GBI PRJ (CK7)

Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. (Mat. 9:35-36)

Firman ini berbicara tentang Hati Bapa, apa yang membuat Ia mampu melakukan hal besar bagi kita yaitu belas kasihan. Inilah yang membuat pelayanan kita hidup. Belas kasihan adalah sember dari semua hal yang esensi dari semua pelayanan Tuhan Yesus.

Ia harus melintasi daerah Samaria. Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.(Yoh. 4:4-6)

Yesus memiliki misi untuk memenangkan wilayah Samaria, sekalipun Yesus bisa untuk tidak melewati wilayah Samaria tetapi Ia sengaja melewati Samaria, kemudian satu percakapan yang dimulai dengan Tuhan Yesus, kepada perempuan Samaria dan berkata, "Berilah Aku Minum…", Tuhan Yesus yang mulai berinisiatif untuk membuka percakapan dan membuat pendekatan untuk menyelamatkan orang Samaria. Demikian juga dengan orang percaya, mari kita yang berinisiatif terlebih dahulu untuk membuka percakapan untuk menyelamatkan orang-orang yang terhilang jangan hanya menunggu.

Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." (Yoh. 4:10) Perempuan ini berbicara tentang sumur Yakub tetapi Tuhan berbicara tentang Air Hidup. Yesus berbicara tentang kehidupan yang kekal tetapi perempuan samaria berbicara tentang hidup yang sementara.

Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."(Yoh. 4:13-14)

Perempuan masih tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Tuhan Yesus. Inilah gap antara manusia dengan Tuhan. Tuhan dengan kebesaran-Nya ingin menjangkau manusia dan manusia tidak dapat memahami maksud Tuhan. Tetapi oleh karena anugerah Tuhan

Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."(Yoh. 4:15-18)

Tuhan berhenti dari subjek pembicaraannya dari air sumur kepada air kehidupan. Tuhan Yesus masuk kedalam Misi-Nya untuk menyelamatkan satu kota Samaria. Yesus tiba-tiba berhenti dan mulai masuk ke dalam Tujuan-Nya yaitu menyentuh ke dalam bagian yang penting dalam kehidupan manusia yang harus diselesaikan yaitu "Dosa"

Kebenaran tanpa Anugerah menjadi kasar atau keras sekali. Kebenaran tanpa anugerah dapat membuat orang-orang marah dan menjadi satu tamparan bagi mereka. Kita berlajar dari kebenaran yang disampaikan oleh Tuhan Yesus bahwa Tuhan Yesus menyatakan AnugerahNya kepada orang-orang Samaria. Tetapi kalau kita menyatakan Anugerah saja tanpa kebenaran maka itu tidak berarti apa-apa. Oleh sebab itu kedua-duanya harus diajarkan di dalam kekristenan. Kita tidak hanya menemplak dosa-dosa mereka tetapi harus menyatakan anuegerah Tuhan yang menyelamatakan. Wanita ini seharusnya dirajam tetapi Tuhan memberikan pengampunan kepada perempuan Samaria.

Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorangpun yang berkata: "Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?" Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: (Yoh. 4:27-28) Maka merekapun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.(Yoh. 4:30). Perempuan Samaria meninggalkan tempayannya dan ia sangat bersukacita. Orang yang mengalami Anugerah Tuhan pasti membawa kabar suka cita itu bagi orang lain, seperti perempuan Samaria yang membawa kabar kepada satu kota Samaria.

Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat." Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya. (Yoh. 4:39-40)

Tuhan Yesus tergerak oleh Belas kasihan, dan inilah detak jantungnya Tuhan. Tuhan kemanapun Ia pergi, Ia mempunyai Misi penting yaitu menyelamatkan orang yang terhilang. Tuhan Yesus tinggal dua hari lagi di Samaria supaya lebih banyak lagi yang berjumpa dengan Tuhan Yesus dan mereka diselamatkan. Amin…!