam, melainkan menyerahkan persoalannya kepada Allah.
Roma 12 : 19
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis : Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
Banyak di antara kita kadang-kadang kalau ada orang menjahati, kita bernafsu membalas berbuat jahat, bahkan lebih lagi. Akibatnya, walau daging puas, tetapi roh merana. Bahkan, lambat laun kerohanian kita akan mati.
Yusuf penuh kasih, rela mengampuni, tidak membalas dendam, karena itulah Tuhan memakai dia menjadi orangtua Yesus selama di bumi.
Di dunia ini, ada tiga konsep hidup : yang pertama konsep hidup Iblis, yaitu balaslah yang baik dengan jahat, balaslah yang jahat juga dengan yang lebih jahat. Yang kedua, konsep hidup manusia, yakni balas yang baik dengan baik, yang jahat dengan yang jahat. Yang ketiga, konsep hidup yang terindah, yaitu konsep hidup Allah, jangan kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan. Abaikan dendam, pahit hati. Untuk apa merayakan Natal tapi hati masih penuh kepahitan atau dendam ? Biarlah kasih Tuhan menghanyutkan dendam dan kepahitan itu.
• M-EMBANGUN KOMUNIKASI DENGAN ALLAH
Firman Allah dapat datang lewat malaikat ataupun mimpi, misalnya ketika setelah dikunjungi oleh orang majus, Tuhan berbicara kepada Yusuf agar bayi Yesus harus dibawa ke Mesir karena Herodes hendak membunuh-Nya. Yusuf orang yang sederhana, tetapi tahu cara mengatasi masalah karena ia punya relasi khusus dengan Tuhan. Tanpa firman Allah, tanpa petunjuk dari-Nya, ia akan bingung, kacau, salah langkah, dan fatal akibatnya. Begitu juga dengan kita.
Kita harus menjalin relasi akrab, komunikasi yang bagus dengan Tuhan. Yusuf peka rohaninya. Kita juga harus menjalin dan mengasah kepekaan rohani kita. Bangunlah komunikasi dengan-Nya melalui dua jalur utama : doa dan firman. Sewaktu kita berdoa, kita berbicara kepada Allah, dan saat membaca firman, izinkan Ia berbicara kepada kita, karena pada waktu membaca Alkitab, kita bukan hanya menemukan 'logos' (firman yang tertulis), tetapi firman Allah itu bisa menjamah sehingga kita merasa Allah berbicara secara pribadi kepada kita, dan itulah yang disebut 'rhema'.
Malaikat, mimpi, atau cara-cara lain adalah metode Allah untuk berbicara. Yang penting bukan metodenya, melainkan dengarlah firman yang Allah sampaikan. Jalin komunikasi yang baik dengan Dia. Saya yakin, doa adalah pintu gerbang perkara ilahi. Dan kalau kita banyak berdoa, memuji, menyembah Tuhan, senantiasa hidup dalam hadirat-Nya, maka Ia akan berbicara lewat suara hati nurani, impresi maupun cara-cara lain.
Suara Tuhan seringkali berbicara lembut, tidak harus 'audible' atau terdengar langsung di telinga, tetapi dalam hati kita. Yang penting roh kita selalu 'on' atau terkoneksi dengan Tuhan, sehingga kita bisa mendengarnya setiap waktu. Betapa penting mengasah kepekaan rohani dengan cara hidup di hadirat-Nya, dalam doa, pujian, dan penyembahan.
• B-ERTINDAK DENGAN TAAT
Itulah ciri keempat dari karakter orang yang dipilih Tuhan untuk melayani dan melakukan perkara besar seperti Yusuf. Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan kepadanya, ia mengambil Maria sebagai istrinya.
Mendengar firman itu baik, tetapi jauh lebih baik untuk taat. Abraham taat meski meninggalkan negeri kelahirannya. Abraham adalah pribadi yang taat sehingga disebut sebagai bapa orang percaya, karena ketika Tuhan memerintahkannya meninggalkan Ur-Kasdim ke tanah yang belum tahu tempatnya, ia taat saja. Bahkan ketika disuruh untuk mempersembahkan anaknya yang tunggal, yaitu Ishak, ia rela melakukannya.
Tidak taat akan memperlambat proses pembentukan hidup bagi kita semua. Orang Israel kalau taat, hanya butuh 40 hari sudah sampai Tanah Perjanjian, tetapi karena tidak taat, maka berputar-putar selama 40 tahun di padang gurun. Saya yakin, ketaatan membawa berkat, tapi ketidaktaatan mengundang kutuk dalam kehidupan kita. Jadi, taati dan turutilah Tuhan, Allah kita. Jaga sikap hati dengan mulai bertindak dan bergerak secara taat kepada Tuhan agar roh kita tidak padam, melainkan tetap berkobar-kobar.
• A-DA PENGUASAAN DIRI
Yang terakhir, karakter orang pilihan Allah adalah adanya penguasaan diri. Yusuf tidak terburu nafsu, ia membuat pertimbangan sebelum membuat keputusan. Ia memutuskan dengan berhati-hati, tidak sembrono yang akan disesali. Seringkali maksud baik kita hancur karena keputusan tergesa-gesa, ceroboh, serta emosional.
Yusuf tenang serta mampu menguasai diri, sehingga ia mengizinkan Allah terlibat memberi petunjuk yang terbaik. Malaikat Tuhan berkata supaya jangan menceraikan Maria, sebab Anak dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus, dan Ia adalah Yesus Kristus, Juruselamat umat manusia. Kita pun harus punya sifat menguasai diri, berpikir dulu sebelum ngomong, bukan sebaliknya. Jangan juga jadi orang yang cepat memvonis, menuduh orang lain.
Yusuf pun tidak bersetubuh dengan Maria sampai melahirkan anaknya laki-laki dan menamai Dia Yesus. Meski Yusuf dan Maria sudah sah suami-istri, berhak atas masa 'malam pertama', tetapi Yusuf menahan diri, dan inilah karakter orang pilihan Allah. Orang yang tidak tahan nafsu akan sulit dipakai Allah, karena pekerjaan Tuhan bisa rusak di tangannya, bagaikan orang yang membawa 'bom waktu' yang bisa meledak kapan saja. Seperti halnya Simson yang hebat karunianya, tetapi karena tidak tahan nafsu, akibatnya mati bersama orang-orang Filistin.
Amsal 25 : 28
Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.
Ingat, poin ke-9 dari buah Roh adalah penguasaan diri. Kita juga harus menguasai diri. Makan itu perlu, tetapi jangan rakus. Sebab rakus itu dosa. Janganlah juga mencobai Tuhan, Allah. Mari teladani Yusuf di Perjanjian Baru yang tahan nafsu, demikian pun Yusuf di Perjanjian Lama yang juga tahan nafsu (Kejadian 39 : 12). Kalau ada godaan, keluar dan tinggalkan godaan itu supaya kita menang. Jangan beri kesempatan pada Iblis. Salibkan keinginan daging, maka kita akan penuh kemenangan.
Menjelang Natal ini, sungguh-sungguh milikilah sikap hamba serta hati dan hidup yang berkenan kepada Tuhan supaya Ia akan memakai kita di akhir zaman ini dan mencurahkan berkat-Nya bagi kita.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz