Bagaimana kita bisa menjalani kehidupan iman yang berhasil?
Kita akan mengamati peristiwa pembaptisan Yesus di sungai Yordan untuk memetik pelajaran tersebut, dan bagaimana Ia mempersiapkan diri guna menjalani pelayanan-Nya di bumi yang penuh tantangan serta tekanan ini.
Matius 3 : 13 - 16
Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya.
Persiapan yang Yesus lakukan sebelum memulai pelayanan-Nya adalah Ia dibaptis dan dipenuhi kuasa Roh Kudus. Apa maknanya untuk kita?
Perhatikanlah, sebenarnya Yesus tidak perlu dibaptis. Karena baptisan air adalah tanda pertobatan dari segala dosa bagi mereka yang memutuskan ingin mengikut jalan kebenaran Tuhan. Tetapi kita lihat, Alkitab berkata Ia datang dari Galilea menuju Yordan untuk dibaptis. Ini menunjukkan sebuah keputusan yang didorong oleh tujuan. Yesus mau dibaptis karena Dia ingin melaksanakan tujuan Allah. Yohanes mencoba mencegah Yesus, karena bagi dia sebetulnya posisinya seharusnya terbalik, dialah yang harus dibaptis oleh Yesus, tetapi hal itu terjadi untuk menggenapkan kehendak Allah, artinya Yesus rindu menggantikan posisi kita, dan menanggung dosa kita.
Yesaya 53 : 12
Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
Ia memilih menjadi lemah seperti kita, dan sebagai manusia yang lemah, Dia memilih bersandar penuh pada kuasa Roh Kudus dalam menjalani misi hidup-Nya. Inilah yang Yesus ingin agar kita lakukan saat melewati kehidupan. Yaitu, belajar tidak mengandalkan atau bergantung pada kekuatan dan kemampuan diri sendiri, melainkan percaya serta memilih bersandar dan berserah pada kuasa Roh Kudus. Nah, bagaimana caranya?
• Pertama, mengikuti jejak teladan Yesus yang taat pada firman Allah walaupun mungkin terlihat mustahil untuk situasi kita.
Kita cenderung memakai kepintaran dan kekuatan sendiri untuk segera keluar dari permasalahan, saat terbentur masalah, daripada mau mendengar apa kata firman. Teladan Yesus adalah lebih percaya dan bersandar kepada Allah Bapa. Sadarkah Saudara, setiap kali kita mau kita lebih bersandar pada Tuhan dan mengutamakan Dia, seketika itu juga Iblis akan bekerja keras mencobai kita supaya jauh dari iman, ragu, maupun menentang kita.
Matius 4 : 1
Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
Matius 4 : 3
Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
Di sini esensi pencobaannya bukan hanya supaya Yesus tidak bisa menahan rasa lapar setelah puasa selama 40 hari, melainkan Iiblis ingin supaya Yesus memakai kuasa ketuhanan-Nya untuk memenuhi kebutuhan diri-Nya. Jika Yesus memakai kuasa ilahi-Nya untuk memenuhi kebutuhan diri-Nya sendiri, seketika itu juga Dia tidak bisa terhitung dengan umat manusia berdosa. Sebagai manusia yang lemah, Dia harus 100% bersandar pada kuasa ilahi dan Roh Kudus untuk menjalani kehidupan-Nya dengan berhasil.
Bagaimana dengan kita saat menghadapi persoalan maupun masalah? Apakah lebih sering bersandar pada diri sendiri, dan mengambil jalan pintas, daripada menaati perintah Allah?
Matius 4 : 4
Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Perhatikan, bukan roti yang melambangkan kekuatan manusia, dan sumber-sumber itu dianggap tidak terlalu penting oleh Tuhan. Artinya, manusia bukan hidup dari kepintaran diri saja, melainkan juga bersandar kepada Tuhan. Ia ingin menyertai kita dengan mengandalkan firman-Nya untuk setiap situasi kehidupan kita, supaya kita diingatkan olehnya. Janganlah kepandaian kita melebihi kemauan kita untuk taat pada firman Tuhan.
• Kedua, menaati kehendak Tuhan daripada keinginan, pilihan, ataupun perasaan sendiri.
Pencobaan kedua Iblis adalah membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di atas bait Allah, di mana semua orang bisa melihat dengan jelas. Iblis menyuruh Yesus memamerkan ketuhanan-Nya dengan menjatuhkan diri-Nya di muka umum, supaya saat malaikat melindungi Dia, orang-orang akan melihat bahwa Dialah Mesias. Iblis sedang mencobai Yesus untuk mengambil jalan pintas supaya tidak perlu mati di kayu salib guna membuktikan bahwa Dia Mesias, dan membelokkan Yesus dari jalan ketaatan yang sempurna pada kehendak Bapa. Kehendak Allah untuk Yesus menjadi Juruselamat manusia adalah lewat salib, bukan sulap. Namun, Iblis ingin Yesus mengandalkan kedudukan-Nya sebagai Anak Allah.
Matius 4 : 6 - 7
Lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Lukas 22:42
Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.
Puji Tuhan, walau Yesus sadar Dia Anak Allah, tetapi Ia memilih untuk tidak menganggap kedudukan-Nya itu sebagai milik yang harus dipertahankan (Filipi 2:6). Jangan bersandar pada kekayaan, kedudukan, atau memamerkan kekuatan untuk mencapai kehendak kita. Melainkan, belajarlah bersandar pada kuasa Roh Kudus untuk menjalani kehidupan ini.
• Ketiga, memprioritaskan cara Tuhan dan kehendak-Nya, daripada hasil sebagai yang terutama di kehidupan kita.
Pencobaan ketiga Iblis adalah memperlihatkan semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berjanji memberikan semuanya kepada Yesus jika sujud menyembah dia. Dalam kata lain, ia ingin membuat Yesus terlena oleh kekuasaan dan kekayaan. Semegah-megahnya dunia, tidak mungkin melebihi kemegahan surgawi! Iblis menawari Yesus untuk memakai cara yang salah. Dalam kata lain, tidak peduli bagaimana caranya, yang penting tercapai hasilnya (This is a devilish concept of the end justifying the means).
Memang Yesus menerima segala kuasa. Tetapi, caranya Tuhan itu lain dengan cara Iblis. Kita harus menyembah dan taat akan Tuhan, bukannya taat dan menyembah Iblis. Hati Tuhan adalah juga turut berkenan memberkati kita sedemikian rupa, tetapi bukan dengan cara mengorbankan kebenaran atau kejujuran, keluarga, ataupun pengabdian kita kepada Tuhan. Ia tidak ingin kita mengikuti cara dunia ini untuk mendapatkan keberhasilan. Ia ingin kita mengutamakan Dia, lebih daripada hasil ataupun memperolehnya dengan cara yang salah, dan menyeleweng dari jalannya Tuhan.
Matius 4 : 10
Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Utamakanlah penyembahan kita, supaya iman kita terjaga dan terpelihara dengan baik. Sewaktu kita makin berhasil, jangan menggantikan penyembahan kita dengan hal lainnya. Tetaplah taat pada Tuhan. Kita manusia lemah, karena itu andalkan Roh Kudus di hidup kita. Saat dipenuhi dan diurapi oleh Roh Kudus, kita akan mampu melewati segala persoalan dan rintangan hidup. Ia akan menguatkan dan mengarahkan kita. Campur tangan Tuhan terjadi. Kembalilah pada prioritas yang benar.
Kisah Para Rasul 4 : 33
Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
Saat kita berdoa dan membaca firman, pandangan kita diubah. Kita bisa melihat dari cara pandang Kristus daripada diri sendiri. Kita akan bisa melihat, bahwa di balik setiap pencobaan, pasti ada tujuan dan kebaikan Tuhan yang ingin Ia berikan kepada kita.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz