Putri kami, Cherish, senang menyirami tanaman-tanamannya. Pagi-pagi maupun sore hari, dia mau menyirami dan merawatnya.
Apa pun yang kita inginkan supaya bertumbuh dan terpelihara dengan baik memang harus kita rawat.
Mungkin kerohanian, ataupun kinerja kita dalam bidang apa pun, sekarang sedang bertumbuh, tetapi apakah seperti yang putri kami lakukan tadi, yaitu kita mau merawatnya? Atau, apakah malah tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang bertumbuh? Jika ada sesuatu yang bertumbuh, tapi kita tidak mengetahui atau menyadarinya, kita akan cenderung mengabaikan dan tidak berbuat apa pun terhadapnya.
Sebaliknya, ibarat seorang ibu terhadap janin dalam kandungannya, jika kita tahu bahwa ada yang bertumbuh, berusahalah untuk merawat dan menjaganya. Sebab jika tidak, entah apa yang akan terjadi dengan sesuatu yang sedang bertumbuh itu. Entah kisut, layu, mengering, ataupun tidak bertumbuh.
Sesuatu yang sehat dan sejati, pasti bertumbuh. Sesuatu yang palsu pasti tidak bertumbuh, mirip bunga atau tanaman artifisial.
Tuhan pun pasti menginginkan kita bertumbuh, mengalami pembaruan serta penyegaran. Bukan dalam hal rohani saja, melainkan dalam setiap aspek—keuangan, hubungan dengan orang lain, keadaan rumah tangga atau keluarga, dan lainnya.
Yesaya 43 : 19, "Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara."
Perhatikanlah, Aku membuat sesuatu yang baru; sekarang sudah mulai, tidakkah kaulihat? Aku akan membuat jalan di padang gurun, dan sungai-sungai di padang belantara. (BIS)
Aku akan melakukan perkara yang sama sekali baru dan sekarang sudah dimulai! Masih belum tahukah kamu? Aku akan membuat jalan melalui padang gurun (supaya umat-Ku dapat pulang), dan membuat sungai-sungai bagi mereka di padang belantara! (FAYH)
Bertumbuhlah, meski saat baik maupun tidak baik keadaannya. Khususnya dalam hubungan pribadi kita dengan Tuhan Yesus.
Kolose 2 : 7 (TSI), "Sadarilah bahwa kamu sudah bersatu dengan Yesus sama seperti ranting bersatu dengan pohonnya. Jadikanlah Dia dasar hidupmu. Teruslah percaya penuh kepada-Nya tanpa goyah, seperti yang diajarkan Epafras kepada kalian. Dan ingatlah untuk selalu bersyukur kepada Allah."
Kamu harus bergantung kepada-Nya saja sebab hidup dan kekuatan berasal dari Dia. Kepada kamu sudah diajarkan tentang kebenaran. Kamu harus terus yakin akan kebenaran pengajaran itu, dan selalu bersyukur. (VMD)
Hendaklah Saudara berakar di dalam Dia dan memperoleh kekuatan dari Dia. Berusahalah agar terus-menerus tumbuh di dalam Tuhan, dan menjadi kuat serta bersemangat dalam kebenaran yang telah diajarkan kepada Saudara. Semoga hidup Saudara berlimpah-limpah dengan sukacita dan rasa syukur atas segala yang telah dilakukan-Nya. (FAYH)
~ FG