Merasa tas punggung saya penuh dengan barang-barang, sehingga kadang sulit menemukan atau mengambil sesuatu, saya berpikir untuk ingin menggantinya. Pernahkah Saudara mengalaminya atau juga memiliki tas seperti itu?
Tas yang penuh barang mungkin satu hal, tetapi yang lebih perlu menjadi pertimbangan kita adalah, apakah kerohanian kita juga terasa begitu sesak, sehingga ibarat menjadi "lemak rohani" yang mungkin malah tak terlalu bermanfaat? Mengapa? Karena kita sepertinya tahu banyak ayat firman, rajin mengerjakan hal-hal rohani, tetapi tidak mengalami pertumbuhan yang nyata, tidak berbuah (sungguh-sungguh hidup bagi Dia dan menaati Dia), serta tidak mempraktikkan firman.
Terjemahan versi The Message untuk Ibrani 12 : 1 menyatakan, "Do you see what this means—all these pioneers who blazed the way, all these veterans cheering us on? It means we'd better get on with it. Strip down, start running—and never quit! No extra spiritual fat, no parasitic sins."
Terdapat kata-kata 'extra spiritual fat, parasitic sin'. Dengan kata lain, apakah kita hanya membaca dan mendengarkan firman Tuhan, tanpa sungguh-sungguh pernah melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga hanya menumpuk menjadi "lemak rohani" dan masih memanggul beban dosa?
Yakobus mengingatkan, "Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin" (Yak 1 : 23).
Semestinya, jika telah mengalami pertolongan, kemurahan, serta keselamatan dari-Nya, kita mengungkap rasa syukur melalui kasih pada-Nya, kesetiaan, kehidupan yang benar, serta tekad untuk terus mengikuti Dia dan menaati firman. Sebab, kita masih hidup di dunia yang dikuasai oleh si jahat, penuh hawa nafsu, kehendak pribadi, maupun lainnya.
Allah pasti memandang ketabahan kita dalam pencobaan dan iman kita pada Tuhan Yesus sebagai sesuatu yang sangat-sangat berharga. Bertahanlah.
1 Petrus 1 : 7 (VMD), "Mengalami kesulitan perlu untuk menguji kemurnian imanmu. Imanmu jauh lebih berharga daripada emas. Emas dapat rusak walaupun sudah dimurnikan dalam api. Kemurnian imanmu akan membawa pujian, kemuliaan, dan hormat bagimu apabila Yesus Kristus menyatakan diri."
Kesukaran hanyalah ujian iman untuk mengetahui apakah iman Saudara sungguh-sungguh kuat dan murni. Iman Saudara sedang diuji, sebagaimana api menguji emas dan memurnikannya. Bagi Allah iman Saudara jauh lebih berharga daripada emas. Jadi, jikalau sesudah mengalami cobaan-cobaan yang hebat, iman Saudara tetap kuat, maka pada hari Dia datang lagi Saudara akan mendapat banyak pujian, kemuliaan serta kehormatan. (FAYH)
Pure gold put in the fire comes out of it [proved] pure; genuine faith put through this suffering comes out [proved] genuine. When Jesus wraps this all up, it's your faith, not your gold, that God will have on display as evidence of his victory. (MSG)
"The core virtue of a coward is niceness. You must lick the boot that kicks you." ~ Tim Dunn
~ FG