Matius 15 : 11 - 20
Dengar dan camkanlah : bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya : Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi ? Jawab Yesus : Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya. Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang. Lalu Petrus berkata kepada-Nya : Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami. Jawab Yesus : Kamupun masih belum dapat memahaminya ? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban ? Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang.
Yesus dalam perumpamaannya menegaskan bahwa apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang.
“The real problem is not the problem but the feeling behind it” (masalah yang dihadapi sesungguhnya bukan tentang masalah itu sendiri, melainkan apa yang melatarbelakanginya). Penting sekali untuk mengidentifikasi keadaan hati kita. Pertanyaannya di mana hati kita berada ? Mari kita belajar dari kisah bangsa Israel dalam perjalanan mereka di padang gurun menuju ke Tanah Perjanjian.
1. Hati yang terjebak di masa lalu
Bilangan 11 : 4 - 5
Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata : Siapakah yang akan memberi kita makan daging ? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
Di padang gurun bangsa Israel mengeluh soal makanan, dan mengingat masa di mana mereka dahulu berada di Mesir dan bisa makan dengan mudah. Mungkin saja secara fisik kita berada di masa sekarang, namun pikiran dan hati kita berada di masa lalu. Akibatnya hati kita terjebak, ada trauma, rasa sakit, kecewa, takut yang terus dibawa, dan tidak bisa maju ke depan. Seringkali kita terjatuh pada masalah yang sama secara terus menerus, seolah-olah kita tidak belajar sama sekali. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberesan, berdamai dengan masa lalu.
2. Hati yang terjebak di masa sekarang
Bilangan 11 : 6 - 9
Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat. Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng. Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ.
Apakah manna itu. Manna itu kecil seperti biji ketumbar, berwarna kuning kecoklatan, semi transparan, Hebrew Original “man” {מן}/ “Ma’n Hu?” {?מן הוא}, artinya “what?” / “What is this?”
Mazmur 78 : 23 - 25
Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit, menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit; setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Manna: Bread of powerfull one, food for the mighty, food of warior. Makanan sekecil manna sanggup memberikan kekuatan kepada bangsa Israel selama perjalanan mereka di padang gurun. Tapi bangsa Israel malah mengeluh. Kita seringkali mengeluh dan mengganggap sepele apa yang sudah Tuhan kerjakan dalam kehidupan sekarang yang sedang kita jalani. Padahal sesungguhnya Tuhan sudah menyediakan penyertaan-Nya, sekecil apapun itu. Jangan terjebak dengan masalah yang sedang kita alami, namun arahkan pandangan kita kepada kebaikan-kebaikan Tuhan yang sudah kita terima, dan senantiasa mengucap syukur. What you have right now, is more than enough.
3. Hati yang terjebak di masa depan
Bilangan 11 : 31 - 35
Lalu bertiuplah angin yang dari TUHAN asalnya; dibawanyalah burung-burung puyuh dari sebelah laut, dan dihamburkannya ke atas tempat perkemahan dan di sekelilingnya, kira-kira sehari perjalanan jauhnya ke segala penjuru, dan kira-kira dua hasta tingginya dari atas muka bumi. Lalu sepanjang hari dan sepanjang malam itu dan sepanjang hari esoknya bangkitlah bangsa itu mengumpulkan burung-burung puyuh itu setiap orang sedikit-dikitnya mengumpulkan sepuluh homer, kemudian mereka menyebarkannya lebar-lebar sekeliling tempat perkemahan. Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka Tuhan terhadap bangsa itu dan Tuhan memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar. Sebab itu dinamailah tempat itu Kibrot-Taawa, karena di sanalah dikuburkan orang-orang yang bernafsu rakus. Dari Kibrot-Taawa berangkatlah bangsa itu ke Hazerot dan mereka tinggal di situ.
Betapa rusaknya hati bangsa Israel yang dipenuhi dengan keserakahan tentang apa yang akan mereka makan, padahal Tuhan sudah menyediakan dalam jumlah yang luar biasa banyaknya, tidak mungkin kekurangan. Hati kita juga sering terjebak akan rasa kekhawatiran tentang masa depan, suka membanding-bandingkan dengan kehidupan orang lain, dan ini adalah peperangan yang harus dihadapi.
Apa yang harus kita kerjakan agar hati kita tidak terjebak ?
Bilangan 21 : 4 - 9
Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa : Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir ? Supaya kami mati di padang gurun ini ? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak. Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata : Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami. Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa : Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup. Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Yohanes 3 : 14 - 16
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Fokuskan hati kepada Tuhan Yesus Kristus. Dia yang harus kita tinggikan senantiasa dan percayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Apa yang sudah terjadi adalah seijin Tuhan untuk membentuk karakter kita, apa yang sekarang terjadi, seburuk apapun, tangan Tuhan selalu ada untuk menyertai, dan hidup kita sudah ditebus sehingga kita aman bersama-Nya.
Maybe God doesn’t fix your situation because He uses the situation to fix you.
Masa lalu tidak bisa diubah jadi berdamailah, masa sekarang harus dijalani jadi mengucap syukurlah, arahkan pandangan kita kepada Tuhan, dan percayakan masa depan kita kepada Dia.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz