Saat-saat ini, kita menghadapi keadaan yang hampir seperti peperangan. Karena itu, jika kita hanya menjadi orang Kristen yang biasa-biasa, kita pasti kalah, apalagi hari-hari ini memasuki bab terakhir dari akhir zaman.
Efesus 6:11-15, "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera."
Iblis tidak menyerang secara langsung, melainkan ada strategi tipu muslihat. Karena itu, Allah mau kita memakai seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya ketika berada dalam peperangan rohani, kita siap melawan tipu muslihat si jahat, layaknya seorang prajurit yang berdiri tegap. Itulah status identitas kita.
Jangan ibarat pribadi lumpuh yang hanya menikmati berada di zona kenyamanan hidup, maka sampai kapan pun takkan bisa menang perang.
1 Raja-raja 9:22, "Tetapi orang Israel tidak ada yang dijadikan budak oleh Salomo, melainkan mereka menjadi prajurit, pegawai, pembesar, perwira, atau panglima atas pasukan kereta dan pasukan berkuda."
Jika hanya menjadi Kristen dan tidak seperti prajurit Allah, kita takkan mampu bertahan menghadapi peperangan rohani. Sebab Ia menciptakan kita bukan sebagai umat yang ecek-ecek, tidak sungguh-sungguh, pura-pura, rata-rata dan biasa-biasa saja. Sayangnya, banyak orang belum menghidupi identitas dari Tuhan tersebut, yakni prajurit yang sejati di mata Tuhan.
Yohanes 5:7, "Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
Ibarat seorang yang lumpuh 38 tahun di dekat kolam Betesda, banyak dari kita tidak mau atau mampu berdiri tegak, serta hanya seolah menikmati berada di atas tilam, ataupun terlalu mengasihani diri dan menyalahkan, membanding-bandingkan dan terus-menerus menuntut orang lain terlebih dulu. Itu bukanlah sikap seorang prajurit sejati. Tuhan tidak mau kita seperti demikian, pesimis, apatis, atau selalu bergantung pada manusia.
1 Samuel 17:26, "Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?"
Goliat yang dihadapi Daud adalah masalah besar. Tetapi, Daud justru selayaknya prajurit sejati, mau serta yakin dapat memenangkan peperangan bersama Allahnya.
ENAM CIRI KHAS SEORANG PRAJURIT SEJATI:
1. Patuh dan Tidak Berbantah-Bantahan.
Sewaktu kita masih suka menunda-nunda, banyak alasan, memberontak dan tidak rela dibentuk, itu bukanlah karakter seorang prajurit. Sebab ciri utama prajurit ialah kepatuhan. Tanpanya, tidak mungkin kita menang. Lihatlah pula Nuh yang patuh, melakukan tepat seperti perintah Allah, meski ia hanyalah petani sederhana (Kejadian 6:13-15, Kejadian 9:20), namun bermental layaknya seorang prajurit. Ataupun contoh-contoh iman lainnya seperti Maria yang menjadi ibu Yesus, maupun Abraham bapa orang beriman.
Matius 8:9, "Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
Lukas 1:35 & 38, "Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia."
Kejadian 22:16-17, "Kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya."
2. Proses Apa Pun Siap Diikuti.
Ikut Tuhan Yesus tidak otomatis semuanya serba-bahagia. Seperti seorang prajurit yang baik, siaplah mengalami proses. Tidak ada yang instan dalam mengikut Dia. Ibarat dalam perang, bisa saja kita merasa lelah, berbeban berat, capek serta stres, tetapi itu semua wajar dan janganlah menyerah. Sebab kunci kemenangan bukan berarti selalu terlepas dari masalah, melainkan sewaktu kita mau melibatkan Tuhan sehingga merasakan kelegaan dan damai sejahtera dari-Nya meskipun permasalahan belum terselesaikan. Sekalipun doa-doa kita belumlah dijawab, padahal sudah berbuat benar dan melakukan banyak hal baik, bahkan masih ada tentangan atau tantangan, tetaplah setia dan bersemangat di dalam Tuhan.
Proses, waktu serta jalan atau cara-Nya bukanlah proses, waktu serta jalan atau cara kita. Hati Allah pun disenangkan ketika melihat pribadi-pribadi yang tidak menyerah sewaktu menghadapi proses. Dan jika Dia yang memerintahkan atau menyuruh kita melakukan sesuatu, artinya Ia tahu kita pasti sanggup melakukannya. Karena Allah kita adalah Allah yang luar biasa dan bertanggung jawab.
2 Timotius 2:3, "Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus."
Matius 11:28, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
Matius 15:22- 23, 25, "Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
Yohanes 5:8, "Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
3. Pusat Perhatian dan Pikiran Pada Komandan.
Bukan lagi berorientasi pada diri sendiri terus-menerus, melainkan pada Komandan kita, Tuhan Yesus Kristus. Kita tidak jadi seseorang yang egois—waktuku, hidupku, uangku, tenagaku, dan aku-aku yang lainnya, melainkan lebih peduli pada orang-orang lain, terutama kehendak-Nya. Apalagi masa pandemi ini, akan sangat terlihat mana prajurit yang sejati dan mana yang tidak. Apakah kita masih mau berbagi dengan orang yang membutuhkan, ataukah cuek? Dan janganlah seperti ratu Wasti yang hanya memikirkan agendanya sendiri. Sebagai prajurit, agenda kita bukanlah milik kita lagi, melainkan mengikuti agendanya Tuhan.
Jika kita mau sungguh mengenal Dia melalui merenungkan firman (Yohanes 1:1) dan tetap setia saat mengalami proses (Ayub 42:5), kita akan memusatkan perhatian dan pikiran kita pada-Nya.
2 Timotius 2:4, "Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya."
Ester 1:9, 12, "Juga Wasti, sang ratu, mengadakan perjamuan bagi semua perempuan di dalam istana raja Ahasyweros. Tetapi ratu Wasti menolak untuk menghadap menurut titah raja yang disampaikan oleh sida-sida itu, sehingga sangat geramlah raja dan berapi-apilah murkanya."
4. Pribadi yang Yakin.
Seorang prajurit tidak boleh terus-menerus ragu, tetapi mesti memiliki kemantapan dalam keputusan dan yakin pasti menang. Jika masih mendua hati, bimbang atau ragu-ragu, kita bukanlah prajurit yang handal. Apalagi terhadap janji-janji Tuhan, janganlah punyai keraguan!
Jangan izinkan apa yang kita lihat atau dengar mendikte iman kita, sebab iman kita adalah percaya pada janji-janji-Nya.
Bilangan 13:30-31, "Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."
5. Punya Disiplin yang Tinggi.
Jika mengatakan bahwa kita prajurit, maka pasti punya kedisiplinan. Tanpa tingkat disiplin yang tinggi, kita takkan mungkin menjadi prajurit yang andal.
Janganlah main-main dengan jam-jam doa kita, atau bergantung pada situasi-kondisi, maka kita baru berdoa. Seorang yang punya disiplin jam doa, akan langsung terkoneksi dengan-Nya sehingga tenang menghadapi sesuatu. Seseorang yang senang berdoa, maka ketenangan hati menjadi gaya hidupnya. Terutama di masa pandemi ini, seharusnya kita memiliki banyak waktu untuk berdoa, dengan tetap disiplin dan berjaga-jaga.
Daniel 6:10, "Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya."
Amsal 31:18, "Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam."
6. Pengendalian Diri atau Self-control yang Kuat.
Seorang prajurit yang mentalnya "sumbu pendek" atau selalu emosional, maka tidak akan kuat dalam mengendalikan diri.
Belajarlah dari Lea (Kejadian 29:31-35, Kejadian 30:20) yang tidak kecewa terhadap kehidupan ataupun Tuhan, melainkan mau berpikir positif, berpengharapan serta menguasai diri sampai menang bersama-Nya dan menjadi garis penerus silsilah kelahiran Yesus Kristus (Matius 1:1-3).
Matius 1:1-3, "Silsilah Yesus Kristus--Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram."
Di akhir zaman ini, Tuhan tidak mencari orang-orang yang sekadar Kristen, melainkan Tuhan mencri orang-orang yang memiliki mental serta sikap hati yang siap menghadapi peperangan, sebab si jahat atau Iblis sedang gencar menyerang kebenaran. Karena itu, jadilah prajurit yang sejati bersama Tuhan.
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz