Mungkin jarang kita mendengar namanya, Doeg.
Siapakah dia?
Doeg berasal dari Edom, yang kemudian bergabung dengan orang Israel dan meraih posisi menjadi kepala para pengawas gembala-gembala ternak raja Saul, yang waktu itu ingin membinasakan Daud yang sedang dalam pelarian dari kejarannya.
Sewaktu Daud menjumpai imam Abimelekh untuk meminta pertolongan, Doeg mengetahui hal itu serta melaporkannya kepada Saul, sehingga raja murka terhadap Ahimelekh dan memerintahkan para prajurit membinasakan imam tersebut sekaligus seluruh keluarganya.
Namun, para prajuritnya enggan melakukannya mungkin karena rasa takut, maka Doeglah yang mengambil kesempatan jahat tersebut. Tidak hanya membunuh Ahimelekh, keluarga, serta imam lainnya, bahkan anak-anak kecil, melainkan juga meluluhlantakkan kota Nob, tempat tinggal mereka!
Betapa jahat Doeg. Meski terlihat berpihak pada Israel serta raja Saul, sesungguhnya sebagai orang Edom, ia hanya ingin mencari keuntungan serta kehormatan bagi diri sendiri. Daud menyebutnya: "Doeg, orang Edom itu," sebab hatinya tetap seperti orang Edom, meski telah bergabung dengan Israel, mempercayai tradisi Ibrani serta agama Yahudi, itu semua hanyalah topeng. Sementara Doeg memperkaya dan mengandalkan diri sendiri, Daud senantiasa menjadi pribadi yang bertanggung jawab serta tetap berharap pada Tuhan.
Seorang anak imam Ahimelekh, yakni Abyatar, selamat dan melarikan diri, kemudian menceritakan peristiwa malang yang menimpa kepada Daud. Daud yang merasa sangat bersalah dan berduka, menjadi sangat geram terhadap perbuatan jahat Doeg.
Pertanyaannya, bagaimana dengan kita?
Apakah akan memilih menjadi fasik, mendua hati, dan hanya mencari keuntungan serta mengandalkan diri sendiri seperti Doeg, ataukah mau merendahkan hati, hidup benar di hadapan Allah, mengandalkan Tuhan, serta mengharap pada-Nya?
"Hukuman terhadap orang fasik--Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran Daud, ketika Doeg, orang Edom itu, datang memberitahukan kepada Saul, bahwa Daud telah sampai di rumah Ahimelekh. Mengapa engkau memegahkan diri dengan kejahatan, hai pahlawan, terhadap orang yang dikasihi Allah sepanjang hari? Engkau merancangkan penghancuran, lidahmu seperti pisau cukur yang diasah, hai engkau, penipu! Engkau mencintai yang jahat lebih dari pada yang baik, dan dusta lebih dari pada perkataan yang benar. Sela. Engkau mencintai segala perkataan yang mengacaukan, hai lidah penipu! Tetapi Allah akan merobohkan engkau untuk seterusnya, Ia akan merebut engkau dan mencabut engkau dari dalam kemah, membantun engkau dari dalam negeri orang-orang hidup. Sela. Maka orang-orang benar akan melihatnya dan menjadi takut, dan mereka akan menertawakannya: "Lihatlah orang itu yang tidak menjadikan Allah tempat pengungsiannya, yang percaya akan kekayaannya yang melimpah, dan berlindung pada tindakan penghancurannya!" Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya. Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak; karena nama-Mu baik, aku hendak memasyhurkannya di depan orang-orang yang Kaukasihi!" ~ Mazmur 52:1-9
Ditulis oleh Daud sebagai protes terhadap musuhnya, Doeg, yang kemudian membunuh delapan puluh lima imam dan keluarga mereka. ENGKAU menganggap diri sebagai pahlawan, ya? Engkau menyombongkan perbuatan jahatmu terhadap umat Allah. Engkau setajam sembilu dalam merencanakan perbuatan jahat. Engkau jauh lebih menyukai kejahatan daripada kebaikan, lebih menyukai kebohongan daripada kebenaran. Engkau gemar memfitnah dan mengucapkan kata-kata yang mencelakakan orang, hai orang yang berlidah pembohong! Tetapi Allah akan merobohkan engkau dan menyeret engkau dari rumahmu. Ia akan mencabut engkau dari negeri orang hidup. Para pengikut Allah akan melihat terjadinya peristiwa itu. Mereka akan menyaksikan dengan perasaan gentar. Tetapi kemudian mereka akan tertawa dan berkata, "Lihatlah apa yang terjadi ke atas orang-orang yang membenci Allah, yang mengandalkan kekayaan mereka, dan yang semakin berani dalam kejahatan mereka." Tetapi aku bagaikan pohon zaitun yang terpelihara di bawah lindungan Allah. Aku percaya akan kasih dan kemurahan Allah untuk selama-lamanya. Ya TUHAN selamanya aku akan memuji Engkau atas penghukuman-Mu. Dan aku akan menantikan kebaikan-Mu karena semua orang tahu bahwa Engkau adalah Allah yang baik. (FAYH)
~ FG