Raja William II, atau yang disebut juga sebagai Rufus, meninggal pada Agustus tahun 1100. Kematiannya sangat tragis serta agak terkesan misterius. Mengapa? Karena ketika berburu, sebuah panah entah dari mana menembus tubuhnya. Mungkin dari pembunuh bayaran ataupun panah nyasar.
Namun, tak banyak orang atau rakyat Inggris yang meratapi ataupun bersedih terhadap kematiannya. Berbeda bagi raja-raja yang dikasihi oleh rakyat dari sebuah kerajaan. Mungkin salah satu hal yang menyebabkan hal seperti itu menimpa Rufus ialah karena tindakan-tindakannya yang jahat, lalim, serta tidak bermoral, seperti penyiksaan, perampasan, serta lainnya.
Lantas, kepergiannya tidak diingat ataupun dikenang oleh rakyatnya.
Kehidupan Rufus memberi peringatan, bahwa kekuasaan tanpa rasa takut akan Tuhan maupun kasih terhadap sesama manusia, akan menjadi bencana. Orang bisa berdiri tinggi dengan kebanggaan, namun di mata Tuhan, siapa yang tidak merendahkan hati kepada-Nya, sedang berjalan menuju kehancuran yang pasti, cepat maupun lambat.
Tuhan bisa menjatuhkan orang yang sombong kapan saja, dengan cara yang paling tak terduga. Alkitab mencatat banyak kisah seperti ini—Nebukadnezar yang ditelanjangi dari kuasanya, Herodes yang mati dimakan ulat karena menyombongkan diri, dan banyak lagi. Tuhan sabar, tapi keadilan-Nya pasti.
Masih adakah kesombongan-kesombongan dalam hidup kita yang perlu direndahkan hari ini? Apakah kita mengandalkan kekuasaan yang bersifat duniawi lebih daripada rassa takut akan Tuhan? Apa warisan rohani yang sedang kita bangun? Manakah yang akan kita pilih, menjadi orang yang benar dan tulus, ataukah orang yang fasik seperti Rufus?
Amsal 10:7 (VMD), "Orang baik meninggalkan kenangan yang menjadi berkat bagi kita, tetapi orang jahat segera dilupakan."
Orang baik meninggalkan nama yang harum, tetapi orang jahat meninggalkan nama yang busuk. (FAYH)
Good people are remembered long after they are gone, but the wicked are soon forgotten. (CEV)
Mazmur 112:6 (FAYH), "Orang semacam itu tidak akan terkalahkan oleh keadaan buruk. Pemeliharaan Allah yang setia terhadap dia akan sangat berkesan pada semua orang yang melihatnya."
He will not be moved forever; the [uncompromisingly] righteous (the upright, in right standing with God) shall be in everlasting remembrance. (AMP)
He will never fail. A righteous person will always be remembered. (GWV)
~ FG