Apa tujuan utama kita datang beribadah ke gereja ? Apakah cuma karena pembicaranya ? Apakah karena lagu-lagu pujian dan penyembahannya ? Apalagi sekadar karena mengejar berkat-berkat materi, dan merasa sudah “absen” ke gereja ?
Hari-hari ini, begitu banyak pilihan untuk kita bergereja. Tetapi, apa sesungguhnya fokus kita dalam beribadah ? Seharusnya, kita mencari Tuhan.
Mazmur 26 : 8
TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam.
Di rumah Tuhan, di gereja-Nya, ada kemuliaan Tuhan. Ketika kita datang ke tempat kediaman-Nya itu, jika tanpa cinta kepada-Nya, kita tidak akan mendapat apa-apa. Karena itu, periksa hati kita : Waktu beribadah, apakah mencari Dia, ataukah kenyamanan gedung gereja, pembicaranya, lagu-lagu pujian penyembahan, acara, dan lainnya ?
Ibadah seharusnya dilakukan dengan hati yang terhubung kepada Tuhan. Ibadah di gereja juga adalah secara bersama-sama atau komunal. Ibadah juga tujuannya supaya kita bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan. Ketika kita tertanam, terdaftar di sebuah gereja, kita akan diajar, belajar, dan berakar supaya kokoh, kuat melalui firman Tuhan, sehingga bisa menghasilkan buah-buah rohani dalam kehidupan.
Sebagai orang Kristen, kita juga diminta untuk cinta kepada rumah-Nya, gereja-Nya, dan komunitas COOL. Supaya sewaktu “badai” menerpa, ujian, pencobaan, kita bisa tetap berdiri teguh. Berakar di sebuah gereja itu bukan sekadar “menempel”, atau hari ini beribadah di satu tempat, lalu minggu lain di tempat lain; ataupun kadang beribadah, kadang tidak. Itu tidak akan membuat kita berakar dengan kuat.
Apa sesungguhnya arti dari gereja atau tempat kediaman Tuhan ? Sesuai Mazmur yang kita baca tadi, tempat kediaman Tuhan adalah tempat untuk kita mengekspresikan cinta kita kepada-Nya. Tempat kediaman Tuhan juga adalah tempat untuk Dia menyatakan kemuliaan-Nya. Tuhan hadir di sana. Kita tidak hanya melihat hamba-hamba Tuhan yang melayani, melainkan ada Tuhan di tempat itu.
Apa saja aktivitas yang ada dalam rumah Tuhan ? Kita akan belajar dari satu perikop dari Kejadian 28 : 10 – 17.
• Rumah Tuhan menghubungkan antara bumi dengan surga (ayat 12).
Artinya, kita terhubung dengan surga. Di dalam ibadah, kita bukan sekadar duduk, menyanyi, mendengarkan khotbah, lalu pulang. Melainkan, ada malaikat-malaikat Allah yang membawa apa kita perlukan melalui apa yang kita doakan dalam rumah Tuhan. Karena itu, hargailah hadirat Tuhan, karena kita sedang terhubung dengan surga.
• Rumah Tuhan adalah tempat kita mengenal Tuhan (ayat 13).
Ketika kita di rumah-Nya, kita dikenal oleh-Nya, seperti halnya Ia mengenal Yakub. Dan di sana, Tuhan menyediakan berkat. Ia memberikan apa yang kita perlukan, bukan apa yang kita inginkan. Ketika pengenalan akan Allah bertumbuh dalam hidup kita, kita akan makin mengerti untuk apa kita sebenarnya menjadi orang Kristen. Fokus kita akan mencari Tuhan, bukan lagi kepentingan atau kemauan pribadi. Cara pandang kita juga akan berubah sesuai pola pikir Allah, bukan seperti yang dunia ajarkan. Kita akan dibawa semakin serupa Kristus, dan mengerti isi hati-Nya. Banyak orang Kristen yang ke gereja, bahkan mungkin melayani, tetapi hidupnya tetap sama, tidak ada perubahan. Malah makin parah, hanya menghakimi, menjadi batu sandungan, dan hidupnya tidak menjadi berkat.
• Rumah Tuhan mengandung janji Tuhan (ayat 15).
Janji-Nya lebih berharga daripada apa pun di dunia. Ia berjanji menyertai. Apa pun yang terjadi dalam hidup kita saat ini mungkin harus kita hadapi dan gumuli, tetapi percayalah janji Tuhan, Ia menuntun, melindungi, dan membawa kita ke jalan yang benar. Mungkin hidup kita hari-hari ini berat, tetapi ada janji Tuhan untuk kita.
Ia sanggup melihat jauh ke depan. Kuasa-Nya melampaui apa yang kita pikirkan. Masalah yang kita alami juga akan mendewasakan dan membentuk kita. Ia mengubah segala sesuatu yang mungkin tadinya salah kita jalani, sifat-sifat buruk, kebebalan, keegoisan, ataupun pikiran kita yang susah untuk diajak berubah. Ia sanggup membawa kita kembali. Inilah janji Tuhan ketika kita tetap di rumah-Nya, kita akan terus-menerus dibawa kembali pada jalan kebenaran.
• Rumah Tuhan itu nyata (ayat 16).
Gereja bukan sekadar gedung atau tempat pertemuan, tetapi sadarilah, Tuhan ada di situ. Jadi, sewaktu kita memuji, menyembah, mendengarkan firman, berdoa, pastikan untuk kita bertemu dengan Dia melalui hadirat dan jamahan-Nya. Ia sedang mengawasi. Ia tahu isi hati kita, keperluan kita, dan rindu melakukan sesuatu, serta bertindak melalui hidup kita.
• Rumah Tuhan merupakan pintu gerbang surga (ayat 17).
Ketika di rumah Tuhan, sesungguhnya kita sedang berada di pintu surga. Karenanya, saat memasuki rumah-Nya, kita seharusnya memiliki rasa takut akan Dia. Jagalah kekudusan dengan hidup kudus. Jika kita hidup dalam dosa, kita akan sulit dinasihati, merasa diri selalu benar, dan hanya mau yang enak-enak saja. Tinggalkanlah itu semua, sebab rumah Tuhan adalah pintu gerbang surga. Tuhan juga akan semakin memurnikan kita. Ia ingin membuat kita sadar, ketika masuk dalam rumah-Nya, harus disertai dengan cinta akan Dia.
Apa saja kualitas cinta akan Tuhan ? Kita akan belajar dari Petrus dalam menanggapi cinta yang sesungguhnya kepada Tuhan. Yesus pernah bertanya kepadanya sebanyak tiga kali : Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku ? Mungkin waktu itu Yesus tahu perasaan Petrus yang sedang galau. Sebab, sebelumnya, ia dan para murid yang lain tidak tahu apa lagi yang harus diperbuat, karena Guru mereka waktu itu sudah tidak ada. Mereka mencoba menemukan kembali hidup mereka dengan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lama mereka ketika belum mengikut Yesus. Tetapi, ketika mereka melakukannya, mereka tidak mendapat apa-apa. Semalam-malaman bekerja, tetapi tidak memperoleh apa-apa. Padahal, secara keahlian, mereka andal. Namun, ketika menjumpai Yesus yang telah bangkit, mata mereka dicelikkan.
Ketika kita ke rumah Tuhan, melihat dan mengalami hadirat-Nya, mata kita akan dicelikkan, sehingga hati kita dipulihkan. Mereka mengenali Yesus, kembali menaruh harapan kepada-Nya, dan melakukan kegiatan bersama dengan Yesus. Mereka bersekutu, saling menguatkan, dan mau diajar secara khusus oleh Yesus.
Yohanes 21 : 3
Kata Simon Petrus kepada mereka : "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya : "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
Demikian halnya, tanpa cinta akan Tuhan ketika beribadah di gereja pada hari Minggu, kita tidak akan mendapatkan apa-apa : kesegaran, sukacita, damai sejahtera, dan lainnya. Dan mungkin kita melayani, tetapi hati kita kosong. Memang bukan berarti ketika ke gereja, lantas masalah selesai, pergumulan beres. Namun, saat kita datang dengan hati yang benar, maka di situ ada kekuatan baru, keteguhan dalam iman, dan mendapat pesan-pesan dari Tuhan yang berguna untuk menjalani kehidupan.
Yohanes 21 : 7
Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus : "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Perhatikan respons Petrus, ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian karena sedang menjadi seorang nelayan. Petrus mengenakan pakaiannya, lalu terjun ke dalam danau, untuk mencapai Yesus. Pakaian berbicara tentang jubah, ataupun jabatan. Di situ, Petrus diingatkan : aku ini rasul dari Yesus, aku harus melakukan tugasku. Petrus terjun ke danau itu dengan memakai baju, artinya Petrus ingin menghormati Yesus, hatinya berkobar, imannya diteguhkan kembali, dan semangatnya hadir lagi dalam hidupnya.
Yohanes 21 : 22
Jawab Yesus : "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau : ikutlah Aku."
Hidup kita ini sepenuhnya diatur oleh Tuhan. Dari orang yang tadinya benar-benar berdosa, diubahkan menjadi orang yang benar. Dari yang sikapnya negatif, diubahkan dengan karakter yang positif. Dari yang mungkin sebelumnya tidak tahu apa-apa tentang Tuhan, dalam rumah Tuhan karena cinta yang menggebu-gebu kepada-Nya, maka bertumbuh dalam pengenalan akan Dia. Tetapi, ada kalanya kita ini bebal, susah diatur, menjalani hidup semau sendiri, tidak mau berpegang teguh pada, atau mengikuti apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Tuhan mengingatkan kita hari ini : ikutlah Aku. Tidak perlu melihat ke kanan-kiri. Fokuslah dalam mengikut Tuhan, karena yang Ia kehendaki adalah perubahan dalam hidup kita, dan menjadi orang yang benar di hadapan-Nya.
• Rumah Tuhan membuat kita berteduh dari badai dunia.
Tuhan memberi kita tempat bernaung, wadah untuk terlindung dari segala bahaya di luar sana, dan di dalam rumah-Nya kita memperoleh kekuatan-kekuatan yang baru untuk melakukan, menyelesaikan bagian kita, dan menjadi kesaksian yang hidup.
Di dalam rumah Tuhan, kita ini sedang dibentuk, “didandani”, disiapkan oleh Tuhan untuk bermultiplikasi, dan menghasilkan buah jiwa-jiwa seperti Petrus, serta para rasul lainnya. Ketika mereka menemukan kembali cinta serta gairah kepada Tuhan, mereka menyampaikan berita tentang Injil kebenaran Yesus, dan di situlah jemaat mula-mula terbentuk. Banyak orang bertobat dan mengenal Tuhan melalui kehidupan kita.
Semuanya akan menghasilkan sesuatu yang indah untuk rumah-Nya. Karenanya, benar-benarlah mengasihi Tuhan, bukan cuma rutinitas beribadah atau melayani, melainkan ada sebuah gairah, cinta kepada-Nya. Jika tidak, hati kita akan tawar, dan menyebabkan perjalanan rohani kita hanya memutar-mutar, tanpa berdampak pada kehidupan sehari-hari.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz