Saat akan memulai sebuah aktivitas olahraga, kita perlu melakukan pemanasan. Dan saat melakukan pemanasan, terkadang kita sering melihat siapa lawan yang akan kita hadapi. Jika kita melihat lawan lebih kuat, itu akan membuat mental kita takut & merasa kecil. Akibatnya, kita kemungkinan akan kalah dalam pertandingan. Hal itu diakibatkan paradigma negatif terhadap yang kita lihat. Setiap kita pun sering mengalami paradigma negatif dalam hidup saat menghadapi masalah sehingga membuat kita menjadi orang yang lemah. Karena itu, kita perlu mengubah paradigma kita dengan membaca firman Tuhan dalam hidup agar kita memiliki paradigma yang kuat.
Jika kita baca kisah bangsa Israel yang dibebaskan dari Mesir untuk memasuki Tanah Perjanjian, setiap hari Israel mengalami mukjizat yang luar biasa. Tetapi Israel tidak dapat melihat pertolongan Tuhan & tidak mengucap syukur. Itu dikarenakan Israel menggunakan paradigma yang salah terhadap yang mereka alami. Mereka merasa saat terbebas dari tanah Mesir dan memasuki padang gurun itu membuat hidup mereka lebih buruk daripada saat masih di Mesir. “Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini" (Kel. 14:12). Itulah yang mengakibatkan hanya Yosua dan Kaleb yang berhasil memasuki Tanah Kanaan. Hal itu karena bangsa Israel tidak memiliki paradigma yang benar & kuat, dan tidak memahami tujuan Allah membawa mereka bebas dari Tanah Mesir.
Inilah yang sering kita hadapi: saat mengalami suatu hal yang tidak nyaman dalam hidup, kita selalu melihat dengan paradigma salah, sehingga kita tidak memahami dan mengalami mukjizat Tuhan. Kita terbiasa mengomel, bersungut-sungut. Firman Tuhan mengajarkan, agar kita tidak seperti orang dunia ini, tidak bersungut atau mengeluh saat mengalami masalah, karena setiap masalah yang Tuhan izinkan pasti memiliki maksud & tujuan.
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Rm. 12:2). Tuhan ingin kita memiliki paradigma yang benar dalam menjalani hidup, karena di saat kita mengikut Tuhan, hidup kita bukanlah kita lagi, melainkan harus berserah & mengandalkan Tuhan saja dalam hidup ini. “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku” (Gal. 2:20).
Bicara 3 Chairs (3 Kursi) adalah ilustrasi tentang KESELAMATAN, antara lain:
• Chair 1: KINGDOM CULTURE (TANAH PERJANJIAN)
Di kursi 1, kita belajar bukan pada apa yang ada di dunia. Artinya, kita tidak berfokus pada masalah yang kita alami dan kita bebas dari ketakutan sehingga dapat berserah pada Tuhan. Di kursi 1 ini juga, kita adalah anak-Nya, menyadari hidup kita datangnya dari Tuhan, menikmati kasih-Nya karena pengurbanan-Nya. Hidup kita berserah pada Tuhan karena hidup kita bukan lagi tentang diri kita, tetapi tentang Dia. “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga” (Mat. 6:10). “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (Rm. 14:17).
• Chair 2: THE KINGDOM OF SELF (PADANG GURUN)
Ini adalah kursi di mana kita selalu berpikir hanya tentang diri sendiri dan lupa dengan identitasnya. Semua yang dilakukan untuk kepentingan sendiri. Sama halnya, saat Israel memasuki padang gurun, mereka egois, selalu berpikir tentang diri sendiri sehingga membuat mereka tidak sadar bahwa Tuhanlah yang memenuhi kebutuhan mereka selama melewati padang gurun. Dalam kondisi ini, akan membuat mentalitas kita bukanlah sebagai seorang anak, melainkan sebagai seorang anak yatim / budak karena sudah kehilangan identitas anak. Padahal, yang akan mendapatkan warisan dari Bapa adalah anak, bukan anak yatim / budak. Tuhan tidak pernah berhutang kepada kita dan jangan membandingkan dengan apa yang sudah kita lakukan untuk Tuhan dengan kematian Tuhan Yesus di kayu salib. Kebanyakan orang kristen berada di posisi kursi ini.
• Chair 3: LOST (MESIR)
Orang yang berada pada kursi 3 ini adalah orang yang terhilang, di mana jati diri mereka bukan pada firman Tuhan, tetapi pada tren yang sedang terjadi dan tuhan bagi orang yang duduk di kursi 3 ini adalah uang. Mereka selalu menganggap dan mendewakan uang / materi yang dapat membuat mereka bahagia dan dapat membeli segalanya. Mereka tidak percaya Tuhan dan akan mengikuti apa yang menjadi trend di dunia karena tidak mempunyai identitas dan fokus / pengharapan di dunia ini.
Tuhan ingin kita menjalani hidup dengan memiliki paradigma yang benar. Tuhan tidak menginginkan kita menjadi orang yang terhilang (Chair 3: Lost) atau mementingkan diri sendiri (Chair 2: Kingdom of Self). Tuhan ingin kita memiliki Chair 1: KINGDOM CULTURE (Budaya Kerajaan Allah), yaitu tidak berfokus pada masalah, melainkan tetap berfokus dan berharap hanya kepada Allah, seperti seorang anak yang berharap kepada Bapa. Dimanakah saat ini kita berada di kursi (chair) nomor berapa?
Hidup yang kita jalani bukan lagi tentang kita, tapi harus tentang Tuhan dan selalu menonjolkan siapa Tuhan karena Tuhan sudah mati buat kita dan mengasihi kita dengan kasih yang sempurna. Dengan demikian, kita akan mampu untuk memiliki paradigma yang kuat dalam menjalani hidup dan dalam menghadapi masalah, karena penyertaan-Nya dalam hidup kita. Amin!
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz