GBI PRJ (CK7)

Yohanes 21 : 1 - 8 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya : "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang (saat hari mulai terang) Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 

Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu."

Penampakan Yesus kepada para murid, yaitu Simon Petrus. Tomas yang disebut Didimus, Natanael, Yakobus dan Yohanes; dan 2 murid lain yang tidak disebut namanya. Saat mereka dipanggil Yesus berkata "hai anak-anak."  Yesus memanggil murid-murid dengan 'anak-anak' namun mereka tidak peduli disebut demikian. Mereka baru sadar namun tidak terlihat emosi ketika dipanggil demikian. Mereka cuek, masa bodo, pasif saja. Mengapa demikian? Sebab semalaman mereka tidak mendapat ikan, mereka tidak tahu yang menyapa adalah Yesus.

Berbeda dengan

Lukas 5 : 4 - 5 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

Dalam perikop ini Simon Petrus berargumentasi dulu dengan Yesus, ini berbeda, dimana dalam Yoh 21 mereka tidak menunjukkan kepedulian karena saat itu murid-murid sedang kehilangan Tuhan Yesus (Tuhan Yesus mati di kayu Salib).

Melalui Yohanes 21 ini kita mendapat pelajaran dimana para murid ini setelah Yesus mati mereka kembali kepada lingkungan/habitat yang lama sehingga mereka sagat pasif. Mereka sedang mengalami masalah sangat besar yaitu ditinggal mati oleh Yesus dan kehilangan harapan.

Begitu pula saat bangsa Israel keluar dari Mesir tempat perbudakan, berjalan di padang gurun lalu mengalami masalah, mereka mulai memikirkan keadaan akan lebih baik di Mesir.

Demikian kehidupan kita dalam masa pandemi ini merupakan padang gurun karena mengalami tekanan masalah covid 19, keadaan ekonomi dan keadaan sosial; banyak yang ingin kembali pada habitat lama dengan tidak fokus, pasif dan masa bodo. 

MENYIKAPI ROH PASIF

Roh Pasif adalah roh yang melumpuhkan orang-orang percaya atau gereja. Lumpuh artinya mati tidak, hidupnya seperti tidak berguna,  tidak produksi dengan baik. Pelajaran 1

Menunggu instruksi, menunggu teguran.

Pasif terhadap khotbah, pelayanan.

Roh pasif memiliki karakteristik sbb :

- Bersikap pasif, apatis

- Memberontak,suam-suam kuku, malas, tidak bergairah, tidak ada inisiatif (malas melayani, malas menginjil). Begitu pula seperti Daud yang bermalasan saat musim perang tiba dengan bermalasan di sotoh rumah, sampai ia jatuh dalam dosa.

- Cenderung memilih yang gampang-gampang, tidak mau mengambil tantangan, mudah menyalahkan keadaan, dan tidak berani mngambil tanggung jawab.

Amsal 6 : 9 - 11 Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring "  maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata."

Dahulu kita menyala-nyala melayani TUHAN bagaimana saat ini? "Biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan" (Roma 12 : 11b)

Bagaimana menyikapi roh pasif?

Pelajaran 2

Yohanes 21 : 6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.

Yesaya 55 : 6 Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" Carilah dan temuilah Tuhan Yesus karena bersama Tuhan Yesus selalu ada solusi. Bergantunglah kepada Yesus karena Dia yang menyediakan segala sesuatu.Berseru umtuk mendapatkan perhatianNya.

Pelajaran 3

Yohanes 21 : 7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.

Yeremia 29 : 12 - 14 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman Tuhan, dan Aku akan memulihkan keadaanmu."

Pengalaman para murid yang menyadari kehadiran Yesus mereka mengalami pemulihan, mereka meninggalkan habitat yang lama dan memberitakan Injil

Kehadiran Tuhan Yesus membawa pemulihan.

Pesan Rohani :

1. Apakah tekanan bisa membawa kita kepada habitat yang lama dan membentuk roh pasif, yang membawa kita menjauh dari Tuhan ?

2. Carilah Tuhan dan temuilah sampai mendapatkan-Nya, karena bersama Tuhan Yesus selalu ada jalan keluar.

3. Akankah kisah hidup kita setelah Doa Fajar ini kita akan berubah. Kehadiran Tuhan Yesus mendatangkan pemulihan ?

Rangkuman Gembala CK7 :

Jika kita membaca Yohanes 21 tentang Tuhan Yesus yang menampakkan diri kepada murid-murid-Nya yang sedang menangkap ikan, sebenarnya pasal tersebut paralel atau hampir serupa dengan yang ada tertulis di Lukas 5 :4 - 5.

Namun, pada Injil Lukas dikisahkan Tuhan Yesus belum meninggal, sedangkan pada kitab Yohanes tersebut Tuhan Yesus sudah disalibkan, meninggal, lalu bangkit dan menampakkan diri pada murid-murid-Nya saat mereka menangkap ikan. 

Dalam Lukas 5 tersebut, Yesus menemukan calon murid-murid-Nya, yaitu para nelayan yang handal dan mereka melihat Yesus melakukan mukjizat. Kemudian Tuhan Yesus mengajak mereka mengikut Dia menjadi murid-murid-Nya. Dengan kata lain, dari nelayan mereka menjadi pelayan Tuhan, hamba Tuhan dan melayani Dia.

Namun sayangnya, setelah Yesus disalibkan dan meninggal, mereka itu kembali ke kehidupan mereka yang semula. Artinya, mereka tidak setia sebab kembali pada "habitat" atau kehidupan lama mereka, yakni menjadi nelayan, menangkap ikan, dan bukannya tetap setia menjadi pengikut Yesus.

Awalnya, mereka melihat mukjizat yang Yesus lakukan. Lalu, mau mengikut Dia. Tetapi, setelah Yesus mati dan disalibkan, mereka tidak lagi menjadi pengikut Tuhan, dan kembali menjadi nelayan.

Sewaktu Yesus menampakkan diri dalam kuasa kebangkitan-Nya (Yohanes 21), murid-murid itu pun belum mengenali Dia. Lalu Dia membuat mukjizat yang sama lagi, dan mereka baru ingat bahwa itulah Yesus yang sudah mati dan bangkit kembali. Tuhan Yesus memerintahkan mereka supaya menggembalakan domba-domba-Nya (jiwa-jiwa).

Ketahuilah, Roh pasif sedang melanda banyak orang, bahkan terutama pada orang-orang Kristen. Banyak yang menjadi malas ke gereja, malas berdoa, malas baca Alkitab. Iblis menyerang lewat hal itu melalui pandemi COVID-19 supaya kita jauh dari Tuhan serta jatuh ke dalam perangkapnya yang jahat.

Tuhan sanggup mengadakan mukjizat seperti di Lukas 5, meskipun kadang kita tidak taat atau tidak setia, terutama apabila kita mau taat serta setia. Tetapi, sebenarnya Ia hanya minta satu hal, yaitu supaya kita menggembalakan domba-domba-Nya (jiwa-jiwa) apabila kita sungguh-sungguh mengasihi Dia. Itulah pekerjaan utama yang mesti kita lakukan.

Domba-domba-Nya bisa berarti anggota keluarga yang ada di rumah ataupun umat yang ada di gereja. Kita harus memberi contoh dan menjadi teladan. Itulah kerinduan sejati Tuhan Yesus bagi kita.