Keluarga adalah sebuah komunitas kecil yang Tuhan anugerahkan dan percayakan dalam kehidupan kita. Keluarga juga merupakan tempat untuk kita bernaung, bertumbuh, dan berpulang setelah harian beraktivitas di luar.
Sayangnya, hari-hari ini, banyak perceraian, dan anak-anak yang tanpa figur ayah maupun kurang kasih sayang yang semestinya mereka dapatkan dalam sebuah keluarga.
Inilah yang menjadi tantangan gereja hari-hari ini.
Sebenarnya seperti apa sih keluarga yang Tuhan inginkan ? Lalu, apa andil yang bisa kita lakukan ? Sebab, Tuhan membentuk keluarga kita untuk saling menyempurnakan, karena tidak ada dari kita yang sempurna. Terlebih, sangat kurang teladan ataupun panutan, sehingga tidak memiliki gambaran yang utuh tentang keluarga yang baik, dan berkenan di hadapan Tuhan. Itulah yang membuat banyak keluarga yang tidak sempurna. Karena itu, kita akan belajar dari firman Tuhan.
Filipi 2 : 1
Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan.
• Dasar sebuah keluarga yang sempurna adalah melibatkan Kristus.
Karena apa ? Kristus yang akan mengarahkan kehidupan keluarga kita, memberi nasihat untuk jalan yang harus kita tempuh ketika mengalami problem dalam rumah tangga. Roh Kudus jugalah yang akan menegur, melembutkan hati, dan menghibur kita. Dengan begitu, kasih mesra akan terbentuk dalam keluarga kita. Libatkanlah Tuhan.
Filipi 2 : 2
Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini : hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan.
• Harus ada kesatuan dalam keluarga.
Di dalam keluarga, kita bukan hanya saling menuntut, tetapi kita bisa merasa lengkap. Setelah itu, kita bisa sama-sama berjalan dalam kesatuan hati.
Filipi 2 : 3
Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.
• Keluarga yang sempurna mesti menghargai satu sama lain.
Juga, jangan “hitung-hitungan”, saling menuntut, ataupun ingin dipuji. Suami adalah bagian terpenting dalam hidup sebagai istri; istri adalah bagian terbaik yang Tuhan siapkan untuk suami. Jadi, utamakan pasangan, kekasih seumur hidup Saudara, dan bukannya menjadikan keluarga sebagai sebuah ajang pertikaian.
Filipi 2 : 4
Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
• Jangan egois.
Tuhan tahu yang terbaik untuk kita. Ia hanya sedang memantau sikap kita apakah mensyukuri orang-orang yang telah Dia percayakan di dalam hidup dan keluarga kita. Jadi, jangan egois ataupun ingin menang sendiri. Hiduplah dengan prioritas yang benar, tetapi jangan abaikan hal-hal lain yang Tuhan percayakan dalam hidup kita. Jika kita sudah punya keluarga inti, orangtua kita janganlah kita lupakan atau tinggalkan, karena mereka juga perlu perhatian.
Filip 2 : 5 – 7
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
• Sebuah keluarga yang sempurna adalah pribadi-pribadi yang rela mengosongkan dirinya untuk bisa saling melayani.
Yesus mengosongkan diri-Nya dengan tidak membawa atribut-atribut keallahan-Nya untuk menjadi 100% manusia yang seutuhnya. Jadi, mengapa kita meninggikan diri di dalam keluarga ? Jika kita saling mengedepankan ego, kita tidak akan bisa belajar untuk saling melayani. Karena keluarga merupakan tempat pembentukan sikap saling melayani, menghargai, serta mengasihi. Jadi, siapa pun dan apa pun posisi kita di luar sana, ketika kembali ke dalam rumah, jalanilah peran yang benar.
Kejadian 6 : 9
Inilah riwayat Nuh : Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
Jadilah seperti Nuh yang selalu melibatkan Allah dalam hidupnya. Bergaul dengan Allah artinya senang berkomunikasi dengan Tuhan, mau diarahkan oleh-Nya, mencari Dia sepenuh hati, menyembah dengan benar, sehingga sebagai kepala keluarga, ia bisa menuntun keluarganya. Karena itu, keluarga kita hendaknya dibangun untuk melindungi kita dari badai kehidupan.
Bahtera Nuh juga dapat berbicara tentang tempat untuk kita bernaung, dan berlindung bagi keluarga ketika ada badai kehidupan. Bukan sebaliknya, malah membuat badai di dalam keluarga, memberontak, dan pertengkaran.
Kejadian 7 : 1
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh : "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.”
Nuh tampil beda sehingga Tuhan memilihnya dan keluarganya untuk diselamatkan. Kemudian, semua yang ada di dalam bahtera itu “direnovasi” oleh Tuhan. Segala memori yang mungkin kelam, dan setiap hal buruk yang mereka alami di masa lalu dihapuskan. Kita pun “direnovasi” oleh Tuhan ketika memasuki sebuah bahtera rumah tangga, dan meninggalkan tempat kita dibentuk sebelumnya.
Sayangnya, banyak keluarga yang tidak berhasil dalam menjalankan bahtera rumah tangga karena mereka membawa masa lalu masing-masing dari keluarga mereka.
Kejadian 7 : 4
Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu.
40 hari, 40 malam itu bukan waktu yang singkat dalam menghadapi badai. Itu bukan keadaan yang tenang ataupun mudah untuk dilewati. Karena itu, harus bisa sama-sama saling mengerti, memahami, dan melayani. Jangan meninggikan diri atau saling membenarkan diri sendiri. Inilah yang harus kita lakukan ketika masuk dalam bahtera keluarga. Tinggalkan setiap hal yang menghalangi kehidupan kita bersama keluarga.
Apa yang harus kita lakukan untuk membuat sebuah keluarga utuh ?
1. Stop complaining (Berhenti mengeluh).
Pasangan yang terbaik yang Tuhan berikan untuk kita akan sama-sama mengikis, memproses, membentuk, dan saling menyempurnakan. Jangan hanya menuntut orang lain untuk berubah.
Cara Tuhan membentuk seseorang itu berbeda-beda. Waktu-Nya juga untuk memulihkannya berbeda-beda. Tuhan secara personal datang kepada Saudara dan saya, Ia secara personal “mereparasi” orang demi orang sesuai dengan kerusakan yang ada di kehidupannya. Tetapi, kita harus mau mengalami pembentukan-Nya sebelum terlambat.
2. Fokus dalam mengendalikan hidup kita.
Kita mempunyai kuasa untuk menentukan sikap, jadi bukan yang di luar sana. Kita memang tidak bisa mengendalikan apa yang ada di luar, namun kita bisa fokus mengendalikan apa yang ada dalam hati, pikiran, dan melakukannya dengan setia.
Perhatikan, rancangan hidup kita bukan kita yang menentukan. Ketika kita percaya pada Tuhan Yesus, rancangan hidup kita itu Tuhanlah yang menentukannya, dan semuanya baik. Kita juga tidak bisa menuntut orang lain berubah, karena Tuhan menciptakan setiap manusia itu unik. Lagipula, keluarga bukanlah ajang untuk membanding-bandingkan, atau berkompetisi.
3. Belajar dari teladan kehidupan Tuhan Yesus yang sebelum Dia keluar melayani orang lain, Dia melayani keluarga-Nya sendiri.
Saat berada dalam sebuah keluarga yang rapuh, maukah kita menjadi pelayan Tuhan, yang baik ? Hati-hati, ketika berada dalam posisi hati yang tidak benar, intimidasi Iblis selalu ada dalam kehidupan kita. Ketika pesta pernikahan di Kana, sementara pesta itu berlangsung, persediaan air anggur habis, maka Maria ibu Yesus menghampiri Yesus serta menyampaikan persoalan itu kepada-Nya (Yohanes 2 : 1 – 11).
Libatkanlah Tuhan di dalam rumah tangga kita. Jadikan tujuan keluarga kita adalah senantiasa mempermuliakan nama Tuhan. Sekalipun kita mempunyai latar belakang masa lalu yang tidak baik, ataupun tidak mempunyai teladan yang baik, kita dapat mengetahui apa sebenarnya yang Tuhan mau melalui kehidupan dan bahtera keluarga kita.
Di tengah mengarungi lautan kehidupan yang makin mengganas, bangunlah bahtera-bahtera keluarga yang kokoh supaya tidak hancur terkena hantaman ombak maupun badai yang menerpa hari-hari ini.
“Tidak akan ada keluarga yang sempurna apabila masing-masing anggotanya tidak mau menyempurnakan diri.”
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz