Banyak kita mungkin ingin menerima penggenapan janji serta berkat Allah, namun sedikit kita yang benar-benar mau mengikuti sepenuhnya panggilan Allah dalam hidup kita.
Yesaya 6 : 8 (FAYH)
Lalu aku mendengar Tuhan bertanya, "Siapakah yang akan Kuutus membawa pesan-Ku kepada umat-Ku? Siapa yang mau pergi untuk Aku?" Aku menjawab, "TUHAN, aku mau! Utuslah aku."
Yesaya menerima panggilan Allah untuk menyampaikan firman kepada umat Israel yang waktu itu buta, tuli serta tidak peka rohani. Yesaya pun menyadari kelemahannya, namun Allah menyucikan serta melayakkannya untuk menjadi hamba-Nya, sehingga ia menaati dan berserah pada kehendak Allah dalam hidupnya.
Hanya setelah mengalami penyucianlah Yesaya ditugasi sebagai nabi, sebab kemuliaan dan kekudusan Allah menuntut supaya orang-orang yang melayani Dia pun harus kudus.
Yesaya 6 : 5 (BIS)
Lalu saya berkata, "Celaka! Tak ada harapan lagi bagiku, sebab mulutku kotor karena dosa, dan aku tinggal di antara bangsa yang begitu juga. Walaupun begitu, dengan mata kepalaku sendiri aku telah melihat Raja, TUHAN Yang Mahakuasa!"
Bagaimana dengan kita hari ini? Apakah kita mendengar panggilan-Nya serta mengikuti kehendak-Nya? Bukan jaminan saat melakukannya tidak akan pernah ada masalah, pergumulan ataupun kegagalan, melainkan orang benar akan mengetahui kehendak serta mengenal berkat yang sejati dari Allah.
Motivasi kita bukan lagi uang ataupun kekayaan, popularitas, penerimaan maupun penghargaan manusia, melainkan karena sungguh-sungguh ingin mengikuti panggilan Tuhan bagi hidup kita masing-masing. Di manapun kita berada, apa pun yang kita kerjakan.
~ FG