Dalam balet, ada istilah pas de deux, yaitu merupakan langkah bersama-sama dua orang penari, yang seirama, yang selaras. Tanpa keraguan. Ketika salah satu penarinya, entah pria maupun perempuan, ragu-ragu melangkah, tidak niat ataupun mengabaikan, maka akan sangat buruk kelihatannya.
Demikian pula semestinya kita dengan Tuhan. Janganlah ragukan Dia.
"Yesus segera mengulurkan tangan-Nya dan menangkap dia, dan berkata, 'Petrus, Petrus, kau ini kurang percaya. Mengapa kau ragu-ragu kepada-Ku?'" (Matius 14:31, BIS)
Ragu-ragu ataupun bimbang di atas dapat berarti mengizinkan dan membiarkan diri kita ditarik ke dua arah yang berbeda. Maukah kita mengalami seperti itu? Kita harus memilih salah satu: yang benar atau yang salah, mengandalkan Tuhan ataukah mengandalkan diri sendiri, percaya atau tidak. Tidak memilih pun merupakan sebuah pilihan.
"Orang seperti itu belum memutuskan dalam hatinya kalau dia akan percaya sepenuhnya dan mengandalkan Tuhan atau tidak. Dia tidak bisa maju karena pikirannya selalu berubah-ubah. Jadi orang yang seperti itu tidak usah berharap doanya akan dijawab Tuhan." (Yakobus 1:7, TSI)
"So you must remain in life-union with me, for I remain in life-union with you. For as a branch severed from the vine will not bear fruit, so your life will be fruitless unless you live your life intimately joined to mine." (Yoh. 15:4-5, TPT)
~ FG