2024 adalah ‘Tahun untuk Bangkit, Jadi Teranglah’ (The Year to Arise and Shine)!
• Menjadi terang artinya konsisten.
Bukan kadang-kadang terang, kadang-kadang gelap, tetapi terus-menerus menjadi terang. Karena, seperti yang tertulis dalam Imamat 6 : 12 - 13, bahwa api di atas mezbah harus dijaga tetap menyala, jangan sampai padam. Apa saja api yang dijaga supaya tidak padam: api Roh Kudus, api kasih, serta api doa, pujian, dan penyembahan.
Agar tidak sampai padam, perhatikan beberapa hal berikut ini: Senantiasalah penuh dengan Roh Kudus; dalam kondisi kasih mula-mula; perbanyak sembahyang, artinya ada dalam hadirat Tuhan melalui doa, pujian, dan penyembahan. Juga taat pada perintah Tuhan.
• Menjadi terang artinya hidup berjaga-jaga.
Seperti dalam 1 Tesalonika 5 : 4 - 9, bahwa kita adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu, baiklah kita jangan tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan melalui Tuhan kita Yesus Kristus.
• Menjadi artinya menjadi murid Tuhan Yesus.
Perikop pada Matius 7 : 12 - 14 adalah ‘Jalan yang benar’. Tuhan Yesus memberitahu kita cara masuk jalan yang benar.
Matius 7 : 13 - 14 (TB2)
Masuklah melalui pintu yang sempit, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya. Betapa sempitnya pintu dan sesaknya jalan yang menuju kepada kehidupan! Hanya sedikit orang yang mendapatinya.
Lukas 13 : 23 - 24 (TB2)
Seseorang berkata kepada-Nya: ”Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, ”Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab, Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.”
Berbeda dengan beberapa pendapat bahwa diselamatkan merupakan hal paling mudah di dunia ini, justru Tuhan Yesus mengajarkan kita tidak dapat mengharapkan mayoritas orang mengikuti-Nya pada jalan yang menuju hidup, yaitu jalan yang benar. Ia mengatakan, hanya sedikit yang diselamatkan, yaitu orang-orang yang masuk melalui pintu pertobatan, menyangkal diri untuk mengikut Yesus, serta benar-benar berusaha menaati perintah-Nya, dan sungguh-sungguh mencari Kerajaan Allah maupun kebenarannya, kemudian bertahan sampai akhir dalam iman, kesucian, dan kasih yang sejati. Tuhan Yesus berkata, kita harus berjuang masuk melalui pintu yang sempit tersebut.
Filipi 2 : 12 (TB2)
Saudara-saudaraku yang terkasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih lagi sekarang waktu aku tidak hadir
Di sini tidak berlaku ajaran ‘sekali selamat tetap selamat’. Memang keselamatan kita peroleh karena kasih karunia Tuhan, bukan perbuatan baik kita. Dan kita merespons dengan iman. Dalam mengerjakan keselamatan itu, harus dengan takut dan gentar, serta berusaha sungguh-sungguh. Bukan dengan kekuatan sendiri, melainkan kuasa pertolongan Roh Kudus, dan karena kita mau sungguh-sungguh berjalan di jalan yang benar.
Selain itu, tugas utama kita sebagai orang percaya adalah menyelesaikan Amanat Agung, dan menjadikan semua bangsa sebagai murid Tuhan Yesus (Matius 28:19-20). Hanya murid yang bisa memuridkan. Karena itu, jadilah murid Tuhan Yesus. Dan hanya murid yang masuk surga.
Menurut hasil penelitian Barna Group pada 2020 mengenai anak-anak muda Kristen berusia 18-35 tahun di Indonesia dan dunia, diperoleh data berikut ini:
• Bukan Kristen lagi = Indonesia: 2%, dunia: 21%.
• Kristen, tetapi tidak ke gereja = Indonesia 15%, dunia: 37%.
• Kristen, ke gereja minimal satu kali tiap bulan, tetapi bukan murid = Indonesia 64%, dunia: 30%.
• Kristen, murid yang tangguh, yang memenuhi empat kriteria di bawah = Indonesia 20%, dunia: hanya 13%:
- Rutin ke gereja dan memiliki komunitas di luar ibadah.
- Percaya teguh pada otoritas Alkitab.
- Komitmen pada Yesus secara pribadi, mengakui kematian, dan kebangkitan-Nya.
- Rindu imannya berdampak melalui perkataan dan perbuatan.
Melihat data ini, sebenarnya menjelaskan perumpamaan Tuhan Yesus tentang seorang penabur. Saat penabur menabur benih, yang berbicara tentang firman Tuhan, ada empat hal yang terjadi:
- Yang pertama, benih jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung, dan memakannya sampai habis.
Ini berbicara tentang seseorang yang mendengar firman, tetapi tidak mengerti, maka datanglah Iblis, dan merampas yang ditebarkan dalam hati orang itu. Jadi, sebelumnya orang Kristen, lalu bukan orang Kristen lagi, dan tidak ke gereja.
- Yang kedua, benih jatuh di tanah berbatu-batu, dan tidak banyak tanahnya. Benih itu tumbuh, namun tidak berakar. Sewaktu mentari bersinar, tanaman itu layu dan mengering.
Ini berbicara tentang orang yang mendengar firman dan menerimanya dengan gembira. Namun, ia tidak berakar, dan tahan sebentar saja. Bila datang penindasan atau penganiayaan karena firman, orang itu segera murtad. Ini yang disebut Kristen, tetapi tidak ke gereja lagi. Hati-hati, orang seperti ini bisa murtad.
- Yang ketiga, benih jatuh di tengah semak duri. Lalu, makin besarlah semak itu, dan menghimpitnya sampai mati.
Ini berbicara tentang orang yang mendengar firman, lalu kekhawatiran dunia, tipu daya kekayaan, dan kenikmatan hidup menghimpit firman itu, sehingga tidak berbuah. Orang seperti ini ada di gereja, tetapi bukan seorang murid.
- Benih jatuh di tanah yang subur. Ini yang keempat.
Artinya, orang yang mendengar firman dan mengerti. Karena itu, ia berbuah. Ada yang 100, 60, ataupun 30 kali lipat. Mereka ada di gereja, dan menjadi murid yang tangguh.
Jadi, dari orang-orang yang pernah mendengar firman Tuhan, dan masih ada di gereja, untuk data di Indonesia sesuai penelitian Barna Group menunjukkan 64% bukan murid, dan 20% murid; sedangkan, data untuk dunia menunjukkan 30% bukan murid, dan 13% murid. Selain penting untuk diperhatikan, data ini juga menyatakan suatu keadaan genting! Tuhan Yesus mengingatkan, yang menyebabkan seseorang tidak menjadi murid karena tidak berbuah. Mengapa? Karena beberapa hal: kekhawatiran dunia, tipu daya kekayaan, dan kenikmatan hidup. Semua ini adalah tipu daya Iblis.
Tidak mudah untuk menjadi murid Tuhan Yesus. Apa saja syaratnya?
1. Mengasihi Tuhan Yesus lebih daripada segalanya.
Lukas 14 : 26 (TB2)
Jikalau seseorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci ayahnya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Menurut Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, kata ‘membenci’ pada ayat di atas dapat berarti sikap hati untuk kurang mengasihi sesuatu ataupun seseorang daripada dalam kasih kita kepada Tuhan. Dengan kata lain, prioritas utama kita sesungguhnya ialah mengasihi Tuhan Yesus lebih daripada segalanya, bahkan nyawa kita sendiri. Mengasihi Dia akan memudahkan kita untuk hidup dalam kasih yang sejati. Tidak mudah memang, sebab ada “harga mahal” yang harus kita bayar.
2. Memikul salib setiap hari.
Lukas 14 : 27 (TB2)
Tuhan Yesus berkata: “Siapa saja yang tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.”
Memikul salib setiap hari artinya kita mengikut Tuhan Yesus dengan pengorbanan. Pilihan antara menyangkal diri, atau hidup menurut keinginan kita yang mementingkan diri sendiri, itu dibuat setiap hari. Pilihan kita akan menentukan nasib akhir kita. Kita menjadi pemenang dengan memikul salib.
3. Mempersembahkan segala sesuatu bagi Dia.
Lukas 14 : 33 (TB2)
Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Harga menjadi murid sejati adalah mengorbankan semua hubungan dan segala sesuatu yang kita miliki—baik itu materi, keluarga, kehidupan, cita-cita, rencana, terutama kepentingan pribadi. Bukan berarti kita harus membuang semua milik kita, tetapi sudah selayaknya segala sesuatunya kita serahkan serta persembahkan untuk melayani Dia, dan kita berada di dalam tuntunan-Nya.
• Menjadi terang artinya menjadi terang dunia.
Sesuai Matius 5 : 14 - 16, kita adalah terang dunia. Hendaknya, terang kita bercahaya di depan semua orang supaya mereka melihat perbuatan kita yang baik, dan memuliakan Bapa di surga. Kalau mau menjadi terang, harus berintegritas. Apa yang kita perkatakan, itu juga yang kita lakukan.
Bukan rahasia lagi, bahwa banyak yang takut mengajarkan kebenaran tentang memberi persembahan dengan kemurahan hati. Akibatnya, banyak orang gagal menerima berkat terbaik yang Tuhan sediakan, serta janjikan.
Amsal 3 : 9 - 10
Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.
Sesuai referensi catatan dari ‘The Apologetics Study Bible’, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, serta Life Application Study Bible versi Injili terkait Amsal 3:9-10, maka yang dimaksud persembahan sulung ialah hasil pertama yang merupakan hasil terbaik secara kualitas maupun kuantitas. Jadi, bukan sisa-sisa. Persembahan sulung untuk 2024 adalah seluruh penghasilan yang didapatkan pada Januari 2024, untuk lalu dipersembahkan pada Februari 2024.
Markus 12 : 41 - 44 (TB2)
Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memasukkan dalam jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua uang tembaga, yaitu uang receh terkecil. Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab, mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang dimilikinya, yaitu seluruh nafkahnya.”
Di sini, Tuhan Yesus tidak melihat besarnya jumlah persembahan, melainkan berapa dari penghasilannya yang dipersembahkan. Meski jumlah persembahan janda miskin itu relatif kecil dibanding orang kaya, tetapi Ia berkata janda miskin ini memberikan lebih banyak daripada mereka. Mengapa? Karena persembahan yang diberikan adalah seluruh nafkahnya.
Persembahan sulung dapat menjadi tolok ukur valid untuk menguji apakah kita memberi dalam kemurahan hati. Persembahan sulung diberikan dengan kerelaan hati, serta ucapan syukur, bukan karena paksaan. Dan sebagai bapa rohani, serta hamba Tuhan, saya bukan hanya mengajarkan, tetapi juga melakukannya.
Amsal 11 : 24 - 25 (TB2)
Ada yang gemar memberi, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara berlebihan, namun selalu kekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz