Kita tahu apa yang pernah dialami oleh Ayub, Iblis mendakwanya di hadapan Allah bahwa ia mungkin saja tidak tulus ikhlas dalam hal kasihnya kepada Allah, melainkan hanya karena merasa telah diberkati serta dilindungi oleh-Nya.
Dan musuh kehidupan rohani kita itu, si Iblis, terus-menerus menuduh, bahwa manusia berdosa, sehingga sudah seharusnya Allah menghukum. Namun, syukur kepada Tuhan karena karya keselamatan oleh Tuhan Yesus akan penebusan dari dosa, maka kita beroleh pendamaian dan pengampunan dari-Nya.
Ayub 1:9-11, "Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: 'Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."
Wahyu 12:10 (FAYH), "Kemudian saya mendengar suatu suara yang nyaring melintasi langit, 'Akhirnya tibalah keselamatan yang dari Allah, kekuasaan, serta pemerintahan-Nya, dan wewenang Kristus-Nya; karena Penuduh saudara-saudara kita sudah dilemparkan dari surga ke bumi -- ia menuduh mereka siang malam di hadapan Allah kita.'"
Then I heard someone in heaven shout loudly, saying, "Now our God has saved his people by his power, and he rules all people! Now his Messiah, who is the supreme ruler whom God appointed, has authority to rule all people, because our God has thrown out of heaven the one who accuses our fellow believers!The dragon is the one who accuses them day and night before our God, saying that they have sinned and that God ought punish them." (DEIBLER)
Namun, musuh rohani kita itu masih gencar mencoba memasukkan pikiran-pikiran yang salah ke dalam benak manusia bahwa Allah itu tidak peduli, tidak hadir, tidak akan memperhatikan keadaan kita, dan tidak akan menjawab doa-doa kita.
Kita juga tahu bahwa pikiran adalah "medan perang".
Karena itu, apa yang sebaiknya kita lakukan jika pikiran-pikiran seperti itu mulai membujuk dan menghasut (membangkitkan hati supaya marah, melawan, memberontak, dan lainnya) kita untuk meragukan kasih Allah? Firman Allah berkata demikian:
Yakobus 4:7 (FAYH), "Sebab itu, dengan rendah hati serahkanlah diri Saudara kepada Allah. Lawanlah Iblis, maka Iblis akan melarikan diri dari Saudara."
So be subject to God. Resist the devil [stand firm against him], and he will flee from you. (AMP)
So let God work his will in you. Yell a loud [no] to the Devil and watch him scamper. (MSG) [Izinkanlah Allah mengerjakan kehendak-Nya di dalam kita]
Matthew Henry pernah mengatakan, "Tunduklah kepada Dia seperti warga kepada raja mereka, di dalam kewajiban, dan seperti seorang teman satu sama lain, di dalam kasih dan perhatian. Tundukkanlah budi pekertimu kepada kebenaran-kebenaran Allah. Tundukkanlah kehendakmu kepada kehendak Allah, kehendak perintah-Nya, dan kehendak pemeliharaan-Nya. Tundukkanlah dirimu kepada Allah, dengan menimbang betapa dalam banyak hal kita wajib melakukan ini, dan apa manfaat yang akan kita peroleh darinya. Sebab Allah tidak akan mencelakakanmu dengan berkuasanya Dia atas dirimu, tetapi akan mendatangkan kebaikan bagimu."
Lanjutnya, "Jika Iblis menggambarkan kerelaan berserah diri pada kehendak dan pemeliharaan Allah sebagai hal yang akan membawa celaka dan membuat kita dihina dan sengsara, maka kita harus melawan hasutan-hasutan untuk merasa takut seperti ini. Jika Iblis menggambarkan tunduk kepada Allah sebagai halangan bagi kenyamanan lahiriah kita, atau kemajuan-kemajuan duniawi kita, kita harus melawan hasutan-hasutan untuk berlaku sombong ataupun malas seperti ini. Jika Iblis ingin menggoda kita untuk menyalahkan Pemeliharaan ilahi atas segala kesengsaraan, pergumulan, dan penderitaan kita, dengan maksud supaya kita mengikuti petunjuk-petunjuknya, dan bukan petunjuk-petunjuk Allah, supaya terhindar dari semua kesengsaraan itu, maka kita harus melawan hasutan-hasutan untuk marah seperti ini, dengan tidak marah sehingga membawa pada kejahatan."
Lukas 4:4, 8, 12 (TSI), "Yesus menjawab, 'Dalam Kitab Suci tertulis, 'Kehidupan manusia tidak bergantung pada roti saja, melainkan pada setiap perkataan yang diucapkan oleh Allah.' … Yesus menjawabnya, 'Pergi dari hadapan-Ku, Satanas! Di dalam Kitab Suci tertulis, 'Sembahlah TUHAN Allahmu, dan Dia sajalah yang harus kamu layani.' … Tetapi jawab Yesus kepadanya, 'Dalam Kitab Suci juga tertulis, 'Janganlah kamu mencobai TUHAN Allahmu.'"
Jesus answered by quoting Deuteronomy: "It takes more than bread to really live." … Jesus refused, again backing his refusal with Deuteronomy: "Worship the Lord your God and only the Lord your God. Serve him with absolute single-heartedness." … "Yes," said Jesus, "and it's also written, 'Don't you dare tempt the Lord your God.'" (MSG)
Jesus replied, "No, I will not change stones into bread, because it is written {Moses wrote} in the Scriptures that eating food sustains people physically, but it does not sustain them spiritually. They also need food for their spirits." … But Jesus replied, "No, I won't worship you, because it is written {the Psalmist wrote} in the Scriptures, 'It is the Lord, your God, whom you must worship, and you must serve only him!'" … But Jesus replied, "No, I won't do that, because it is written {Moses wrote} in the Scriptures: 'Do not try to test the Lord your God to see if he will prevent something bad from happening to you when you do something foolish'."
~ FG
#obey