Kita tahu hamba-hamba Tuhan dalam firman-Nya sering kali memperoleh pandangan kasih dari banyak orang. Misalnya, Yusuf ketika di tahanan menjadi kesayangan kepala penjara (Kej. 39:21), Daniel di istana raja Babel mendapat karunia kasih sayang dari pemimpin pegawai (Dan. 1:9), Ester dikasihi orang-orang sekelilingnya (Est. 2:15), dan masih banyak lagi lainnya.
Meski ada pergumulan serta permasalahan, namun Tuhan sanggup menimbulkan pandangan kasih melalui orang-orang bagi mereka. Demikian pula para murid-Nya dan kita semua.
Bagaimana sesungguhnya caranya supaya kita disukai atau mendapat pandangan kasih seperti demikian dari banyak orang? Ada beberapa hal, yakni:
Kisah Para Rasul 2:46-47, "Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan."
Dengan bersatu hati, orang-orang percaya itu menggunakan sebagian besar waktu mereka untuk berkumpul di halaman Bait Allah setiap hari. Mereka juga makan bersama di rumah mereka dan senang berbagi makanan dengan yang lain. Mereka makan dengan hati yang penuh sukacita. Orang-orang percaya memuji Allah dan dihormati oleh semua orang. Setiap hari, Tuhan menambahkan jumlah orang-orang yang diselamatkan ke dalam kelompok orang-orang percaya. (AMD)
Every day they continued meeting together in the temple area. And every day they gladly and generously shared their food with each other, as they ate together and celebrated the Lord's Supper in their houses. As they did so, they were praising God, and all the other people in Jerusalem were thinking favorably about them. As those things were happening, every day the Lord Jesus increased the number of people who were being saved {whom he was saving} from the guilt of their sins. (DEIBLER)
Yakinlah, saat Roh Kudus turun serta tercurah atas hidup seseorang, maka Tuhan pasti membuat orang tersebut berubah. Seperti dari egois menjadi sungguh-sungguh ingin memperhatikan kebutuhan maupun mempedulikan orang lain. Dan cara hidup mereka dalam kesehari-harian itulah yang membuat mereka disukai oleh banyak orang.
Namun, satu hal juga yang patut menjadi pertimbangan kita, disukai banyak orang saja belumlah cukup, meski itu ialah hal yang positif. Tuhan mau supaya kita disukai banyak orang dengan tujuan agar dapat memenangkan mereka bagi Tuhan Yesus Kristus, baik melalui kesaksian maupun teladan hidup kita.
Kiranya, Allah memakai kehidupan setiap kita, menjadi saksi-Nya, menerima pandangan kasih dari banyak orang lainnya, serta memberkati mereka.
~ Ibu Deliana Duma, MTh