2 Petrus 3:15 (TSI), "Hendaklah hari demi hari kita anggap sebagai bukti kesabaran TUHAN Allah, di mana Dia memberi kesempatan kepada banyak orang untuk menikmati berkat keselamatan. Paulus, saudara kita yang terkasih, juga menuliskan hal serupa kepada kalian, sesuai dengan hikmat yang diberikan TUHAN kepadanya."
Ingatlah mengapa Ia menunggu. Ia memberikan waktu kepada kita untuk menyampaikan Berita Keselamatan kepada orang-orang lain. Paulus, saudara kita yang bijaksana dan yang kita kasihi, telah membicarakan hal-hal ini di dalam surat-suratnya. Beberapa hal yang ditulisnya tidak mudah dipahami, dan ada orang-orang yang sengaja berlaku bodoh serta selalu menuntut tafsiran yang aneh-aneh. Mereka memutarbalikkan isi surat-surat itu untuk mendapatkan arti yang sama sekali lain daripada yang dimaksudkan oleh Paulus, sama halnya dengan yang mereka lakukan terhadap bagian-bagian lain dari Kitab Suci -- dan akibatnya ialah malapetaka bagi mereka. (FAYH)
And consider that the long-suffering of our Lord [His slowness in avenging wrongs and judging the world] is salvation (that which is conducive to the soul's safety), even as our beloved brother Paul also wrote to you according to the spiritual insight given him. (AMP)
Hidup ini adalah suatu kesempatan bagi kita anak-anak Tuhan Yesus, untuk menyatakan kasih Bapa dengan memberikan dampak baik bagi orang-orang di sekitar kita.
Karenanya, berjalanlah dalam kehendak dan tuntunan Bapa dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mengerti kehendak Bapa, maka kita perlu juga untuk membangun hubungan yang intim dan benar dengan Tuhan Yesus. Luangkan dan sediakan waktu untuk membaca, merenungkan, serta terutama melakukan firman Tuhan.
Sebab, mungkin kesempatan maupun waktu takkan bisa terulang lagi bagi kita. Karenanya, bersyukurlah dan pergunakanlah dengan sebaik-baiknya bersama dengan-Nya.
"Nine-tenths of wisdom is being wise in time." (Theodore Roosevelt)
~ Yuliana Sondakh