Untuk apa sesungguhnya kita marah-marah? Rasa ego yang terusik? Karena keinginan atau harapan yang tidak tercapai? Perlakuan buruk yang kita terima dari orang lain?
Beberapa penyebab kita marah mungkin adalah hal-hal kecil serta yang sesungguhnya tak perlu kita marah. Lalu, kita merasa pantas atau wajib melampiaskan dan menumpahkan amarah.
Walau tidak semua kemarahan itu salah, sebab ada marah yang perlu dan di bawah kendali, serta menyatakannya dengan cara benar, tetapi ada juga amarah yang bisa meledak-ledak. Karena itu, waspadalah.
Kemarahan bisa berbahaya, sebab merupakan jenis emosi yang kuat. Daan saat marah, kita berisiko melakukan ataupun mengatakan hal-hal yang salah, jahat, serta berdosa. Selain itu, menjadi dendam.
Efesus 4 : 26 (BIS), "Kalau kalian marah, janganlah membiarkan kemarahan itu menyebabkan kalian berdosa. Janganlah marah sepanjang hari."
Jikalau Saudara marah, janganlah berdosa dengan membiarkan amarah itu menjadi dendam. Jangan membiarkan diri terus dalam keadaan marah sampai matahari terbenam. Atasilah kemarahan itu dengan segera. (FAYH)
If you are angry, do not be led into sin; do not let sunset find you nursing your anger. (REB)
Kemarahan yang membabi-buta dapat memberi Iblis kesempatan dan celah untuk membisikkan kepada kita supaya berbuat dosa. Padahal, yang sesungguhnya berhak marah adalah Allah sendiri, terutama apabila kita berbuat fasik dan jahat. Karena itu, mari belajar berpaling dari kemarahan, menuju pada rasa pengendalian diri.
Rasa marah dapat muncul kapan saja, di mana saja, dan karena apa saja. Latihlah diri kita supaya tidak lekas marah. John Wycliffe mengingatkan, "Yang dinamakan kemarahan yang benar itu ada, sekalipun istilah ini banyak disalahgunakan. Maksud Paulus adalah jika kita marah, pastikan itu merupakan kemarahan yang benar, dan bukannya yang berdosa. Kemarahan yang benar sekalipun sangat mudah berlebihan sehingga tergelincir dalam dosa."
1 Timotius 4 : 7b (TSI), "Hendaklah kamu terus melatih diri secara rohani agar semakin berkenan kepada Allah."
Pergunakanlah waktu dan tenagamu untuk melatih diri supaya engkau tetap sehat secara rohani. (FAYH)
Keep training yourself so that you have more godly behavior/behavior that pleases God. (DEIBLER)
Berkebalikan dari amarah, ramahlah.
~ FG