GBI PRJ (CK7)

Raja Hizkia pernah menerima pertolongan Tuhan untuk kesembuhan dirinya dari sakit yang hampir saja merenggut nyawanya. Karena ia berdoa, merendahkan diri di hadapan-Nya, dan berseru kepada Tuhan, maka Ia menjawab doanya serta memberinya lagi kesempatan hidup. Kemudian, raja pun mengucap syukur pada Tuhan Allahnya (Yes. 38:1-22).

Namun, di pasal berikutnya, ia menjadi lupa serta menyombongkan diri di hadapan manusia—dalam hal ini raja musuh, yakni bangsa Babel yang mengirim utusan untuk rencana menjalin kerja sama menyerang negeri Asyur—dengan cara memamerkan segala kepunyaannya.

Warren Wiersbe pernah menjelaskan, raja Hizkia menghadapi tiga ujian khusus dalam hidupnya, yakni ancaman Asyur, sakit yang tidak akan sembuh, dan ketiga adalah kelemahannya—sanjungan atau pujian dari manusia. Apa yang tidak bisa dicapai melalui suatu pasukan tempur atau penyakit, dicapai melalui sanjungan. Jika Iblis tidak dapat berhasil sebagai singa, ia kemudian datang sebagai ular. Kesombongan telah mengambil alih kepekaan rohani raja Hizkia.

Kadang kita juga mungkin lupa, bahwa yang mengangkat kita itu Tuhan. Yang menyembuhkan, memelihara kita serta keluarga, memberi kebaikan demi kebaikan, membela dan melindungi kita ialah Tuhan. Jika lupa diri, tidak menjaga hati dan waspada, si jahat dapat menemukan pijakan atau celah dalam hidup kita.

Allah sanggup merendahkan kita melalui berbagai cara untuk meredam gejolak hati saat ingin meninggi atau membanggakan diri melebihi yang sepatutnya. Ia juga sesungguhnya berhak mengambil dari kita hal-hal yang sekiranya justru menjadi sumber kesombongan kita ataupun keyakinan yang salah.

Yesaya 39:8 (VMD), "Hizkia berkata kepada Yesaya, 'Pesan dari TUHAN itu baik.' Hizkia mengatakan itu karena dalam hatinya, 'Ada damai dan keamanan yang sesungguhnya selama hidupku.'"

Hezekiah replied to Isaiah, "Good. If GOD says so, it's good." Within himself he was thinking, "But surely nothing bad will happen in my lifetime. I'll enjoy peace and stability as long as I live." (MSG)

Mazmur 141:5 (VMD), "Jika orang baik dapat mengoreksi aku, aku akan menganggapnya suatu hal yang baik. Jika mereka mengkritik aku, aku akan menerimanya sebagai ucapan selamat datang. Namun, doaku akan senantiasa menentang orang jahat, yang melakukan yang jahat."

Biarlah orang-orang saleh menghajar aku! Itu menunjukkan kebaikan hati mereka. Jika mereka menegor aku, itu adalah obat bagiku. Jangan biarkan aku menolaknya. Tetapi aku selalu berdoa melawan orang-orang jahat dan perbuatan mereka. (FAYH)

May the Just One set me straight, may the Kind One correct me, Don't let sin anoint my head. I'm praying hard against their evil ways! (MSG)

~ FG