GBI PRJ (CK7)

Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."( Luk. 19:1-10)

Jikalau pikiran tidak baik, pelayanan apapun tidak baik. Kalau hatimu tidak baik, melakukan apapun tidak baik. Faktor penentu hidup kita harus baik, hati kita harus baik. Jangan jadi aksesoris. Contoh : Rajin ke gereja, bawa alkitab, ibadah 3x seminggu, status pelayanan, dll. tetapi perubahan pikiran yang semakin serupa dengan karakter Kristus itu yang penting.

Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."( Luk. 19:8). Dari firman diatas kita belajar mengenai kebangunan rohani yang terjadi dalam hidup Zakheus. Ada satu moment dimana Zakheus mengalami Revival. Berbicara mengenai waktu kita mengenal waktunya Tuhan yang disebut KAIROS dan waktunya manusia yang disebut KRONOS. Namun ada waktu dimana terjadi pertemuan antara kedianya menjadi memontum kebangunan rohani yang dapat terjadi dalam hidup umat Tuhan, sama seperti yang dialami oleh Zakheus.

Kebangunan Rohani menghasiilkan perubahan hidup dan perubahan itu meliputi Perubahan Hati dan Perubahan Pikiran, yang pada akhirnya dibuktikan dengan perbuatan besar seperti yang di lakukan oleh Zakheus, satu hal luar biasa yang bahkan manusia pun mungkin tidak dapat pikirkan.

Rahasia Kehidupan Rohani adalah perubahan hati dan pikiran seperti yang seringkali dikisahkan di Alkitab. Oleh karena itu, kebangunan dan pertumbuhan rohani harus dibuktikan dengan perubahan hati dan pikirn. Hati dan Pikiran Zakheus berubah saat dia bertemu dengan Yesus, Hati dan pikiran harus sinkron : ketika hati kita bersih dan baik, maka apa yang kita pikirkanpun juga harus bersih dan baik, hati yang penuh kasih disinkronkan dengan pikiran untuk senantiasa berbuat kebaikan. Jika tidak maka akan timbul masalah. Contohnya, bagi yang belum menikah dalam mencari pasangan hidup seringkali yang terjadi adalah hati menuntut pikiran untuk setuju atau sebaliknya pikiran menuntut hati yang setuju; Sedangkan bagi yang sudah menikah banyak hal yang terjadi tidak sesuai keinginan, pikiran ingin berbaikan dengan pasangan namun hati sudah terlanjur pahit, atau sebaliknya hati mengasihi namun pikiran sering memikirkan yang jelek-jelek, akibatnya tidak ada lagi kedamaian dalam hidup rumah tangga. Jangan pernah menyimpan kekecewaan dan sakit hati, jangan pernah memikirkan untuk berbuat yang tidak baik dan yang tidak berkenan. Jagalah hati dan juga pikiran kita untuk tetap kudus dan berkenan di hadapan Allah. Saat hati tidak suka atau benci maka apa saja yang dilakukan oleh orang lain pasti selalu salah, seperti Tuhan Yesus yang selalu dianggap salah oleh orang-orang yang membencinya. Kita pun bisa mengalami hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Antara hati yang tulus dan pikiran cerdik harus sinkron. Jika hati tulus namun pikiran tidak cerdik, maka yang terjadi akan sering dibohongi orang, sebaliknya jika hati jahat namun pikiran cerdik, maka akan menjadi penjahat, di gereja menjadi tukang kritik, itulah ketidak sinkronan antara hati dan pikiran. Saat hati dan pikiran tidak sinkron/menyatu maka ada bahaya besar atau masalah besar yang akan timbul.

Tidak mudah untuk mensinkronkan/menyatukan hati dan pikiran kita. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kejujuran hidup di hadapan Tuhan bahwa hati dan pikiran kita ini seringkali tidak berkenan di hadapan-Nya. Kita harus meminta kepada Tuhan untuk memampukan kita berubah, Roh Kudus yang ada dalam setiap hati kita yang mengambil alih dan bagian kita memberi diri untuk mau diubahkan dan berubah. Miliki rasa takut akan Tuhan sebab takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, dan letakkan pikiran kita di bawah kaki Tuhan. Perubahan yang kita alami akan tampak dari tindakan nyata sehari-hari, dimulai dari hal kecil. Mari hidup dengan hati dan pikiran yang diubahkan Tuhan. Amin.