Kita sedang berada dalam masa yang sulit. Terutama akibat pandemi. Banyak masalah, khususnya sakit-penyakit, kematian, keterpurukan ekonomi, rumah tangga dan lain-lainnya. Ditambah, karena telah berlangsung sedemikian lama, pasti banyak yang menjadi lelah terhadap berbagai situasi tersebut.
Dengan kata lain, kita sedang menghadapi tantangan berat. Tetapi, yang patut diingat, kesulitan-kesulitan belum tentu membentuk karakter kita, melainkan akan memunculkan karakter kita yang sesungguhnya. Sebab, di tengah masa-masa sulit justru ada orang-orang yang memanfaatkan situasi terpuruk secara egois guna kepentingan pribadi, meraup keuntungan di atas penderitaan orang lain, tanpa mempedulikan nyawa mereka. Hal tersebut membahayakan dan membuat keadaan bangsa kita makin memprihatinkan. Itu adalah karakter pecundang atau orang-orang yang hanya memikirkan diri sendiri dan memiliki akhlak rendah.
Di sisi lainnya, ada orang-orang yang mempunyai karakter indah serta cemerlang di tengah-tengah kesulitan. Mereka pun rindu untuk menolong sesama.
Sarah Gilbert misalnya, penemu vaksin Astrazeneca, yang merupakan seorang profesor asal Universitas Oxford, dia menyerahkan seluruh hak paten vaksin tersebut untuk menanggulangi pandemi COVID-19 demi kemanusiaan serta tidak memungut sepeser pun royalti atas temuannya, sehingga harga jualnya cukup terjangkau dibanding vaksin lainnya. Dia begitu murah hati, rela berkurban, serta mendedikasikan hidupnya untuk melayani orang lain. Karakter murah hati seperti itu merupakan sesuatu yang sangat dihargai serta diperlukan hari-hari ini.
Apalagi sebagai anak-anak Tuhan, Ia mau supaya kita memiliki karakter demikian, dan semakin dibentuk agar serupa seperti Dia. Karenanya, kita haruslah mengembangkan karakter seorang pemenang. Hari ini kita akan melihat dan belajar dari tiga pahlawan Daud, yakni Isybaal, Eleazar, serta Sama.
2 Samuel 23 : 8 – 12
Inilah nama para pahlawan yang mengiringi Daud : Isybaal, orang Hakhmoni, kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan delapan ratus orang yang tertikam mati dalam satu pertempuran. Dan sesudah dia, Eleazar anak Dodo, anak seorang Ahohi; ia termasuk ketiga pahlawan itu. Ia ada bersama-sama Daud, ketika mereka mengolok-olok orang Filistin, yang telah berkumpul di sana untuk berperang, padahal orang-orang Israel telah mengundurkan diri. Tetapi ia bangkit dan membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya. TUHAN memberikan pada hari itu kemenangan yang besar. Rakyat datang kembali mengikuti dia, hanya untuk merampas. Sesudah dia, Sama, anak Age, orang Harari. Ketika orang Filistin berkumpul di Lehi--di sana ada sebidang tanah ladang penuh kacang merah--dan tentara telah melarikan diri dari hadapan orang Filistin, maka berdirilah ia di tengah-tengah ladang itu, ia dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan TUHAN kemenangan yang besar.
Mari kita soroti ketiga tokoh tersebut sambil mempelajari karakter yang mereka miliki, agar meneladaninya sebagai prajurit-prajurit Kristus dan memiliki karakter pemenang.
• ISYBAAL
Mengalahkan 800 orang musuh dengan tombaknya dalam satu kali pertempuran. Bayangkan, 800 banding 1, dan ia mengalahkan mereka semuanya. Suatu tafsiran bahkan menuturkan, Isybaal menanti musuh, yaitu orang-orang Filistin yang datang menyerang, melalui sebuah lorong atau celah sempit di antara dua gunung, sehingga musuh harus maju satu per satu, dan Isybaal secara gigih mempertahankan diri serta mengalahkan musuh-musuhnya.
Isybaal adalah orang yang ulet, gigih, sikap pantang menyerah menghadapi lawan ataupun kesulitan yang datang silih berganti. Prinsip hidupnya, “maju tak gentar, gentar tak maju”. Dengan kata lain, bila terus-menerus hidup dalam ketakutan, maka takkan pernah mengalami kemajuan, namun dengan keberanian serta kegigihan, akan terus maju serta memperoleh kemenangan.
Masalah apa pun yang datang bertubi-tubi, hadapi dan kalahkanlah satu per satu. Pergumulan apa saja yang kita alami, yakinlah Tuhan menyertai dan akan kita lalui bersama Dia. Tuhan yang telah memberi kita kemenangan di waktu yang lampau, juga akan menyediakan kemenangan demi kemenangan berikutnya. Ia beserta kita di tengah segala tantangan yang ada. Jangan berjiwa lembek atau mudah menyerah dan patah semangat, melainkan tetaplah bersikap kuat serta teguh. Tough times never last, but tough people do (Masa sukar takkan selamanya, tetapi orang-orang yang tetap percaya, tekun serta setia akan senantiasa bertahan hingga akhirnya).
Tuhan menghargai kegigihan, keuletan serta sikap pantang menyerah kita. Karena itu, jangan mudah putus asa, melainkan miliki daya juang tinggi dan resilience (kemampuan menyesuaikan diri terhadap tekanan yang datang dan mengubah tekanan menjadi kemenangan). Walau terjepit tetap melejit, walau ditebang tetap berkembang, walau dihambat tetap merambat.
Thomas Alva Edison apabila menyerah menemukan bohlam, dunia saat ini pasti sudah tidak seindah dan seterang sekarang, dan menjadi gelap gulita. Karena itu, kesuksesan pasti diraih orang-orang yang masih bertahan ketika yang lain menyerah ataupun berkata tidak mampu dan tak tahan. Tetapi, orang-orang yang mengandalkan-Nya akan berkata, “Aku masih bisa mengatasi dan menghadapinya bersama dengan Tuhan !”
Matius 6 : 34
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
1 Korintus 16 : 13
Berjaga-jagalah ! Berdirilah dengan teguh dalam iman ! Bersikaplah sebagai laki-laki ! Dan tetap kuat !
Yosua 1 : 9
Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu : kuatkan dan teguhkanlah hatimu ? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.
Di hari-hari pandemi yang sedang berlangsung, Tuhan pun sedang berkata kepada kita, “Teguhkanlah hatimu, kuatkan imanmu, jangan gentar, Aku menyertai engkau di manapun engkau berada. Dalam kondisi apa pun yang sedang engkau alami, Aku tetap beserta dengan engkau.”
Jika mengamati kehidupan rasul Paulus, ada satu kunci keberhasilan seperti yang dimiliki Isybaal, yakni keuletan. Paulus adalah pribadi yang tangguh. Masalah datang bergantian, namun ia mau mengatasinya karena memiliki jiwa yang kuat. Ketahuilah, beda antara jiwa yang lemah dan jiwa yang kuat adalah keuletan, ketekunan, kegigihan. Sadarilah, Tuhan bukan serta-merta akan membuat hidup kita serbamudah, melainkan Ia rindu membentuk kita menjadi orang-orang yang berjiwa besar, generasi unggul dan mengandalkan Dia. Karena itu, janganlah semata-mata meminta hidup yang serbamudah, melainkan haraplah akan kekuatan serta empati untuk menolong orang lain. Sebab, mujizat-mujizat yang tercatat dalam Alkitab bukan di kala suasana serbamudah, melainkan ketika umat-Nya mengalami tantangan besar dan mau mengatasinya bersama Tuhan. Percayalah, di tengah situasi sulit, mujizat dapat terjadi dalam hidup kita, sebab tak ada yang mustahil bagi Dia.
2 Korintus 11 : 23 – 28
Apakah mereka pelayan Kristus ? --aku berkata seperti orang gila--aku lebih lagi ! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat.
• ELEAZAR
Menaklukkan bukan hanya tantangan di luar dirinya, melainkan terutama juga yang dari dalam dirinya atau kelelahan. Meski sudah teramat capek, ia tetap melaksanakan tugasnya sampai menang. Kuncinya ialah disiplin diri. Dengan mendisiplinkan diri sendiri, maka perkara-perkara besar akan diraih, tetap mengerjakan kewajiban dan tanggung jawab walau tidak ingin melakukannya.
Tuhan rindu kita menjadi orang-orang yang memiliki sifat disiplin dan penguasaan diri, seperti halnya seorang atlet menjadi juara karena disiplin berlatih. Musuh dari latihan-latihan maupun disiplin berkepanjangan ialah rasa jenuh atau bosan. Namun, jika menyerah terhadap godaan yang datang dari dalam diri, kita tidak akan menjadi juara ataupun pemenang.
John Stephen Akhwari terus berlari dalam olimpiade maraton, meski kakinya terluka dan tertatih-tatih, hingga sampai di garis finis. Ia berkata, “My country did not send me 5,000 miles away to start the race, but to finish it” (Negara saya tidak mengutus saya hanya untuk ikut atau memulai perlombaan, melainkan untuk menyelesaikannya hingga akhir).
Sering kali musuh terbesar yang harus kita taklukkan adalah diri sendiri. Karena itu, teruslah maju dan menyelesaikan pertandingan yang diwajibkan bagi kita dalam kehidupan. Jangan seperti yang pernah dilakukan murid-murid-Nya yang tertidur karena kelelahan ataupun kebosanan dan lainnya, sehingga membiarkan Yesus sendirian berdoa di Taman Getsemani.
1 Korintus 9 : 25
Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
Matius 26 : 41
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan : roh memang penurut, tetapi daging lemah.
Galatia 6 : 9
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
1 Korintus 15 : 58
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan ! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Terutama, milikilah disiplin dalam bersaat teduh, bangun lebih awal atau pagi untuk berdoa maupun doa fajar, menyembah Tuhan, membaca firman dan beribadah maupun melayani walau masih secara online. Selain itu, berdisiplin memberikan persembahan persepuluhan.
Roma 12 : 11
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
• SAMA
Mempunyai karakter yang setia dalam perkara kecil. Ia mendapat tugas sederhana, yakni menjagai ladang yang penuh dengan kacang merah. Ketika orang-orang Filistin datang, seluruh anak buah Sama melarikan diri mungkin karena takut ataupun merasa pengurbanan mereka tak sebanding dengan apa yang mereka jaga atau pertahankan. Namun, perhatikanlah Sama. Walau hanya menjaga ladang kacang, ia mempunyai pola pandang yang benar, yakni mengemban tugas dengan sebaik-baiknya, menjadi orang yang bisa dipercaya dan bertanggung jawab.
Sama berjasa bukan semata-mata karena penugasan penting, melainkan lebih pada sikap hati yang setia dalam perkara kecil. Walau terlihat sepele, namun ia menjalankan tanggung jawabnya secara penuh atas apa pun yang ditugaskan padanya. Karena itu, jadilah orang yang bertanggung jawab dalam setiap tugas yang ada, meski kelihatannya sepele atau kecil.
Matius 25 : 21
Maka kata tuannya itu kepadanya : Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Allah tidak sekadar melihat tingkat-tingkat pelayanan, seperti halnya yang dilihat atau dilakukan manusia. Manusia sering kali melihat hanya yang di depan mata, tetapi Tuhan menilai hati seseorang. Manusia memandang apa yang di luar, namun Allah menghargai apa yang ada dalam hati kita. Karena itu, milikilah juga ketulusan hati. Ia akan mengoreksi hati yang tidak lurus atau tidak benar di hadapan-Nya. Bagian kita adalah setia dalam perkara kecil serta menyerahkan hasilnya kepada Tuhan.
Edward Kimball setia memberitakan firman dan menyaksikan kebaikan Tuhan sehingga membuat satu jiwa bertobat, yakni Dwight L. Moody, yang akhirnya menjadi pengkhotbah luar biasa dan memenangkan banyak jiwa bagi Tuhan. Allah sanggup memakai siapa pun di antara kita, asal kita setia. Kadang pun tidaklah penting untuk orang-orang mengetahui kita, asalkan Tuhan saja yang mengenal kita. Ingat, tugas maupun pelayanan sederhana yang dikerjakan dengan kesetiaan serta rasa cinta yang besar akan memberi dampak yang sangat luar biasa. Tetaplah setia, karena Allah menghargai pelayanan kita bagi Dia.
Kita diingatkan hari ini untuk memiliki karakter seorang pemenang yaitu :
• Keuletan
• Disiplin Diri
• Setia Dalam Perkara Kecil
Di tengah masa pandemi seperti ini, kiranya sikap dan karakter pemenang akan muncul dari dalam diri kita. Dengan karakter yang sesuai kehendak-Nya, kita akan menjadi orang-orang yang berkemenangan serta berkenan kepada-Nya.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz