Mendiang ayahanda dari Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, yakni yang akrab dipanggil dengan nama Om Njo pernah membagikan tentang kerendahan hati.
Beliau mengingatkan, belajarlah ilmu padi, yaitu semakin berisi, semakin merunduk. Dengan kata lain, makin merendah.
Saat Tuhan memberkati, mengangkat, kita menyadari kita bukanlah siapa-siapa tanpa pertolongan-Nya. Selain itu, semakin banyak yang kita tahu, semakin kita sebaiknya merasa tidak tahu apa-apa, dan tidaklah lebih baik daripada orang-orang lain. Lagipula, daripada sekadar tahu bahkan hapal seluruh isi Alkitab tapi tanpa pernah melakukannya sama sekali, masih lebih baik mengenal sedikit firman, namun sungguh-sungguh mengaplikasikannya dalam pengalaman serta kehidupan nyata sehari-hari.
Sebaliknya, padi yang kosong akan makin melambung ke atas, atau orang-orang yang sombong akan membusungkan dada dan merasa bahwa semua yang telah diraihnya serta berhasil dikerjakannya adalah semata-mata oleh karena diri dan kekuatannya sendiri.
Manakah yang kita pilih, mau menjadi seperti padi yang berisi serta rendah hati, ataukah padi yang sebenarnya kosong dan sombong?
Mazmur 131 : 1 (VMD), "Nyanyian Daud memasuki Bait Tuhan. Ya TUHAN, aku tidak sombong. Aku tidak berusaha menjadi lebih penting daripada orang lain. Aku tidak berminat melakukan perkara-perkara besar atau berusaha mencapai tujuan yang tidak mungkin."
TUHAN, aku tidak sombong atau tinggi hati. Aku tidak menganggap diriku lebih baik daripada orang lain. Aku tidak "sok tahu". (FAYH)
A song by David for going up to worship. O LORD, my heart is not conceited. My eyes do not look down on others. I am not involved in things too big or too difficult for me. (GWV)
~ FG