Philip Yancey pernah menulis sebuah buku, Mengapa Engkau Meninggalkan Aku?, yang mengajak para pembacanya merenungkan mengapa kadang sepertinya berbagai penderitaan, sakit-penyakit, serta hal buruk lainnya di kehidupan membuat kita merasa seakan-akan Allah tidak peduli ataupun meninggalkan kita.
Namun, beliau juga mendorong supaya kita dapat menemukan iman saat mesti menjalani berbagai ujian berat dalam kehidupan.
Ya, kadang kita merasa Allah jauh dari kita, lalu kita juga mengetahui apa saja alasannya kita menjauhi, bahkan meninggalkan Dia. Beberapa orang yang pernah mengikuti Dia pun melakukan hal yang sama. Mereka merasa pengajaran Yesus itu keras, lalu hati mereka juga jadi mengeras. Walau mereka sempat bersedia menerima Dia sebagai raja, namun mereka tidak bersedia menerima-Nya sebagai Tuhan mereka.
Yohanes 6 : 66 – 67 (WBTC Draft), "Setelah Yesus mengatakan hal itu, banyak pengikut-Nya yang meninggalkan Dia. Mereka tidak lagi mengikuti Yesus. Yesus berkata kepada ke-12 murid-Nya, 'Apakah kamu ingin pergi juga?'"
Mulai saat itu banyak pengikut-Nya meninggalkan Dia, dan tidak mau mengikuti-Nya lagi. Lalu Yesus bertanya kepada kedua belas pengikut-Nya, "Apakah kalian juga mau meninggalkan Aku?" (BIS)
After this, many of His disciples drew back (returned to their old associations) and no longer accompanied Him. Jesus said to the Twelve, Will you also go away? [And do you too desire to leave Me?] (AMP)
Bagaimana dengan kita saat-saat ini?
Selain itu, tahukah mengapa kita mengasihi Dia? Adakah motif-motif tertentu?
Matthew Henry menjabarkan, ketika pikiran kita mulai mengeras terhadap firman serta pekerjaan Kristus, lalu diam-diam menyimpan rasa tidak suka terhadapnya, serta malah mendengarkan sindiran yang cenderung mencela, saat itulah kita masuk pencobaan. Ini sama saja halnya membiarkan air menerobos, ataupun menoleh ke belakang. Bila tidak dicegah oleh belas kasihan yang luar biasa dalamnya, akan berakhir dengan pengunduran diri. Karena itu, hati-hatilah dengan mula-mula kemurtadan.
Makin dekat kita dengan Kristus, serta semakin lama bersama-Nya, makin dalam diri kita menyatu dengan Dia. Karena itu, semakin besar pula dosa kita apabila meninggalkan Dia.
Wahyu 2 : 5 (FAYH), "Cobalah kenangkan kasih kalian yang mula-mula itu (alangkah berbedanya dengan sekarang!). Kembalilah kepada-Ku dan bekerjalah seperti dahulu. Kalau tidak, Aku akan datang dan menyingkirkan kaki dian kalian dari tempatnya di antara jemaat-jemaat."
Remember then from what heights you have fallen. Repent (change the inner man to meet God's will) and do the works you did previously [when first you knew the Lord], or else I will visit you and remove your lampstand from its place, unless you change your mind and repent. (AMP)
So, I tell you to remember how you used to love me and each other, and to realize that you no longer love as you did. I tell you to turn away from your sin of not loving me and each other, and start loving each other and me again as you did at first. If you do not turn away from your sinful behavior, I will come to judge you and cause your group to cease to be a Christian congregation. (DEIBLER)
~ FG