GBI PRJ (CK7)

Kemudian berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak.( Kel. 12:37). Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun. (Kel. 12:37) 

Orang Israel pada waktu itu mengalami kelaparan, dan mereka tahu bahwa tempat yang ada makanannya adalah daerah Mesir. Mereka akhirnya menjual harta benda mereka, bahkan menjual diri mereka sebagai budak. Karakter orang Israel pada waktu itu adalah karakter meminta-minta. Akhirnya Tuhan menjawab jeritan mereka dengan mengirim Musa. Musa dipakai Tuhan untuk membebaskan mereka dari bangsa Mesir dan membuat sepuluh tulah bagi bangsa Mesir. Tulah terakhir-lah yang dinamakan sebagai hari Paskah. Jalan orang Israel keluar dari tanah Mesir adalah melalui proses sanctification yaitu melalui padang gurun selama empat puluh tahun. Selama empat puluh tahun ini, mereka pun tetap bersungut-sungut kepada Tuhan. Pada akhirnya hanya Yosua dan Kaleb yang masuk kedalam tanah perjanjian. Hanya kedua orang ini yang berhasil melewati proses Tuhan, yaitu proses ketaatan dan proses keintiman. 

Orang Israel pada waktu itu beribadah di suatu tempat yang dinamakan tabernakel Musa. Tabernakel Musa terdiri dari tiga ruangan, yaitu halaman, ruang kudus, dan ruang maha kudus. Tabernakel Musa dibangun dari bahan bangunan yang terbaik, yaitu emas dan perak. Selain emas dan perak, ada juga aturan tentang pembangunan Tabernakel yang berasal dari Tuhan. 

Proses Sanctification

1. Buah ketaatan (Keluaran 32 : 9, 1 Korintus 10 : 10)

2. Buah Keintiman dengan Tuhan (Keluaran 33 : 11)

Pemberontakan Miryam dan Harun

Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN. Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi. Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga.(Bil. 12:1-4)

Miryam dan Harun merasa iri dengan Musa, karena Musa menikah dengan seorang perempuan Kush. Mereka berdua merasa bahwa mereka juga dipakai Tuhan, bukan hanya Musa. Tuhan pun kemudian mengadili mereka bertiga.

Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya. Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"(Bil. 12:5-8) Tuhan kemudian turun dengan murka dan menyatakan diri kepada Miryam dan Harun karena mereka kurang ajar dan mengatai Musa. 

Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia. Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta! Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami. Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya."(Bil. 12:9-12)

Waktu Tuhan marah, Miryam langsung kena kusta. Jangan sekali-kali mengatai hamba Tuhan yang diurapi. Jangan mengganggu orang yang sudah mendapat otorisasi dari atasan. Sedangkan Harun tidak kena kusta karena dia langsung meminta maaf kepada Tuhan. 

Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia." Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali." Jadi dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari lamanya, dan bangsa itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima kembali. Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran.(Bil. 12:13-16) Musa masih berbaik hati dan meminta maaf agar Tuhan mengampuni Miryam. Namun Miryam harus dikucilkan selama tujuh hari baru dia boleh kembali lagi ke bangsa itu. 

KESIMPULAN

1. Jangan sekali-kali mengatai hamba Tuhan yang diurapi, karena kita akan mendapat hukuman dari Tuhan. Otorisasi datangnya dari atas ke bawah, yaitu dari Tuhan kemudian kepada pemimpin.

2. Jangan mengeluh dan bersungut-sungut