GBI PRJ (CK7)

Hikmat Salomo mengajarkan menjalani kehidupan sehari-sehari. Banyak anak Tuhan jatuh dalam dosa ataupun mengalami kegagalan, walau tidak berencana demikian. Padahal, dosa bisa kita cegah dengan memiliki hikmat. Meski mimpi itu berbicara tentang seribu langkah, tetapi hikmat itu kita perlukan dalam setiap langkah kita. Tanpa hikmat dan tidak menjaga hati, siapa saja bisa mengalami kejatuhan. Hikmat itu memberi faedah yang lebih daripada permata manapun. Tanpa hikmat, percuma kita memiliki kekayan terbesar sekalipun. Dengan hikmat, hubungan kita pun dalam pernikahan atau rumah tangga akan awet dan langgeng. Kuncinya, menjaga hati dan memiliki hikmat setiap hari. Kado terbesar yang bisa kita berikan bagi anak-anak kita ialah pernikahan kita yang berbahagia sebagai orangtua mereka.

"Supaya engkau terlepas dari perempuan jalang, dari perempuan yang asing, yang licin perkataannya" (Ams. 2:16). Hikmat itu perlu kita jaga, lebih daripada harta apa pun yang kita miliki supaya kita, baik pria maupun perempuan, terlepas dari godaan orang yang jahat. Kadang dosa perzinaan pun dapat dimulai hanya karena dari kita tidak menjaga perkataan ataupun pembicaraan kita dengan orang lain. Jagalah percakapan Anda, hindari celah-celah pencobaan yang dapat membawa Anda berbuat dosa. Buat batasan terhadap orang-orang yang dapat mencobai ataupun terlihat tidak menghargai Anda.

Bangunlah rasa sungkan (segan) dengan sesama maupun lawan jenis. Kita harus memiliki jarak batin dan emosi. Sebab dosa zina itu kadang dimulai dari lidah atau percakapan yang mengarah ke sana. Mengekang lidah itu bukan cuma tidak berkata-kata kotor, tetapi supaya lebih berhati-hati dengan cobaan dosa zina.

"Yang meninggalkan teman hidup masa mudanya dan melupakan perjanjian Allahnya" (Ams. 2:17). Jangan merusak perjanjian dengan Allah, atau Allah akan menghancurkan hidupmu. Pernikahan adalah suci, sebab kita melakukan perjanjiannya di hadapan Tuhan. Perjanjian kita dengan pasangan hidup kita, adalah perjanjian kita dengan Tuhan. Jika kita melanggar perjanjian itu, kita pun melupakan perjajian kita dengan Allah. Allah tidak mau kita jatuh dalam dosa perzinaan karena Dia ingin keluarga dan anak-anak kita berbahagia.

"Sesungguhnya rumahnya hilang tenggelam ke dalam maut, jalannya menuju ke arwah-arwah. Segala orang yang datang kepadanya tidak balik kembali, dan tidak mencapai jalan kehidupan" (Ams. 2:18-19). Ada tempat-tempat tertentu yang jangan Anda datangi/masuki sebab dapat seperti kata firman Tuhan itu. Misalnya, di kamar berduaan dengan lawan jenis yang bukan pasangan hidup (suami-istri) Anda, ataupun sesama jenis yang berkarakter salah (LGBT). Buatlah kedagingan Anda susah, buatlah roh di dalam diri Anda berbahagia. Jika kita memiliki kecenderungan yang memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis, menjauhilah dari suasana-suasana yang dapat mencobai, apa pun alasannya. Kekang keinginan dagingmu setiap hari, ikuti Tuhan Yesus setiap hari.

Kita harus bertanggung jawab untuk tetap memiliki hikmat. Jaga langkah hidup Anda, agar kita pun menjaga hidup orang lain, setidaknya demi keluarga kita. A No Is A No (katakan tidak terhadap godaan apa pun), sekalipun sepertinya di dalam hati ada dorongan untuk berbuat baik yang dapat mengarah jatuh dalam dosa.

"Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ" (Ams. 2:20-21). Tanah Perjanjian itu hanya bagi orang yang berintegritas tinggi. Jangan bergantung pada karunia, karisma atau kepandaian dan koneksi, melainkan pada karakter Kristus saja dalam hidupmu. Jangan bertarget pada suskes saja, tetapi setialah pada Kristus. Hiduplah di atas semua hal atau keadaan yang dapat memungkinkan Anda memiliki cacat cela dosa. Hiduplah dengan transparansi/kejujuran di hadapan manusia dan Allah supaya Dia bekerja secara leluasa dalam hidupmu.

"Tetapi orang fasik akan dipunahkan dari tanah itu, dan pengkhianat akan dibuang dari situ" (Ams. 2:22). Perzinaan ialah suatu dosa yang selalu mengakhiri karier seseorang sebagai apa pun. Bertobatlah dan setia. "Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual. Patutkah mata airmu meluap ke luar seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan? Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang lain" (Ams. 5:15-17). Jaga hati, lidah, mata dan hidup Anda.