Pernahkah Saudara mengalami diperlakukan secara berbeda, entah itu lebih baik ataupun buruk ? Beroleh perlakuan beda memang bisa terjadi kapan saja serta terhadap siapa pun. Mari lihat hal tentang beda perlakuan melalui firman Tuhan dari Lukas 7 : 36 – 47. Tokoh-tokoh pada perikop :
1. Simon (tuan rumah)
Seorang Farisi penyelenggara pesta ekslusif dengan para tamu undangan khusus, dan ia mengundang Yesus, Pribadi yang dapat masuk lini manapun dan dengan siapa pun.
2. Yesus Kristus (Tamu Spesial)
Pertama kali bukan dari kalangan Farisi yang jadi tamu di tengah-tengah golongan Farisi.
3. Perempuan berdosa (tamu tak diundang)
Tidak disebutkan namanya, namun diketahui profesinya, yaitu seorang berdosa atau pelacur, dan dia datang menerobos ke acara tersebut.
Hal luar biasa, perempuan itu meminyaki kaki Tuhan, dengan minyak yang berasal dari tempat sangat jauh serta mahal harganya, kira-kira setahun gaji pekerja Romawi waktu itu. Dengan kata lain, dia menyatakan serta memperlakukan Yesus sebegitu spesialnya.
Berbeda dengan Simon, si Farisi yang sarat sudut pandang agamawi semata tanpa tindakan nyata, meski ia yang mengundang Yesus, tetapi sama sekali tak memperlakukan-Nya selayaknya tamu istimewanya.
Lukas 7 : 44 – 47, "Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon : "Engkau lihat perempuan ini ? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu : Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
Kultur pada masa itu, tuan rumah menyambut dengan mencium pipi. Kemudian, karena tamu yang datang pakai sandal menyebabkan kaki berdebu serta kotor, maka ada air pembasuh dan biasanya ditunjuk yang melayani pembasuhan sembari membawa air serta lap guna membersihkan kaki mereka. Selain itu, tersedia minyak untuk mengurapi kepala tamu supaya mendinginkan kulit kepala akibat paparan sinar matahari.
Terlihat, betapa beda perlakuan yang diberikan kepada Yesus, antara perempuan berdosa dan Simon sang pengundang. Seharusnya, Simonlah yang melakukan apa yang dilakukan perempuan tersebut—mencium Dia, membasuh kaki-Nya, meminyaki kepala-Nya memakai minyak. Tanda sungguh menyambut Dia. Namun, tidaklah ia melakukannya.
Tuan rumah merasa sudah cukup mengundang dan mendatangkan Yesus saja, sehingga tidak memperlakukan-Nya sebagai tamu spesial. Sementara itu betapa istimewa Yesus di mata serta hati perempuan berdosa itu, yang mempersembahkan sesuatu yang terbaik dan termahal, oleh sebab merasa dosanya yang besar telah diampuni dan hidupnya diangkat kian lebih berharga.
Bagaimana dengan kita ?
Sering kali mempersembahkan harta ataupun uang, kita hitung-hitungan dengan Tuhan ? Jika tidak rela memberikan yang kecil, bagaimana mungkin sanggup menyerahkan yang besar ?
Nah, perlakuan seperti manakah yang mau kita pilih seandainya mengundang Yesus sebagai Tamu Spesial dan memandang Ia sebagai Pribadi Luar Biasa dalam hidup kita :
• Seperti Simon, menjadi seorang tuan rumah yang memberi penyambutan maupun perlakuan terbatas
• Seperti perempuan berdosa, menjadi seorang tamu tak diundang yang 'hanya' punya hati untuk mencurahkan perlakuan terbaik tanpa batas
Perlakuan menghormati Tuhan, khususnya di masa pandemi maupun ibadah online sekarang ini bagaimana ? Apakah seenak hati, ataukah sungguh-sungguh menyenangkan hati-Nya ? Seperti apa penyembahan kita, asal-asalankah atau benar-benar memuliakan Dia ?
Introspeksi hati dan diri kita hari-hari ini.
Saat ini mungkin Tuhan sedang mempertanyakan kepada Saudara, "Sespesial apakah Aku di matamu, Nak ?"
Roh Kudus pun barangkali tengah membisikkan di telinga Saudara, "Apakah pengakuan dan hubungan yang ada antara engkau dengan Allah yang engkau kenal dan layani itu nyata ?"
Mazmur 51 : 17, "Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kau pandang hina, ya Allah."
Tuhan Allah memandang hati yang sebagaimana adanya mau memperlakukan Dia. Ketika menyembah atau beribadah pun semestinyalah secara seratus persen, dan bukan 'sekadar mempersembahkan sesuatu'.
Di masa pandemi serta online, apakah kita memperlakukan Tuhan dengan sebenar-benarnya kita ingin memperlakukan-Nya ? Jika kita saja menganggap dan meyakini virus Corona ada dan nyata, mengapa seolah perlakuan serta pengakuan kita terhadap Tuhan Yesus begitu berbeda dan biasa-biasa saja ?
"A pure heart is nothing more than being real with God, and not pretending to honour and adore Him. Only you can change your attitudes towards worshipping God" (Shelena Griffiths), Hati yang murni ialah jujur apa adanya dengan Tuhan, bukan pura-pura menghormati atau memuliakan Dia, dan hanya kitalah yang dapat mengubah sikap hati dalam menyembah Tuhan jadi lebih sungguh-sungguh nyata di hadapan-Nya.
Maukah kita memperlakukan Dia secara istimewa serta spesial, seperti senyata rasa cinta kita kepada-Nya sewaktu kasih mula-mula, oleh sebab Ia pun begitu nyata menyatakan kasih setia-Nya bagi kita ?
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz