Apa yang masih dapat kita syukuri sampai hari ini? Keluargakah? Pekerjaankah? Anak-anak? Masih sanggup melayani? Kesempatan-kesempatan yang ada? Persahabatan? Bahkan hingga hal yang kelihatannya sepele seperti napas sehingga kita dapat hidup sampai saat ini?
Mengucap syukurlah.
Mengapa? Oleh karena bersyukur itu menyenangkan hati Allah, menghormati serta memuliakan Dia.
Mazmur 50 : 23 (Shellabear), "Siapa mempersembahkan ucapan syukur kepada-Ku, ia memuliakan Aku. Siapa memperhatikan jalannya, kepadanya akan Kutunjukkan keselamatan dari Allah."
But giving thanks is a sacrifice that truly honors Me. If you keep to My path, I will reveal to you the salvation of God. (NLT)
It's the praising life that honors Me. As soon as you set your foot on the Way, I'll show you My salvation. (MSG)
Orang yang mau berucap syukur akan selalu saja dapat menemukan, mengingat-ingat maupun menghargai hal apa saja yang dapat ia syukuri.
Lagipun, tentu Ia bukan menciptakan kita bertujuan untuk supaya kita bersungut-sungut, berkeluh kesah sepanjang hari, bahkan sepanjang kehidupan kita. Bahkan, dengan mengucap syukur, sering kali kita akan dituntun untuk melakukan serta memilih hal yang benar, dan tetap bertekun di dalamnya.
Mungkin salah satu hal yang agak berat serta sulit dilakukan, namun bersyukurlah.
Ibrani 13 : 15 (TSI), "Jadi, melalui Yesus, marilah kita memberikan persembahan rohani kepada Allah setiap saat, yakni memuji Dia melalui semua perkataan kita dan dengan berani memberitakan bahwa Yesus adalah Penguasa kita."
Dengan pertolongan Yesus, kita terus-menerus akan mempersembahkan kurban puji-pujian kepada Allah dengan jalan menyampaikan kemuliaan nama-Nya kepada orang lain. (FAYH)
Let's take our place outside with Jesus, no longer pouring out the sacrificial blood of animals but pouring out sacrificial praises from our lips to God in Jesus' name. (MSG)
~ FG