Seorang suami merasa ingin bertanya serta berkata kepada sang istrinya, "Ma, rasanya sulit sekali ya untuk menyenangkan hati Tuhan?"
Sang istri menenangkan, "Pa, sebenarnya bukan sukar mungkin ya, tetapi mudah. Tetapi, mungkin kitalah yang susah untuk menaruh ego kita."
Sayalah sang suami itu.
Ya, bagaimana dengan Saudara hari-hari ini?
Menyukakan hati Tuhan mungkin memang sebenarnya sederhana, asal kita taat kepada-Nya, mau melakukan apa pun yang Ia perintahkan pada kita.
Terkadang mengalah di jalan, tidak membalas perbuatan buruk orang lain, tidak segera berupaya membela diri sendiri, tidak mengambil cara-cara kita sendiri saat mengerjakan suatu hal melainkan mengikuti cara-Nya, itulah beberapa contoh dalam menyenangkan Dia.
Saat Ia meminta Saudara serta saya untuk melakukan sesuatu yang akan menyenangkan hati-Nya dan menaati Dia hari ini, maukah kita melakukannya?
Galatia 1:10 (BIS), "Apakah dengan itu nampaknya saya seolah-olah mengharap diakui oleh manusia? Sama sekali tidak! Saya hanya mengharapkan pengakuan dari Allah. Apakah saya sedang berusaha mengambil hati manusia supaya disenangi orang? Kalau saya masih berbuat begitu, saya bukanlah hamba Kristus."
Saudara dapat melihat, bahwa saya tidak berusaha menyenangkan hati Saudara dengan kata-kata manis atau sanjungan. Saya berusaha menyenangkan Allah. Seandainya saya masih berusaha menyenangkan manusia, saya tidak dapat menjadi hamba Kristus. (FAYH)
Do you think I speak this strongly in order to manipulate crowds? Or curry favor with God? Or get popular applause? If my goal was popularity, I wouldn't bother being Christ's slave. (MSG)
~ FG