Terkadang suatu krisis terjadi dari waktu ke waktu. Tetapi percayalah, Tuhan ada di tengah segala situasi. Lewat sebuah krisis pun Tuhan dapat menyatakan diri dan kuasa-Nya, ataupun menunjukkan keberadaan-Nya serta betapa rapuhnya manusia.
Krisis bukanlah jalan buntu, melainkan kesempatan untuk kita belajar tentang Tuhan, melihat mukjizat & kuasa-Nya dalam hidup kita sehari-hari. Mungkin banyak orang menganggap pandemi ini jalan buntu dan sebuah krisis, tetapi Tuhan sanggup membawa & memimpin kita melewati serta mengatasinya dan menjadi pemenang.
"Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya. Dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya"(Yohanes 5:1-4).
Kolam Betesda merupakan kolam biasa, tetapi menjadi supernatural dan menyembuhkan penyakit apa pun, termasuk yang berat, ketika malaikat menggoncangnya. Tuhan pun mampu mengintervensi situasi apa pun dalam hidup kita sehingga mengalami perubahan.
"Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: 'Maukah engkau sembuh?' Jawab orang sakit itu kepada-Nya: 'Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.' Kata Yesus kepadanya: 'Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah'" (Yohanes 5:5–6).
38 tahun itu waktu yang cukup lama ! Tetapi Yesus melihat kondisi orang itu. Tuhan Yesus pun melihat & tahu kondisi dan keadaan kita masing-masing hari demi hari. Ia pun bertanya maukah kita sembuh? Pertanyaan tersebut mengindikasikan Tuhan mau menyembuhkan, mengadakan perubahan, serta menerobos dalam hidup. Kuncinya: apakah kita mau atau tidak.
Pada peristiwa di atas, harusnya orang itu menjawab bahwa ia mau sembuh, namun malah berputar-putar & beralasan harus ada orang lain yang menolong. Ia memakai pola pikirnya sendiri bahwa karena tidak bisa berjalan, harus ada yang menolong. Yesus justru mengatakan sesuatu yang tak pernah terpikirkan orang itu. Tindakan iman memang terkadang bertentangan dengan kondisi kita yang merasa tidak mampu. Tetapi saat Anda melangkah bersama Tuhan dengan iman, sesuatu akan terjadi.
"Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat" (Yohanes 5 :9).
Terjadi mukjizat baginya setelah 38 tahun & akhirnya mengalami terobosan. Mungkin telah lama juga kita, terutama sejak pandemi, kita mengalami goncangan ekonomi, kesehatan, pekerjaan, khususnya emosi serta mental. Kita mungkin bukan lumpuh secara jasmani, tetapi jangan sampai lumpuh secara mentalitas. Banyak orang mungkin sehat secara fisik, tetapi mentalnya lumpuh, tidak berani menerobos & menghadapi kondisinya, atau tidak berjalan bersama Tuhan dalam melakukan sesuatu. Jika Yesus hadir dalam hidup kita, percayalah pasti terjadi terobosan.
Justru saat merasa tak ada jalan, Tuhan bisa membuka & memberi jalan. Satu-satunya Pribadi yang mampu melakukannya adalah Tuhan. Ketika bangsa Israel dikejar pasukan Firaun dan tak ada jalan selain laut di depan & tentara musuh di belakang, mereka terjepit. Tapi Allah sanggup mengubah & membuka jalan saat tidak pernah terpikirkan bisa terjadi. Hari ini mungkin jalan di depan kita seolah-olah buntu, namun Tuhan Allah sanggup membukanya.
"Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara" (Yesaya 43:19).
BAGAIMANA CARANYA MENEROBOS KRISIS & MERASA TIDAK ADA JALAN :
1. JANGAN MUDAH MENYERAH ATAU MENJADI PUTUS ASA. Jangan biarkan keputusasaan ada pada kita. Orang yang putus asa sudah menyerah sebelum mencoba & merasa tidak lagi berdaya. Milikilah fighting spirit ( daya juang ). Jangan biarkan diri Anda menyerah dan berputus asa, karena sekali saja Anda membiarkannya, maka fisik, pikiran serta keberadaan Anda tidak ada lagi kemauan untuk berjuang.
Ketika Israel dikalahkan bangsa Midian, orang-orang Israel hidup dalam kemelaratan dan tinggal di dalam gua-gua karena ketakutan ( Hakim-hakim 6 : 1 – 24 ). Tinggal di dalam gua itu cara hidup yang tidak wajar. Begitu juga, Tuhan mau mengajak & membawa Anda keluar dari 'gua-gua kehidupan' supaya menghidupi apa yang Tuhan janjikan dalam hidup Anda.
Sering kali kita putus asa, bimbang & tidak tahu apa yang harus dilakukan, itu karena kita memakai kemampuan sendiri. Makin kita melihat kemampuan sendiri, pengalaman, masa lalu, apa pun yang kita miliki, kita akan bisa putus asa. Namun, bila kita mau memandang Tuhan di tengah keberadaan kita, kita mengetahui Allah Mahabesar yang tidak terbatas oleh apapun itulah yang memberi pengharapan.
2. BELAJAR HIDUP DENGAN IMAN & BERJALAN DENGAN MENGANDALKAN TUHAN, BUKAN PERTOLONGAN MANUSIA. Ketika Yesus menanyai orang lumpuh 38 tahun maukah ia sembuh, ia menjawab tak ada orang yang menolongnya. Artinya, ia mengandalkan pertolongan manusia.
Sering kita lupa Tuhan yang tidak kelihatan atau kasatmata itu Tuhan yang hidup & nyata. Kita cenderung minta pertolongan kepada yang kelihatan sebab lebih mudah. Tetapi, Allah yang tidak kelihatan itu siap menolong. Karena itulah perlu kita berjalan dalam iman, sebab iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Imanlah yang memungkinkan sesuatu yang tidak ada menjadi ada, sesuatu yang mustahil menjadi tidak mustahil.
"Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat" (Ibrani 11: 3)
Belajarlah mengandalkan Tuhan lebih daripada kekuatan sendiri ( Yeremia 17 : 5 – 8 ). Sebab pertolongan kita datang dari Tuhan ( Mazmur 121 : 1 – 4 ). Pertolongan kita dari atas, bukan dari atasan. Manusia memiliki keterbatasan. Orang-orang mungkin bisa menolong, tetapi ada batasnya, tidak sempurna dan memiliki kekurangan. Tetapi Tuhan tidak terbatas.
Terkadang di kondisi seperti saat ini, kita mengandalkan banyak hal sehingga takut. Kita maunya merasa aman kalau semua sudah aman. Yesus dapat tertidur di saat badai, bukannya saat tenang, kita pun janganlah menunggu semua harus serbatenang & aman, maka baru bisa merasa benar-benar aman. Justru harus tenang di tengah-tengah badai kehidupan.
Punyai damai yang sejati bukan karena dunia damai, tenang dan terlihat aman. Kita dapat merasa damai, tenang & aman di tengah ketidakamanan dan ketidakdamaian karena kita memiliki Prince of Peace, Raja Damai, Tuhan Yesus Kristus.
3. MEMILIKI PENGHARAPAN DI DALAM TUHAN. Pengharapan itu artinya Anda tahu di depan ada Tuhan dan akan lebih baik. Saya percaya ketika pandemi COVID-19 ini usai, akan ada sesuatu dahsyat & tidak pernah terpikirkan yang Tuhan sediakan bagi kita. Bukan hanya secara pribadi ataupun gereja, melainkan juga bangsa Indonesia. Bahkan revival atau kebangunan rohani akan terjadi. Orang yang memiliki pengharapanlah yang dapat menatap masa depan dengan penuh antusias dan tidak mudah menyerah.
Tidak sama antara 'berserah' dengan 'menyerah'. Ada orang-orang yang mencoba berbagai cara, tetapi tidak bisa hingga akhirnya menyerah. Tetapi, berserah itu artinya sejak mulai ada masalah atau persoalan pun kita sudah menyerahkannya pada Tuhan. Kita bukan hanya percaya kepada-Nya, namun juga mempercayakan masa depan kita kepada-Nya.
Tuhan mau kita memiliki pengharapan bahwa di depan akan jauh lebih baik. Karena Ia berjanji ada hari esok yang penuh dengan harapan. Pengharapanlah yang membuat kita dapat tetap ada sampai hari ini, mempunyai kekuatan yang baru, memiliki gairah untuk menjalani hari. Banyak orang tidak berpengharapan yang stres, tertekan, pesimis, merasa tidak yakin ada masa depan sehingga khawatir, sakit, bahkan bunuh diri. Orang yang berpengharapan adalah orang yang mampu berserah pada Tuhan, tahu hidupnya di tangan-Nya & Tuhan menyertainya.
4. JANGAN BIARKAN TERBIASA DENGAN KONDISI ANDA SAAT INI. Terkadang keadaan membuat kita seolah dikondisikan menjadi seperti yang ada saat ini. Jadi, berhati-hati & berjaga-jagalah dengan kondisi yang sepertinya terbiasa dan kita anggap atau rasa kondisi kita memang sudah seperti ini adanya.
Misalnya, tidak salah bila terlahir di keluarga kurang mampu, namun jangan sampai membuat kita terbiasa dengan keadaan atau memiliki mentalitas yang miskin. Kita juga perlu waspada dengan ibadah online sebab dapat membuat kita nantinya tidak mau lagi beribadah bersama secara langsung atau offline, melainkan hanya mau menonton ibadah online. Jangan sampai seperti itu sebab ibadah online hanyalah karena memang waktunya tidak mengizinkan saat ini.
Tuhan menciptakan manusia dengan kemampuan menyesuaikan diri. Jadi, jika kondisi pandemi yang sudah cukup lama ini membuat kita menyesuaikan diri, termasuk beribadah secara online, kita akan terbiasa. Karena itu, berhati-hatilah. Jangan juga terbiasa dengan keadaan krisis atau kesulitan Anda. Tuhan ingin Anda keluar dari keterbiasaan atau kebiasaan yang salah, Tuhan mau Anda mengalami sesuatu yang baru & terobosan terjadi dalam hidupmu. Percayalah, Tuhan mempunyai sesuatu yang lebih luar biasa daripada apa yang sanggup kita pikirkan.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz