Kita semua orang pasti pernah mengalami serta melalui masa-masa saat keadaan terasa begitu menekan. Dan terkadang, saking beratnya perasaan maupun beban pergumulan itu, membuat kita merasa kosong dalam hati ataupun pikiran, tenaga kita pun terkuras sehingga menciptakan rasa hampa.
Jika itu terus berlanjut, hal itu dapat saja malah membuat kita menjauh dari Tuhan.
Jangan terkecoh dengan perasaan, jangan masuk dalam lingkaran atau siklus kehampaan yang mungkin kita ciptakan sendiri.
Mari belajarlah dari bani Korah, tanya diri, dan berkata pada diri sendiri berdasarkan firman, sampai membawa hati keluar dari "siklus perasaan hampa", serta mau tetap menjadi tekun dalam perjuangan iman.
Referensi Full Life menyatakan, orang yang haus akan Allah dan mendambakan hadirat-Nya lebih lagi mungkin mengalami penundaan, namun orang percaya yang setia akan terus dahaga serta mencari Allah. Ia berjanji memberkati orang-orang yang dahaga dan lapar akan kebenaran, daripada puas dengan sesuatu yang tidak sepenuhnya diberkati oleh Allah. Kita tidak boleh berputus asa, tetapi berharap kepada Dia, serta mengandalkan kasih-Nya yang tidak pernah gagal.
Yakin bahwa Tuhan akan menjawab dengan kemenangan.
Mazmur 42:6 (BIS), "Mengapa hatiku sedih dan gelisah? Aku berharap kepada Allah. Maka aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, kepada Allahku dan penyelamatku."
Besarkan hatimu, hai jiwaku! Masakan engkau sudah lupa akan hari-hari raya ketika engkau memimpin pawai besar menuju ke Bait Allah sambil bernyanyi dengan sukacita dan memuji TUHAN. Jadi, mengapa berhati murung? Mengapa berputus asa dan bersedih hati? Berharaplah kepada Allah! Aku akan memuji Dia lagi. Ya, aku akan memuji Dia lagi atas pertolongan-Nya. (FAYH)
Why are you down in the dumps, dear soul? Why are you crying the blues? Fix my eyes on God--soon I'll be praising again. He puts a smile on my face. He's my God. (MSG)
Mazmur 42:12 (VMD), "Mengapa aku begitu sedih? Mengapa aku begitu gelisah? Aku berkata kepada diriku sendiri, 'Tunggu pertolongan Allah. Engkau akan dapat kembali memuji-Nya, Allahmu, satu-satunya yang akan menyelamatkanmu.'"
Tetapi, hai jiwaku, jangan berkecil hati! Jangan gelisah! Percayalah bahwa Allah akan bertindak! Karena aku tahu bahwa aku akan memuji Dia lagi atas segala yang akan dilakukan-Nya bagiku. Dialah penolongku! Dialah Allahku! (FAYH)
Why are you discouraged, my soul? Why are you so restless? Put your hope in God, because I will still praise him. He is my savior and my God. (GWV)
~ Dina Evariyana