P. A. S. I. F
Kata-kata yang selalu terdengar sekarang ini. Tapi itu betul-betul sedang terjadi dimana-mana dan melanda Jemaat Tuhan secara khusus.
Apa itu PASIF ?
1. Bersifat menerima
2. Tidak giat
3. Tidak Aktif
Sinonimnya : Adem ayem, Diam, Mandek. Melempem, Membisu, Stagnan, Mati.
Wahyu 3 : 15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!"
AIR SUAM-SUAM KUKU
Air keran yang suam-suam kuku sebaiknya tidak diminum, tetapi air yang dingin atau panas boleh diminum. Bakteri Legionella Pneumophilla sering ditemukan berkembang biak dalam air stagnan yang suam-suam kuku. Atau di kelembaban.
Mereka yang fisiknya lemah bisa tewas karena penyakit ini (jika minum air ini). Jadi dianjurkan agar air panas harus mempunyai temperatur setidaknya 60°C untuk mematikan bakteria.
Latar Belakang kota Laodikia
Di jaman kuno sedikitnya ada 6 nama kota bernama Laodikia. Laodikia yang kita bahas disini, adakah Laodikia di Likus. Kota ini dibangun tahun 250SM olh Antikhiokus dari Siria dan diberi nama seperti istrinya, yaitu Laodikia.
Kota ini penting semata-mata karena posisinya. Jalan dari Efesus kearah Timur dan kearah Siria menjadi sangat penting di Asia. Jalan itu berawal dari pantai di Efesus dan mendaki ke dataran tengah yang tingginya 8500 kaki.
Jalan itu dibangun sepanjang lembah sungai Meander sampai ke tempat yang kita kenal sebagai pintu-pintu gerbang Frigia. Sesudah tempat ini, ada lembah lebar tempat bertemunya Lidia, Frigia, Caria. Sungai Meander mengaliri lembah itu melalui jurang yang terjal dan tidak ada jalan untuk melintasinya. Oleh karena itu, jalan harus dibelokan ke lembah Likus. Di lembah itulah Laodikia terletak.
Laodikia dikenal sebagai kota yang suam-suam kuku, karna airnya tidak dingin atau panas. Posisi kota tersebut memang diapit oleh 2 kota, yaitu Herapolis yang terkenal sebagai sumber mata air panasnya dan Kolose yang terkenal dengan sumber mata air yang murni dan dingin.
Pertemuan kedua tempat air ini tepat di daerah Laodikia, sehingga wilayah ini memiliki yang berkondisi suam-suam kuku. Mulanya kota Laodikia adalah kota benteng, tetapi ia memiliki kelemahan serius, bahwa persediaan airnya harus didatangkan melalui terowongan air bawah tanah dari sumber-sumber yang jauhnya sekitar 6 mil.
Laodikia, kota dengan pusat perbankan yang besar dan terkenal luas, dengan produksi kain hitam serta pelumas matanya. Tidak dipungkiri, Laodikia sangatlah kaya.
Kekayaan dan sikap hati yang berpuas diri telah membutakan kebutuhan mereka yang sesungguhnya akan Kristus Yesus. Itu sebab Tuhan minta Yohanes menulis di kitab Wahyu kepada jemaat di Laodikia.
Meski mereka terus beribadah, tetapi hidup mereka tidak ada bedanya dengan orang dunia. Itu sebabnya Tuhan Yesus memperingatkan mereka melalui apa yang tidak mereka miliki, sumber air mereka sendiri.
1. Diagnosa Tuhan Yesus Untuk Gereja di Akhir Jaman.
"Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!" (ayat 15)
Jemaat yang suam-suam kuku adalah yang berkompromi dengan dunia dan mirip dengan masyarakat disekelilingnya yang belum percaya. Disatu sisi mengakui kekristenannya namun disisi lain secara rohani mereka sangat menyedihkan.
Tuhan mengatakan alangkah baik jika panas atau dingin. Tuhan Yesus ingin memperlihatkan bahwa Ia lebih menyenangi kondisi panas dari setiap jemaat, dimana secara rohani mereka berkobar-kobar dalam hal pekayanan. Mereka menunjukkan kesediaannya dalam iman yang teguh di dalam Tuhan.
Yang menarik, Tuhan lebih senang jika jemaat mengakui keberadaan rohaninya yang dingin daripada suam-suam kuku. Kejujuran dari Hati Yang Tulus itu yang Tuhan minta sekarang ini, bukan Kemunafikan. Kelihatan bagus rohaninya tapi ternyata sudah keropos didalam.
Ciri Orang Suam-suam Kuku:
Orang yang suam kuku suka berlaku sombong. Mereka merasa diri tahu tentang teologi. Tahu tentang fiman. Tetapi dalam prakteknya adalah nol.
Lebih mudah untuk menobatkan orang-orang yang dingin secara rohani daripada orang yang suam kuku.
Bagaimana reaksi Tuhan ? Menarik sekali, Tuhan bukannya marah, Tuhan juga tidak sedih, melainkan: Ia muak sampai Ia ingin memuntahkannya. Yang artinya tidak bisa dinikmati Tuhan, tidak mau digunakan, tidak mau dipakai, tidak menjadi berkat.
Jika kita pernah melihat makanan atau kue yang kelihatan enak, setelah dimakan langsung dimuntahkan karena basi. Demikianlah Tuhan melihat umat-Nya yang suam-suam kuku.
Seolah kelihatan bagus pelayanannya, bagus dalam memuji, bagus berdoa, namun sesungguhnya semuanya itu tidak bisa dinikmati.
Wahyu 3 : 16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku."
2. Bagaimana Supaya Kita Tidak Suam-suam Kuku?
Wahyu 2 : 4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Kembali kepada KASIH MULA-MULA.
FALLING IN LOVE AGAIN (Jatuh Cinta Lagi).
Seperti pertama kali kita mengenal dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Jatuh cinta berjuta rasanya, begitulah ucapan yang sering didengar untuk mengungkapkan betapa indahnya rasa jatuh cinta. Perasaan bahagia dan gejolak yang begitu hebat seringkali dirasakan.
CIRI-CIRI ORANG SEDANG JATUH CINTA dan yang kehilangan Cinta
Yang sedang jatuh Cinta :
1. Seperti orang kecanduan
2. Rasa rindu
3. Merasa nyaman
4. Rela berkorban
Waktu cinta itu berkobar (panas) kita seperti orang kecanduan yang tidak kenal waktu..Rajin Ibadah, rajin melayani, rajin ke cool, rajin baca Firman apalagi berdoa dan sangat merasa nyaman mekakukan itu semua dan rela berkorban, waktu, tenaga, materi, dll.
Orang Yang Kehilangan Cinta :
1. Hambar, suam-suam kuku
2. Malas
3. Kehilangan kenyamanan
4. Tidak mau lagi berkorban
Waktu Cinta itu mulai luntur (suam-suam). Kita mulai malas melayani, malas beribadah, malas ke Cool, malas baca Firman Tuhan malas berdoa, apalagi mengorbankan materi, mungkin kelihatan Rohani, masih melayani, masih melakukan aktifitas. tapi didalamnya keropos. Itu semua dilakukan karena kebiasaan saja.
3. Mengapa Cinta Bisa Luntur dan Menjadi Hambar (suam-suam kuku) ?
Penyebabnya bisa karena manusia yang ada disekitarnya:
yang membuat kecewa, kepahitan, kemarahan, sakit hati. Akibat kata-kata yang kasar, akibat selalu dihakimi, akibat tidak percaya. Dan berbagai akibat.
Tidak ada lagi saling menghargai, tidak ada lagi kata-kata pujian, apalagi kata-kata terimakasih, yang ada perintah dan kewajiban.
Ini terjadi dalam hubungan pasangan dan juga terjadi dalam hubungan antara pemimpin dan dibawahnya, juga dalam Gereja. Kondisi ini yang sering membuat pasangan bercerai, dan para pelayan Tuhan mundur dari pelayanan.
Kita harus kembali kepada kehidupan yang berbuah, seperti di Galatia 5 : 22 - 23.
4. Kita Harus Membayar Harga Untuk Memperoleh CINTA Yang Mula-mula itu kembali; bagaikan "emas yang telah dimurnikan didalam api"
Wahyu 3 : 18a maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya
Emas yang dimurnikan di api dapat diartikan sebagai "iman" sebab demikianlah Petrus menjelaskan perihal iman di dalam
1 Petrus 1 : 7, "Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya."
Kalau iman (percaya) kepada Yesus masih ada, maka CINTA kita pada Tuhan Yesus TIDAK AKAN LUNTUR (atau menjadi suam-suam kuku)
Penutup
Wahyu 3 : 19 - 22a, Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu. "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Rangkuman Pdt. Robertus Purwadi, SE Spd :
Banyak sekali orang suam-suam kuku, orang yang tidak peduli lagi kepada Tuhan. Lewat jemaat Laodikia kita diingatkan untuk kembali kepada kasih mula-mula.
Kehidupan orang Kristen harus bisa dinikmati oleh 3 pihak ;
1. Bisa dinikmati Tuhan
2. Bisa dinikmati diri sendiri
3. Bisa dinikmati oleh sesama
Jemaat di Laodikia memiliki berkat namun hanya dinikmati oleh diri sendiri; maka Tuhan muak, mau memuntahkannya. Jemaat di Laodikia punya berkat hanya dinikmati diri sendiri bukan untuk melayani Tuhan dan sesama. Itulah sebabnya Tuhan menegur mereka.
Kita diingatkan bila kita sudah suam-suam kuku, hidup hanya dinikmati oleh diri sendiri tanpa peduli kepada Tuhan dan sesama, Tuhan menegur kita supaya kembali kepada kasih yang mula-mula supaya Ia tidak memuntahkan kita.
Tuhan menegur dengan keras, tapi Tuhan juga mengasihi kita supayaKembali kepada kasih yang mula-mula.
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz