GBI PRJ (CK7)

Hari-hari ini banyak sekali orang percaya diserang oleh virus kepasifan rohani.

GEJALA ORANG YANG ROHNYA PASIF

• Tidak mau terlibat dalam pelayanan

• Tidak bergairah dalam beribadah

• Tidak mau berubah, monoton, terjebak dalam zona nyaman, bersikap menunggu , tidak ada inisiatif, pasrah, tidak peduli

Yohanes 6 : 63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataanperkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup."

Jika roh kita hidup, pasti roh kita akan bernyala-nyala.

Roh pasif mengakibatkan kematian rohani sehingga :

• Tidak menerima Janji Tuhan

• Tidak mengalami Kegerakan Tuhan dan terobosan

• Tidak peka

• Roh pasif membuka celah bagi dosa

Amsal 24 : 30 - 31 Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh.

Artinya, tidak ada ketertaturan dalam hidup orang yang rohaninya pasif. MARI KITA LAWAN kepasifan rohani ini.

Roma 12 : 11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Sebab roh yang menyala-nyala adalah pendorong yang kuat dalam melayani Tuhan, sekalipun banyak tantangan, penderitaan dan pengorbanan namun tetap bergerak, pantang menyerah, semangat yang menggebu untuk memberi dampak.

BAHAN BAKAR AGAR ROH KITA MENYALA-NYALA :

1. JATUH CINTA KEMBALI PADA YESUS

Jika kita telah kehilangan kasih yang mula-mula kepada Tuhan Yesus, tidak ada gairah dalam melayani jiwa-jiwa, dikatakan bahwa kita telah sangat dalam jatuhnya. Karena itu, kembali kepada cinta semula adalah kunci menuju kegairahan Rohani.

Wahyu 2 : 4 - 5 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Kita harus bertobat dan kembali sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Bangun kembali hubungan yang intim dengan Tuhan lewat persekutuan dan waktu yang khusus kita berikan pada-Nya.

2. MAKSIMALKAN TALENTA DAN KARUNIA

Dengan mengembangkan dan menggunakan karunia yang ada pada kita itu membuat kita bergairah. Tuhan memberikan talenta kepada semua orang untuk membuat kita bergairah mengasihi Tuhan. Tuhan memakai orang-orang yang mau melakukan sesuatu ketimbang orang-orang yang mampu, hanya orang-orang yang turun ke gelanggang pertandingan yang menerima upah, bukan orang-orang yang menonton.

Matius 25 : 15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.

3. COOL

Kita harus bergaul dengan orang yang juga memiliki roh yang berkobar-kobar. Kita mengobarkan api Roh Kudus di dalam kita dengan cara mencari inspirasi dari orang-orang yang memelihara api Roh di dalam hidupnya.

Ibrani 10 : 25Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. Jangan sekali-kali membiarkan roh pasif berkembang dalam hidup kita, lawan roh pasif dengan mengisi bahan bakar.

Rangkuman Pdt. Robert Purwadi, S.Pd, SE :

Menjalani hari harus diawali dengan semangat. Demikian juga ketika kita menerima firman Tuhan. Kita harus semangat supaya Kita dapat mengalahkan kemalasan.

Kita harus melawan roh apa pun itu yang membuat kita pasif dalam mengasihi dan melayani Tuhan.

Kepasifan rohani ditandai oleh sikap yang tidak lagi memiliki kesungguhan dalam mencari dan melayani Tuhan, tidak lagi tertarik dengan perkara-perkara rohani. Kita harus mau mengikuti perubahan yang Tuhan lakukan dalam hidup kita. Ketika kita diam atau pasif maka kita dinyatakan tidak memiliki kesungguhan hati mengasihi Tuhan.

Roma 12 : 11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."

Sebab roh yang menyala-nyala adalah pendorong yang kuat dalam melayani Tuhan.

Dalam Roma 12 : 11 di atas, Rasul Paulus berbicara roh yang menyala-nyala. Tetapi sebelumnya, dia juga berbicara mengenai tubuh, agar kita mempersembahkan tubuh kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan (Roma 12 : 1, "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati").

Tidak hanya roh kita yang menyala-nyala, tetapi tubuh kita juga harus kita latih dan mempersembahkan tubuh kita bagi Tuhan. Jika tubuh dan roh kita latih untuk tetap aktif dan bergairah bagi Tuhan, maka jiwa kita akan sehat, kuat dan sempurna. Amin.