Pandemi COVID-19 masih merebak di seluruh dunia, termasuk Indonesia, menimbulkan banyak goncangan serta krisis berbagai bidang kesehatan, ekonomi, sosial dan lainnya. Banyak orang terkena dampak, bahkan lebih dari 40 juta orang terjangkit virus ini dan sekitar sejuta orang meninggal dunia akibatnya.
Di masa-masa sulit ini, kita mesti memiliki resilience atau ketahanan, ketabahan, dan kesabaran. Resilience adalah ketahan mental, kemampuan untuk beradaptasi dalam tekanan, dan bisa mengatasinya dengan penuh kemenangan. Perlu sikap batin teguh untuk menghadapi segala tantangan serta mau belajar sabar saat sukar sampai memperoleh kemenangan.
Resilience seumpama daya pegas atau per yang ketika diinjak tampak merosot atau mengecil, ternyata kembali pada posisi sebelumnya. Juga ibarat daya lentur karet gelang yang saat direngangkan tidak mudah putus, melainkan mengembang. Tuhan pun ingin kita seumpama bola basket yang saat terlempar keras ke bawah, malah akan melejit ke atas. Jangan jadi seperti bola kristal yang bila dilempar, justru pecah berantakan. Salah satu tokoh Alkitab yang punya sikap resilience kuat dan tangguh adalah Daud. Dalam segala kondisi buruk, Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, sehingga bisa membalik keadaan. Daud untung, bukan buntung, sebab ia punya keteguhan hati.
1 Samuel 30 : 6 Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Allahnya.
Masa pandemi ini pun merupakan "padang gurun", masa sukar dalam kehidupan seperti halnya ketika Israel keluar dari Mesir melintasi padang gurun sebelum mencapai Tanah Perjanjian. Untuk menang di masa padang gurun serta supaya tidak binasa di tengah perjalanan, ada beberapa pemahaman yang mesti kita miliki :
1. MASA PADANG GURUN ADALAH MASA UJIAN
Kesulitan serta krisis merupakan waktu untuk Allah menguji entahkah kita taat berjalan sesuai kehendak dan firman-Nya, ataukah malah memberontak terhadap Dia ?Karakter kita diuji di tengah masa sulit, apakah kita menunjukkan karakter makin mirip Kristus dan disukai Tuhan.
Ulangan 8 : 2 Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak Tuhan, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
Melalui berbagai kesulitan, karakter-karakter yang tidak baik dibongkar, dibuang sehingga muncul karakter yang indah, dan ketika lulus ujian serta melewati proses panjang, maka Tuhan akan mengangkat kita. Jadi, pada masa krisis, tetaplah taat pada firman, mengandalkan Dia, dan miliki karakter mau mengasihi, mengampuni, punya banyak waktu intim dengan Tuhan serta berkomunikasi dengan keluarga supaya kelak selepas pandemi, kita jadi pribadi yang lebih baik.
Ada 2 hal mengesalkan hati Tuhan dari sikap Israel ketika di padang gurun :
• Ingin kembali ke masa lalu. Padahal sebelumnya ingin ditolong Tuhan dikeluarkan dari Mesir, malah setelah keluar, menyalahkan Tuhan. Banyak kita mungkin berpikir bisa kembali ke old normal atau keadaan sebelum pandemi. Tetapi pikirkanlah, apakah dulu benar-benar normal & sekarang abnormal ? Padahal dulu kita tak punya banyak waktu untuk Tuhan maupun keluarga, hanya sibuk mengejar karier, dan kehidupan rohani kita dangkal. Jadi, seharusnya kita mengucap syukur. Jangan pernah mau kembali ke masa lalu, terutama sikap terlalu sibuk yang menyebabkan hidup kosong & hati hampa.
• Bersungut-sungut. Orang Israel suka mengomel, menggerutu, mengatakan hal-hal negatif. Kalau kita begitu, itu tidak menyukakan hati Tuhan. Ia ingin kita belajar bersyukur di tengah pandemi. Bukan karena tak ada masalah dan semua baik-baik saja, maka kita bersyukur, melainkan justru bila kita makin mengucap syukur, Tuhan akan menolong serta menyelesaikan permasalahan kita.
2. MASA PADANG GURUN ADALAH MASA BELAJAR
Belajar untuk apa, yaitu :
• belajar memegang kebenaran firman Tuhan.
Lukas 4 : 1 Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.
Roh Kudus membawa Yesus ke padang gurun, lalu dicobai Iblis. Yesus berkemenangan menghadapi tiga pencobaan Iblis dengan perkataan firman. Yesus tahu kebenaran firman, kemudian menggunakannya untuk melawan setiap godaan. Kita pun saat menghadapi berbagai godaan si jahat, ingatkan diri kita tentang firman Tuhan.
• belajar mendengarkan suara Tuhan.
Lukas 3 : 2 Pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.
Yohanes mendengar suara Tuhan ketika di padang gurun, ia meluangkan banyak waktu untuk peka akan petunjuk Tuhan. Sebagai domba-Nya, kita pun harus belajar mendengarkan suara-Nya, sebab Ia sedang berbicara ke kita hari-hari ini. Mungkin tidak audible (suara bisa didengarkan secara langsung), tetapi Ia sanggup memberi impresi atau kesan dalam hati nurani ataupun melalui sebuah kegelisahan batin bila ada sesuatu yang bukan kehendak-Nya, ataupun sebaliknya damai sejahtera saat taat pada firman. Gunakan waktu yang ada saat ini untuk duduk dalam hadirat Tuhan, menyembah, berdoa, memuliakan nama-Nya sehingga Ia berbicara lewat Alkitab maupun Roh Kudus.
3. MASA PADANG GURUN ADALAH MASA MENGALAMI TUHAN
Ketika Israel di padang gurun, Tuhan menuntun mereka melalui tiang awan dan tiang api. Karena Tuhan hadir, mukjizat terjadi. Mereka tidak bercocok tanam, maka Tuhan kirimkan manna atau roti dari surga selama bertahun-tahun, bahkan pakaian mereka tidaklah rusak. Tanpa Tuhan, tidak mungkin itu semua terjadi. Yakinlah, pada masa sulit sekalipun, mukjizat dan penyediaan Tuhan masih dapat terjadi bagi kita.
Pada masa sulit atau padang gurun, sikap yang perlu dikembangkan adalah kesabaran atau ketekunan. Masa padang gurun ini bersifat sementara. Kita harus melewati padang gurun dan masa yang gersang, tetapi ini bukanlah tujuan akhir. Jadi, jangan mudah kecewa atau putus asa. Imani semua ini akan segera berlalu (This too shall pass).
Kata 'bersabar' dan 'bertekun' dalam bahasa Yunani adalah 'makrothumeo' dan 'hupomone' yang mengandung makna kesabaran serta ketekunan adalah kunci dari sikap resilience atau ketahanan mental di tengah situasi sulit serta untuk bisa menyesuaikan diri, bahkan menjadi pemenang. 'Sabar' sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah tahan menghadapi cobaan, tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati, melainkan tabah, tenang, tidak tergesa-gesa, dan tidak terburu nafsu. Tuhan menghendaki kita sabar karena :
• Allah pun panjang sabar. Jika Bapa saja panjang sabar, tentu kita sebagai anak-anak-Nya haruslah demikian.
Keluaran 34 : 6 Berjalanlah Tuhan lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya."
• Panjang sabar merupakan sifat terpuji. Musuh terbesar bukanlah di luar diri, melainkan diri kita sendiri. Banyak orang bisa saja menaklukkan masalah di luar, tetapi belum tentu dapat menguasai ataupun mendisiplin dirinya sendiri.
Amsal 16 : 32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
• Sabar juga adalah buah Roh. Buah Roh akan dihasilkan oleh orang yang hatinya terus melekat pada Allah. Jika kita mau bersabar, kita makin serupa Kristus. Jika kita impulsif atau mudah marah dan emosi meledak-ledak, karakter kita tidak menyerupai Dia.
Galatia 5 : 22 - 23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Karena pentingnya kesabaran, maka mesti nyata dalam beberapa aspek :
1. SABAR TERHADAP SESAMA
Sesama manusia yang paling sering membuat hati jengkel tentu biasanya orang yang dekat. Demikian juga suami-istri. Tetapi, orang yang sabar akan belajar menerima kekurangan orang lain. Kunci sabar terhadap sesama adalah hidup dalam kasih. Dan selama kita menjalin relasi baik dengan Tuhan, kasih-Nya akan mengalir dalam wujud kesabaran kepada sesama manusia.
Kolose 3 : 13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Amsal 15 : 18 Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.
2. SABAR MENANTIKAN WAKTU TUHAN
Jangan tergesa-gesa, sebab sering kali kita bisa salah. Waktu Tuhan adalah waktu yang terbaik. He makes all things beautiful in His time, Ia membuat segala sesuatunya menjadi indah pada waktu-Nya. Ada dua jenis kecepatan untuk Tuhan menjawab doa, yakni lambat dan lebih lambat. Percayalah, Ia tidak pernah terlambat, melainkan selalu bekerja tepat pada waktunya, sehingga kita melihat kemuliaan-Nya. Ada dua hal yang kita lakukan agar menerima janji Tuhan :
− beriman. Percaya Tuhan akan menggenapi janji-Nya
− bersabar. Sering kali orang yang tak sabar menunjukkan kurang beriman, sedangkan orang yang sungguh memiliki iman akan bersabar sebab yakin Tuhan mengabulkan kerinduan hati dan menjawab doanya menurut waktu Tuhan, bukan waktunya sendiri
Ibrani 6 : 12 Agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.
Ibrani 6 : 15 Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.
3. SABAR DALAM KESULITAN
Roma 12 : 12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Yakobus 1 : 2 - 4 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Sabar merupakan sebuah kepercayaan akan kepastian, ibarat seorang petani yang menabur saat ini, tentu tidak menuai besok, melainkan mesti menunggu panen pada waktunya.
Yakobus 5 : 7 Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
Yakobus 5 : 11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Ayub pun teladan ketekunan yang tetap kuat dan bertahan di tengah kesulitan hidup, ia tidak pernah mengatakan sesuatu yang buruk ataupun tidak patut tentang Allahnya. Ayub yakin Allah berdaulat melakukan apa pun seturut kehendak-Nya demi mendatangkan kebaikan bagi anak-anak-Nya, sehingga apabila diuji, mereka akan muncul layaknya emas murni.
Ayub 23 : 10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
Untuk memurnikan emas, butuh cairan berupa flux yang dibakar bersama-sama sehingga pada ukuran panas tertentu, yaitu 1.064 (seribu enam puluh empat) derajat celcius, akhirnya materi-materi lain menyingkir serta terlepas dari emas. Demikian pun tanpa ujian, kita tidak akan lulus. Serta ingatlah, seorang guru akan berdiam saat ujian sedang berlangsung. Maka, ketika kita berdoa dan merasa Tuhan tidak menjawab, mungkin ada ujian bagi kita. Namun, percayalah bahwa guru yang baik telah mempersiapkan bagi kita apa pun yang perlu supaya ketika ujian, kita sanggup serta siap mengatasinya.
Dan kalau tukang atau pandai emas saja tahu waktunya untuk berhenti menguji sampai batas waktu tertentu dan tidak melampaui kekuatan yang ada, apalagi Tuhan Allah kita. Dan ganjaran atau berkat untuk kesabaran adalah mahkota kehidupan.
Yakobus 1 : 12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz