GBI PRJ (CK7)

Di akhir tahun 2020 ini beberapa dari kita sudah mempersiapkan rencana untuk tahun 2021. Apapun yang kita lakukan 2020 tidak semua keputusan membanggakan kita. 

Saat ini kita akan belajar dari seorang tokoh Alkitab, Esau yang menyesal tentang apa yang dia sudah lakukan. Kita belajar apa saja yang perlu diperhatikan sebelum mengambil keputusan supaya tidak terjadi penyesalan. 

Kejadian 25 : 19 - 24, 27 - 34 Inilah riwayat keturunan Ishak, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak. Dan Ishak berumur empat puluh tahun, ketika Ribka, anak Betuel, orang Aram dari Padan-Aram, saudara perempuan Laban orang Aram itu, diambilnya menjadi isterinya.Berdoalah Ishak kepada Tuhan  untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; Tuhan mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung. Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya dan ia berkata: "Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?" Dan ia pergi meminta petunjuk kepada Tuhan. Firman Tuhan  kepadanya: "Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda." Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya. Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah. Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub. Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang. Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu." Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?" Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya. Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu." 

Hak kesulungan pada masa itu adalah suatu yang penting. Hak kesulungan adalah hak dimana pada saat ayahnya tidak ada maka mereka akan meneruskan/mewarisan harta dan otoritas yang dimiliki ayahnya. Hak kesulungan sesuatu yang besar pada masa itu. Namun, kita lihat apa yang terjadi pada Esau ?

Ibrani 12 : 16 - 17 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata." 

Ibrani 12 : 17 You well know how Esau later regreted that impulsive act, and wanted God's blessing - but by then it was to late, tears or no tears.

Esau digambarkan bahwa ia menyesal karena kehilangan berkat kesulungan; sehingga Yakub yang mendapatkannya. 

MENYESAL :

Menyesal/merasa tidak senang atau tidak bahagia (susah, kecewa, dsb) karena (telah melakukan) sesuatu yang kurang baik (dosa, kesalahn, dsb). Melakukan keputusan yang diambil sesudah kita pikirkan.

Kita lihat bagaimana Esau mengambil keputusan yang menimbulkan penyesalan. Dimana ia mengambil keputusan pada saat ia sedang :

1. Kelelahan

Jangan membuat keputusan disaat kondisi sedang lelah pada secara 'phisically and mentally'. Karena kita akan tudak menjadi obyektif namun menjadi subyektif dalam mengambil keputusan. 

Kejadian 25 : 29 - 30 Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang. Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom."

Jeff Bezos seorang CEO Amazone.com only expects himself to make three good decicions a day.Jangan sampai saat kita dalam kondisi lelah membuat sebuah keputusan karena tidak berpikir 'clear' bahkan 'impulsive'. 

2. Tanpa Memikir secara PanjangEsau melakukan keputusan serba instant dan cepat. I WANT IT NOW!

Genesis 25 : 30 He said to Jacob, "Quick, let me have some of that red stew!(A) I'm famished!" (That is why he was also called Edom). 

Kejadian 25 : 32 Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?" 

Ini hal yang membahayakan saat seseorang hanya memikirkan hal yang sementara. Karena setiap keputusan akan ada akhirnya lihatlah secara jangka panjang dan jangka pendek sebelum ambil keputusan. 

Esau menjual hak kesulungan sehingga Esau keluar dari silsilah lahirnya Tuhan Yesus, yang tertera dalam Alkitab berikut. 

Silsilah Tuhan Yesus

Matius 1:1-2, "Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya." 

3. Sendirian

Esau kecapaian saat pulang dari berburu langsung membuat keputusan tanpa minta nasihat dari orang tua. 

Sebelum mengambil keputusan besar mintalah pandangan dari orang lain maka kita akan mendapat banyak 'feedback'.

Mari kita lebih terbuka dengan sharing untuk mendapat feedback dari mentor, teman- teman didalam Cool. Ingat Alkitab berkata didalam Amsal 27 : 17 Besi menajamkan besi. 

Without good direction, people lost their way; the more wise counsel you follow the better your chances (Amsal 11 : 14)

MIRANDA WARNING (di AS ada peringatan yang dikatakan oleh polisi kepada orang yang ditahan karena bersalah)1. You have right to remain silent

2. Anything you say can and will be used against you in a court of law

3. You have the right to talk to a lawyer and have him prsent with you while you are beinh questioned

4. If you can not affort to hire a lawyer, one will be appointed to represent you before any questioning if you wish

5. You can decide at anytime to exercise these rightsAnd not answers any questions or make any statements. WAIVERDo you understand each if these rights I have explained to you? Having these rights in mind, do you wish to talk to us now?Saat akan masuk dalam sidang pengadilan maka terdakwa butuh pengacara, supaya dapat bertukar pikiran. Jangan pernah kita sendirian tetapi tertanam dalam komunitas untuk sama-sama dapat bertumbuh. 

ADA 3 HAL SEBELUM MEMBUAT KEPUTUSAN :

1. Jangan dalam kondisi lelah. Kondisi harus prima untuk bisa 'think clearly'

2. Jangan pikir untuk kesenangan sesaat.Setiap pilihan ada 'consequences'. Pikir jangka panjangnya.

3. Cari '2nd-hand opinion'Komunitas yang baik akan membantu kita bertumbuh 

Rangkuman Pdt. Robertus Purwadi, SE :

Keputusan yang salah akan mengakibatkan penyesalan. Supaya tidak mengalami penyesalan, mari kita perhatikan tiga hal supaya tidak mengalami penyesalan seperti yang dialami oleh Esau, yaitu :

1. Jangan ambil keputusan saat alami Kelelahan

2. Keputusan jangan untuk kesenangan sesaat

3. Cari nasihat sebelum mengambil keputusan, yaitu :- nasihat dari firman Tuhan- nasihat dari komunitas dimana kita berasa

Perhatikan Matius 1 : 1 tentang Silsilah Tuhan Yesus. Ada 2 hak kesulungan yang hilang karena nafsu yang rendah, yaitu :

1. Esau melepas hak kesulungan kepada Yakub

2. Ruben kehilangan hak kesulungan karena memiliki nafsu rendah dengan meniduri istri ayahnya. Sehingga hak kesulungan pindah ke Yehuda. 

Nama Esau dan Ruben tidak tercatat dalam silsilah Yesus, karena mereka memandang rendah hak kesulungan. 

Allah tidak main-main dengan hak kesulungan, Ia memberikan kepada kita supaya kita bertanggung jawab, kita pelihara; sebab itu kita akan diberkati. dengan mendapat berkat ganda. Mari kita tetap setia tentang panggilan Allah atas hidup kita untuk mendapat hak berkat dan warisan rohani yang menjadi bagian kita.