GBI PRJ (CK7)

“Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: ‘Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.’ Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya. Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, dan mereka berkata kepada perempuan itu: ‘Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia’” (Yoh. 4:39-42).

Secara konteks pasal di atas, waktu itu bangsa Yahudi memiliki perjanjian dengan Allah, dan mereka menganggap Samaria sebagai bangsa rendahan. Ada jurang pemisah. Tetapi, Tuhan Yesus sengaja lewat Samaria sehingga bertemu wanita yang merasa kesepian dalam hidupnya. Yesus datang ke dunia bukan untuk orang yang suci, tetapi orang yang berdosa; bukan untuk orang yang sehat, tetapi yang sakit, supaya ketika mereka ketemu Yesus dapat dikuduskan & menjadi sehat! Bukankah kita dulu pun seperti itu, orang berdosa, tidak kudus dan sakit, serta Tuhan Yesus menyucikan, menyelamatkan, dan menyembuhkan kita. Milikilah kasih seperti itu yang Tuhan Yesus miliki!

Semua orang yang hidup tanpa mengenal Tuhan Yesus, pasti merasa hampa dan tidak tenang dalam hidupnya. Bisa saja seseorang memiliki segalanya, tetapi jika tidak mengenal Tuhan Yesus, ia kehilangan segalanya; tetapi bisa saja seseorang kehilangan segala sesuatu, tetapi kalau ia memiliki Tuhan Yesus, ia pasti sanggup bersyukur & masih memiliki segalanya. Jika kita mengenal-Nya, Tuhan Yesus mampu memberi karunia-karunia rohani yang luar biasa dan memberkati! Jadi, tidak ada namanya tidak berfungsi dan tidak punya pengaruh bagi orang Kristen, sebab Ia mampu mencurahkan roh yang luar biasa bagi kita. Kita berharga dan mulia di hadapan-Nya. Kita ini mahal, semahal darah-Nya yang tercurah di salib! Karena itu, hidup kita ini harus berguna. Indonesia ini adalah negara besar, banyak jiwa yang belum menemukan kebahagiaan dan mengenal Tuhan Yesus, tugas kita adalah memberitakan Dia.

“Kata perempuan itu: ‘Aku tidak mempunyai suami.’ Kata Yesus kepadanya: ‘Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar’” (Yoh. 4:17-18). Yesus ingin orang yang percaya pada-Nya, harus jujur. Jujur adalah langkah awal untuk mengalami pemulihan. Orang-orang yang membutuhkan konseling pun mesti jujur terlebih dulu memberi tahu agar sembuh, seperti yang dilakukan wanita Samaria itu.

NAH, BAGAIMANA UNTUK HIDUP SECARA MAKSIMAL DALAM TUHAN:

1. BUKA HATI & PERCAYA PADA TUHAN YESUS -> Semua dosa manusia yang lama kita harus dibuang, dan hidup kita harus selalu mengarah pada Yesus. Hidup kita adalah milik-Nya.

2. MEMPERGUNAKAN SETIAP KESEMPATAN -> “Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: ‘Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu’” (Yoh. 4:28-29)? Wanita Samaria berubah secara radikal. Sebelum berjumpa Yesus, tujuan hidupnya salah, tetapi setelah bertemu Yesus, pandangan hidupnya sudah berbeda. Ada Roh Allah dalam hati dan hidupnya. Kita semua punya Alkitab yang sama, tetapi pertanyaannya apakah kita mempergunakan setiap peluang & kesempatan untuk memberitakan Tuhan dan kebaikan-kebaikan-Nya yang telah kita terima? Jadilah duta-duta besar Allah untuk menceritakan kasih Tuhan Yesus Kristus.

3. PASTI ADA HASILNYA -> Tidak ada yang sia-sia karena ikut Tuhan. Berlombalah untuk dapat hidup maksimal bagi Tuhan. Ketika kita serius untuk ikut Tuhan, pasti ada hasilnya, sekalipun kita sekarang mungkin belum melihatnya. Setiap kesempatan yang kita pakai, terutama memberitakan Yesus, pasti ada hasilnya!

4. PELIPATGANDAAN -> Multiplikasi (ay. 42). Bukan wanita Samaria itu sendiri lagi yang akan menceritakan kebaikan Tuhan, melainkan banyak orang. Setialah kepada-Nya, apa pun yang terjadi, Dia harus tetap jadi nomor satu dalam hidup kita.