GBI PRJ (CK7)

Dalam perjalanan kehidupan, sering kita mendengar orang-orang ingin berubah, namun gagal di tengah jalan karena merasa tidak mampu ataupun lainnya. Bahkan sudah ikut banyak webinar untuk perubahan instan, padahal untuk berubah lebih baik itu perlu proses. 

Kita kerap kali cuma ingin mengubah tampilan luar saja atau eksterior, padahal perubahan sejati ialah yang dari dalam atau interior, terutama oleh pertolongan kuasa Tuhan. Sebab Allah ingin mengubah kita menjadi pribadi seperti yang Ia kehendaki. Ada empat tahap yang bisa kita pelajari dari Kejadian 32 : 4 – 31 tentang bagaimana Tuhan dapat mengubah kehidupan kita sebagai manusia, yaitu melalui : 

1. CRISIS (KRISIS)

Kejadian 32 : 24 Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.

David Wilkerson mengatakan, "God uses our crises—the most difficult, trying times in our lives—to give us hopeful revelations of who He is" (Tuhan sanggup menggunakan berbagai krisis yang kita alami dalam kehidupan, bahkan saat-saat yang tersulit sekalipun, untuk mengungkapkan jati diri-Nya yang sesungguhnya bagi kita). 

Sam Storms pernah mengatakan, "Joy is not necessarily the absence of suffering, it is the presence of God" (Sukacita bukan berarti tiadanya penderitaan, melainkan adanya hadirat Tuhan dalam hidup kita). 

Setiap kali kita naik dalam posisi kehidupan, pasti dituntut perubahan. 

DUA MACAM BERUBAH :

• Berubah berdasarkan hikmat = kita yang memimpin perubahan. 

• Berubah berdasarkan krisis = kita yang dipimpin perubahan. 

2. COMMITMENT (KOMITMEN)

Kejadian 32 : 26 Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.

Tuhan melihat keseriusan kita. Komitmen dapat membentuk dan mengembangkan kehidupan, atau menghancurkan apabila tidak memiliki komitmen. 

A part time christian cannot defeat a full time devil (Orang Kristen yang suam-suam kuku takkan sanggup melawan dan mengalahkan Iblis yang sangat gencar mencobai). Kehidupan kekristenan kita pun takkan mengalami keberhasilan apabila tanpa komitmen kepada-Nya. 

Wahyu 3 : 15 - 16 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

3. CONFESSION (KEJUJURAN ATAUPUN PENGAKUAN)

1 Yohanes 1 : 9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 

Yakobus 3 : 2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

Kata 'sempurna' pada ayat di atas, dalam bahasa aslinya Yunani, memakai 'telios' yang berarti sudah mencapai tujuan, lengkap, sempurna, utuh, genap (hampir menyerupai 'ergon' untuk tentang hasil yang baik), dewasa, serta lebih sempurna. 

4. COOPERATION (KERJA SAMA)

Kejadian 32 : 30 Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong !

Tuhan mengubahkan hidup Yakub, demikian juga kita saat kita mau mengakui serta mengalami perjumpaan dengan Dia (personal encouter with Him) dan bekerja sama dengan-Nya. 

God is the Architect, the financial Backer, the Owner, the Foreman, the building Crew, the Editor and Chief. Our part is to cooperate with God as He builds us (Secara kiasan dalam hidup sehari-hari, Tuhan pun merupakan sang Arsitek, Pemilik maupun Pendiri perusahaan, Editor serta Pemimpin redaksi. Bagian kita adalah bekerja sama dengan-Nya selagi Ia memproses karakter serta membangun kehidupan kita). 

CALLED TO BE AMBASSADORS FOR CHRIST. Kita dipanggil untuk menjadi duta-duta bagi Kristus. 

2 Korintus 5 : 20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah." 

Rangkuman Pdp. Willy Santoso, BSc :

Kita dapat mengalami perubahan ataupun terobosan seperti yang kita pelajari dari kehidupan Yakub yang mengalami kemenangan atas krisis dan mengalami perubahan saat ia memiliki sikap yang berserah pada Tuhan. Ada campur tangan-Nya dalam hidupnya. 

Demikian juga, jika kita ingin mengalami perubahan, berserahlah pada Tuhan. Berserah bukan berarti dengan datangnya masalah-masalah, lalu kita serahkan semuanya begitu saja dan menyerah. Ada perbedaan antara berserah dan menyerah. Banyak orang menyerah ketika permasalahan datang, padahal Tuhan sanggup turut bekerja melaluinya. 

Roma 8 : 28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Ingat, Tuhan turut bekerja, bukan cuma bekerja untuk kita, dengan kata lain seolah menjadi "pesuruh". Berserah ialah bergumul sampai berkat-Nya tercurah. 

Yakub memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan. Jika kita berserah dan ingin campur tangan-Nya, bangunlah keintiman dengan Tuhan. Sebab dalam keintiman ada tuntunan-Nya. Mintalah hikmat-Nya supaya keputusan kita sesuai rencana-Nya. Tuhan adalah Penasihat yang Ajaib. Datanglah pada-Nya untuk meminta nasihat supaya kita tahu jalan mana yang harus kita tempuh, melakukan yang benar serta mengalami perubahan. 

Ingat, berserah bukan menyerah ketika ada masalah, berpangku tangan, tidak berbuat apa-apa. Milikilah persekutuan dengan-Nya, minta petunjuk dan campur tangan-Nya agar Ia memimpin supaya kita mengalami perubahan yang baik. 

Masa-masa awal kita menjadi Kristen, kita merasa Tuhan cepat sekali menolong. Namun, itu bukan berarti setelah sekian lama mengikut Dia maka akan lama menolongnya. Saat pertama kali mengenal Dia, kita memiliki kasih mula-mula serta senantiasa mencari hadirat-Nya sehingga Ia turut bekerja. Karena itu, untuk mengalami perubahan dari Tuhan bangunlah keintiman dengan Dia supaya kuasa-Nya turut bekerja dalam hidup kita.