Filipi 4 : 8, "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."
Saudara sekalian yang saya kasihi, pada akhir surat ini saya ingin mengatakan satu hal lagi. Arahkanlah pikiran Saudara kepada hal-hal yang benar, yang baik, dan yang adil. Renungkanlah hal-hal yang murni dan indah, serta kebaikan dan keindahan di dalam diri orang lain. Ingatlah akan hal-hal yang menyebabkan Saudara memuji Allah dan bersukacita. (FAYH)
Akhirnya Saudara-saudari, arahkanlah pikiranmu kepada ajaran-ajaran yang benar dan apa pun yang mulia, yaitu semua yang baik, yang memimpin kepada hidup yang benar dan terhormat, serta hal-hal yang murni, indah, dan terpuji. (TSI)
Memang mudah untuk sekadar membacanya—semua yang benar, mulia, adil, suci dan hal-hal baik lainnya. Ataupun mendengar dan men-sharing-kannya kepada orang lain. Namun belum demikian halnya ketika kita melakukannya. Sangat sulit. Apakah kita sungguh-sungguh meresapi semua hal itu dan, yang lebih penting, menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari?
Kita cenderung melakukan justru yang berkebalikan dari apa yang benar (bukan sekadar pengetahuan maupun kebenaran akademis, melainkan gaya hidup saleh), mulia (bermartabat), adil (sesuai standar ataupun karakter Tuhan), suci (moral yang murni), manis (ramah, menyenangkan, membuat nyaman, dan kehidupan yang menarik), serta hal baik lainnya yang akan membuat sukacita, damai sejahtera, dan hubungan dekat kita dengan Allah lenyap, serta hati yang tidak lagi peduli maupun peka.
Karena itu, kita perlu menetapkan pikiran sesuai firman Tuhan di atas agar dapat mengalami damai sejahtera, penyertaan, serta kemerdekaan yang sejati dari Allah. Terus-menerus menjadikannya sebagai prioritas sehingga dapat membentuk pikiran serta hidup kita. Sebab, apa pun yang kita pikirkan lama-lama akan menjadi seperti apa diri kita yang sesungguhnya.
Allah akan melakukan bagian-Nya dalam kehidupan kita dan mencurahkan kasih karunia-Nya, tetapi kita pun perlu mengerjakan bagian kita dengan melawan dan mengalahkan hal-hal yang membuat hati ini menjauh dari Tuhan.
Summing it all up, friends, I'd say you'll do best by filling your minds and meditating on things true, noble, reputable, authentic, compelling, gracious--the best, not the worst; the beautiful, not the ugly; things to praise, not things to curse. (Flp 4 : 8 MSG)
My fellow believers, there is one more thing I want you to do. Whatever is true, whatever is worthy of respect, whatever is right, whatever is morally pure, whatever is pleasing, whatever is admirable, whatever is good, whatever deserves praise, those are the things that you should continually think about. (DEIBLER)
~ FG