GBI PRJ (CK7)

Arti kata Abram, adalah Orang mulia, lalu diubah menjadi Abraham karena ia akan menjadi Bapak dari suatu bangsa yang besar.

Roma 4 : 11 Bapa semua orang percaya.

Kejadian 12 : 2 - 4 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.

Tentang ketaatan Abraham dicatat di PB,

Ibrani 11 : 8, "Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui."

Engkau akan menjadi berkat (beráka). Bentuk perintah sesungguhnya mengungkapkan sebuah konsekuensi - "sehingga engkau menjadi berkat." Pengembara istimewa dari Mesopotamia yang politeisme ini telah ditugaskan secara ilahi untuk pergi ke tengah-tengah orang yang asing sama sekali di negeri yang baru. Dia dan keturunannya akan menjadi saluran berkat kepada seluruh bangsa di bumi.

Allah membentengi Abram secara kokoh dengan janji-janji perjanjian berupa kemakmuran, banyak keturunan dan kemasyhuran. Janji akan berkat ilahi memberikan kepada Abram jaminan bahwa dirinya dapat memperoleh segala sesuatu yang ia inginkan. Setiap kebutuhannya akan dipenuhi. Bahkan orang-orang di sekitarnya yang memusuhinya akan memandang kepadanya sebagai pimpinan umat Allah. Melalui dia semua bangsa di bumi akan diberkati. Namanya akan dihormati di mana-mana.

Dewasa ini, Abram diakui dan dihormati sebagai "bapa" oleh orang Kristen, orang Yahudi dan orang Islam. 

Ujian Ketaatan Abraham

Panggilan Allah kepada Abraham itu berat sekali. Berbagai ujian berat menantinya. Secara garis besar ada 5 ujian iman bagi ketaatan Abraham :

Ujian No. 1

Berpisah dengan Keluarga

Kejadian 12 : 1, Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu"

Kisah Alkitab dengan jelas menceritakan bahwa sebelum berimigrasi ke Palestina, Abram memiliki dua tempat. Tahun-tahun awal dalam hidupnya dijalaninya di Ur dan kemudian untuk waktu yang lama dia tinggal di Haran. Masing-masing masyarakat itu menjadi rumahnya. Dia harus meninggalkan semua sahabat, tetangga dan keluarganya ketika dia meninggalkan Ur dan kini orang-orang di sekitarnya di Haran. Di dalam setiap perpindahan tersebut, tiga ikatan berupa negeri, penduduk dan sanak keluarga diputuskan. Ia harus memisahkan diri dari bangsa yang tidak mengenal Allah, untuk menjadi Bapa orang percaya.

Ujian No. 2

Mengungsi ke Mesir

Kejadian 12 : 10, "Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu."

Paceklik sering melanda Kanaan. Bencana ini tidak bisa dicegah. Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah pindah/mengungsi ke Mesir di mana ada sungai Nil menyediakan air yang cukup untuk ternak dan pertanian. Abram dan orang-orangnya yang besar kemudian berpindah ke Mesir. Kata Ibrani gûr, tinggal, berarti akan tinggal menetap untuk sementara. Begitu paceklik reda, Abram akan kembali ke Palestina. 

Ujian No. 3

Bertanggung Jawab atas hidup Lot

Kejadian 12 : 4,"Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran."

Sejarawan abad pertama, Favius Yosefus mengatakan bahwa Abram mengadopsi Lot karena ia tidak punya anak. Ini kemungkinan merupakan contoh lain dari Abram yang mencoba membantu Allah dengan janjiNya tentang keturunan.Walaupun nantinya Abraham memiliki pegawai namanya ELIEZER orang Damsyik (dipersiapkan Abraham untuk mewarisi rumahnya). Ujian Abraham atas Lot, yaitu Lot lebih banyak menyulitkan Abraham, ini merupakan ujian bagi Abraham.

Ujian No. 4

Kejadian 11 : 30, "Sarai itu mandul, tidak mempunyai anak."

Ketidakmampuan Sarai, Rakhel, dan Ribkah untuk melahirkan anak adalah satu cara yang digunakan Allah untuk mempertunjukkan kuasa dan kendaliNya atas sejarah dan silsilah manusia.

Walaupun pada akhirnya Sara melahirkan Ishak di usia tua mereka. Pada masa itu, jika ada wanita bersuami mandul dipandang sebagai kutukan. Abraham menunggu mendapatkan keturunan dan ia harus menantikannya selama 25 tahun - ia lulus.

Ujian No. 5

Mengorbankan Ishak

Kejadian 22 : 9 - 0, "Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya."

Ujian tertinggi bagi Abraham menyangkut iman dan ketaatan terjadi sesudah Ismael disuruh pergi, pada saat itu segala harapan mengenai masa depan hanya bertumpu pada Ishak.

Abraham tidak main-main ketika mempersembahkan Ishak (sepasti Allah memerintahkan untuk mempersembahkan Ishak, sepasti itu pula Abraham melakukannya).

Abraham tidak sedang melakukan drama, apalagi sekedar memancing Allah untuk berbelas-kasihan kepadanya.. Tidak! Abraham melakukannya dengan iman. Fokus pada Sang Pemberi Berkat, bukan kepada berkatnya.

Setelah melewati berbagai Ujian Iman,  Abraham mendapatkan berkat-berkat yang dijanjikan Allah.

4 Jenis Berkat Abraham, setelah ia lulus dari ujian iman/ketaatan :

1. PERSONAL

"Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau." - Kejadian 12 : 2

 2. TERITORIAL

"Ketika itu Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu."-Kejadian 12 : 7

 3. BANGSA

"Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau."-Kejadian 12 : 2

 4. BANGSA-BANGSA

"Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja." - Kejadian 17 : 6

PESAN ROHANI :

1. Tuhan memilih kita untuk menerima berkat dan menjadi berkat

2. Milikilah iman yang teguh sekalipun diuji dengan berbagai masalah. Ingat, Tuhan tidak menguji melampaui kekuatan kita

3. Bertindak sesuai tuntunan Tuhan

4. Selalu ada upah bagi mereka yang setia dan taat kepada janji Tuhan

Galatia 3 : 29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.

Rangkuman oleh Pdp. Willy Santoso, BSc :

Pagi hari ini temanya Tentang ketaatan yang diambil dari kehidupan Abraham Perjalanan Abraham mengikuti tuntunan Tuhan untuk menggenapi janji-Nya. Dimulai dari ia harus meninggalkan negerinya/keluarganya ke suatu negeri yang akan Tuhan tunjukkan dengan melewati Tanah Kanaan untuk pergi ke Mesir.

Saat berjalan dengan Tuhan untuk menggenapi janji Tuhan kita harus melalui ujian iman dengan tujuan  memproses kita, agar kita semakin berkenan, dan pada akhirnya Tuhan pakai kita untuk menjadi berkat bagi banyak orang, sampai ke bangsa-bangsa.

Ada 5 ujian yang harus dialami, pada saat ia lulus ia akan mendapatkan 4 jenis berkat, yaitu :

1. Berkat Personal

2. Berkat Teritorial

3. Berkat Bangsa

4. Berkat Bangsa-bangsa

Semua itu adalah upah dari ketaatan.

Sebagai orang oercaya haruslah memiliki ketaatan dan penundukkan diri. Mengapa harus taat dan tunduk ? Untuk dapat bertumbuh kita harus berubah, maka berikan diri kita untuk digembalakan dengan ketaatan.Bila tidak taat atau tidak ada penundukkan bagaimana bisa berubah, bahkan bagaimana Tuhan akan menggenapi janji-Nya?

Penting sekali sebagai orang percaya untuk punya ketaatan dan punya penundukkan diri karena dengan begitu kita mau dituntun, terus bertumbuh dan terus berubah serupa dan segambar dengan Kristus.

Mari miliki ketaatan dan penundukkan diri supaya apa yang menjadi janji Tuhan dapat digenapi.